"Belum pernah aku terpukau dengan keelokan seorang perempuan seperti halnya keterpukauanku kepada Mariyah. Rasulullah pun terpukau dengan kecantikan paras dan akhlaknya."
-Pujian Sayyidah Aisyah untuk Maria-

Di negeri sungai Nil yang megah, Maria merasakan derita ketika takdir memaksanya meninggalkan tanah kelahirannya, Mesir, untuk sebuah perjalanan menuju Madinah yang penuh misteri. Statusnya sebagai seorang sahaya tampak tak dapat ditolak, setelah Megaukes, Penguasa Mesir, mengubah hidup Maria menjadi hadiah hidup untuk seorang Nabi di tanah Arab. Semuanya bermula dari surat yang dibawa oleh Hathib dari seorang Nabi di tanah Arab — sebuah pesan yang berisi ajakan kuat untuk mentauhidkan Tuhan Semesta Raya.