Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna

Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Novel
+ Keranjang
Beli langsung
Blurb
Watak atau sifat dasar manusia memang susah untuk diubah tetapi semakin dewasa pemikirannya, seseorang akan bisa saling menjaga. Seperti persahabatan antara Arya dan Anton. Arya yang emosional bersahabat sejak kecil dengan Anton yang tenang dan cermat dalam segala hal. Mereka berdua tumbuh dan berkembang di lingkungan yang keras, sebuah Padepokan Silat Banyumeneng yang diasuh oleh kakek Arya.
Sang kakek berusaha keras mengajari Arya tentang filosofi sebuah gasing bambu untuk mengendalikan emosinya. Agar jiwa mudanya yang penuh gejolak dan keras harus tetap terlihat tenang dan berkualitas. Seperti gasing bambu, meski berputar sangat cepat dapat berdiri kokoh di atas tanah.
Karena sifat dasar Arya itulah, saat masih SMP mereka harus berurusan dengan seorang anak genk. Yang kelak akan menjadi sebuah jalan untuk menemukan pembunuh kedua orang tua Arya.
Kini mereka telah duduk di bangku SMA Delayota Jogja. Di sana Arya bertemu dengan Andini, adik kelas yang sebenarnya adalah Putri, gadis kecil yang diberinya gasing bambu dua tahun lalu di arena Sekaten Alun-alun Utara Jogja. Kisah mereka kemudian berlanjut kembali.
Mereka berdua juga bertemu kembali dengan anak genk itu. Genderang perang yang telah mereka tabuh waktu dulu kini menjadi sebuah pertarungan antara hidup dan mati. Sebagai bentuk penjagaan seorang sahabat, Anton selalu berusaha mengingatkan Arya agar bisa mengendalikan emosinya. Permasalahan Arya dengan anak Genk Butterfly dalam mencari pembunuh kedua orang tuanya mau tidak mau melibatkan Andini dan mengancam keselamatan jiwanya.
Kedewasaan berpikir Arya diuji saat dia harus berhadapan langsung dengan sang pembunuh kedua orang tuanya. Saat itu keputusan harus diambil oleh Arya tanpa melibatkan Anton. Dapatkah dia menjaga emosinya dan memenangkan pertarungan itu? Atau malah dia terjebak dalam api dendam yang akan menghancurkan dirinya sendiri?
Sang kakek berusaha keras mengajari Arya tentang filosofi sebuah gasing bambu untuk mengendalikan emosinya. Agar jiwa mudanya yang penuh gejolak dan keras harus tetap terlihat tenang dan berkualitas. Seperti gasing bambu, meski berputar sangat cepat dapat berdiri kokoh di atas tanah.
Karena sifat dasar Arya itulah, saat masih SMP mereka harus berurusan dengan seorang anak genk. Yang kelak akan menjadi sebuah jalan untuk menemukan pembunuh kedua orang tua Arya.
Kini mereka telah duduk di bangku SMA Delayota Jogja. Di sana Arya bertemu dengan Andini, adik kelas yang sebenarnya adalah Putri, gadis kecil yang diberinya gasing bambu dua tahun lalu di arena Sekaten Alun-alun Utara Jogja. Kisah mereka kemudian berlanjut kembali.
Mereka berdua juga bertemu kembali dengan anak genk itu. Genderang perang yang telah mereka tabuh waktu dulu kini menjadi sebuah pertarungan antara hidup dan mati. Sebagai bentuk penjagaan seorang sahabat, Anton selalu berusaha mengingatkan Arya agar bisa mengendalikan emosinya. Permasalahan Arya dengan anak Genk Butterfly dalam mencari pembunuh kedua orang tuanya mau tidak mau melibatkan Andini dan mengancam keselamatan jiwanya.
Kedewasaan berpikir Arya diuji saat dia harus berhadapan langsung dengan sang pembunuh kedua orang tuanya. Saat itu keputusan harus diambil oleh Arya tanpa melibatkan Anton. Dapatkah dia menjaga emosinya dan memenangkan pertarungan itu? Atau malah dia terjebak dalam api dendam yang akan menghancurkan dirinya sendiri?
Tokoh Utama
Arya Wibisono
Antono
Jack
Putri Andini
Jarwo
Aris
#1
Prolog
#2
Bab 1. Delayota
#3
Bab 2. Bukan Dia
#4
Bab 3. Kembali ke Padepokan
#5
Bab 4. Dua Sahabat
#6
Bab 5. Garis Imajiner
#7
Bab 6. Bocah Bertato
#8
Bab 7. Gasing Bambu
#9
Bab 8. Awal Mula Perselisihan
#10
Bab 9. Urusan Belum Selesai
#11
Bab 10. Perkenalan Singkat
#12
Bab 11. Galau
#13
Bab 12. Nasihat Bulik Ning
#14
Bab 13. Pesan Yang Terlupa
#15
Bab 14. Filosofi Gasing Bambu
#16
Bab 15. Pengendalian Diri
#17
Bab 16. Insiden di Halte Bus
#18
Bab 17. Jack Membalas Dendam
#19
Bab 18. Banyumeneng Berkabung
#20
Bab 19. Dua Patah Kata
#21
Bab 20. Ancaman Jarwo
#22
Bab 21. Subuh Berdarah
#23
Bab 22. Salah Sangka
#24
Bab 23. Andini Putri
#25
Bab 24. Ada Yang Cemburu
#26
Bab 25. Dilema
#27
Bab 26. Cinta Segitiga
#28
Bab 27. Gasing Telah Kembali
#29
Bab 28. Jack Menyerang Lagi
#30
Bab 29. Tenaga Dalam
#31
Bab 30. Ruyung Goprak
#32
Bab 31. Siapa Goprak?
#33
Bab 32. Kematian Sulastri
#34
Bab 33. Vandalisme
#35
Bab 34. Ancaman terhadap Andini
#36
Bab 35. Nama Selain Jarwo
#37
Bab 36. Rencana Jahat Aldi
#38
Bab 37. Kecelakaan
#39
Bab 38. Pertarungan Terakhir
#40
Bab 39. Malam Jahanam
#41
Bab 40. Mencari Goprak
#42
Bab 41. Pengakuan Goprak
#43
Bab 42. Berakhir Tragis
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
115
Dibaca
8.6k
Tentang Penulis
bomo wicaksono
-
Bergabung sejak 2021-06-14
Telah diikuti oleh 158 pengguna
Sudah memublikasikan 2 karya
Menulis lebih dari 100,317 kata
Rekomendasi dari Aksi
Novel
Para Joki
Farida Zulkaidah Pane
Novel
Freedom Fighter
TheEod
Novel
Sang Petarung
Zulfan Fauzi
Novel
MAHAWIRA
el
Novel
Swara Guntur, 1998
Sayap Monokrom
Novel
LEGION : UNKNOWN KNIGHT
Delta
Novel
My Sweet Bodyguard
Poetry Alexandria
Novel
The Justice
djangles
Novel
Magnus Chase and the Gods of Asgard
Noura Publishing
Novel
Sang Pembangkang
Deianeira
Novel
Gasing Bambu
bomo wicaksono
Novel
Catwoman
Mizan Publishing
Novel
Underground Fire
kimchiroll
Novel
Mengejar kesuksesan yang sesungguhnya
Sandi mulya setiawan
Novel
Tragedi 98
Erlani Puspita
Rekomendasi