Waktu Yang Singkat

Ugh, sumpek sekali gudang ini. Aku baru saja datang bekerja, tetapi sudah ditempatkan di gudang. Ya, bukan hanya aku saja, banyak juga yang lain.

"Hei, kau baru, ya?" tanya seorang pria dengan senyum manisnya. "Maaf, lupa memperkenalkan diri. Namaku, Tom."

"Ah, iya. Aku Candy."

"Nama yang indah dan manis. Semanis namamu."

Kurasa wajahku sudah memerah.

Ketika pintu gudang dibuka, serentak semuanya diam dan berdiri tegak. Dua wanita masuk dan menyeretku bersama Tom untuk keluar.

Kami masuk ke ruangan terpisah. Salah satu wanita yang menyeretku mengeluarkan sebuah gaun pengantin yang sepertinya baru tiba.

"Candy, kau akan cantik memakai gaun ini. Cocok dipasangkan dengan Tom."

Ingin sekali kuucapkan terima kasih, tapi mulutku terasa kaku. Di sisi lain aku merasa senang akan dipasangkan dengan Tom untuk menjadi model pengantin.

Setelah gaun itu menempel ke tubuhku, kulihat wanita yang memakaikanku gaun itu tersenyum.

"Sempurna," begitu katanya.

Hingga keesokan harinya, aku sudah menunggu Tom di depan pintu ruang ganti. Begitu ruang ganti pria terbuka, aku menoleh dan terkejut. Itu bukan Tom, tapi Terry dengan setelan jas pengantin.

"Kenapa kau? Di mana Tom?"

"Semalam karyawan lain tak sengaja menabraknya sampai jatuh. Lengannya patah dan wajahnya tergores besi. Jadi aku yang menggantikan."

Aku merasa sedih dan panik. Rasanya ingin mengecek kondisi Tom. Tapi, aku bisa apa? Aku hanyalah sebuah Mannequin yang tidak bisa melakukan apa-apa.

13 disukai 6 komentar 6.4K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
bkn cm lengannya Tom yg patah, tp Candynya jg ikut patah hati :(
Wah patung trnyata 😮
@affarain : Terima kasih :D
Mengejutkan endingnya. Keren
@ranieva : Thankyou udah mampir, Ran. Hahahaha. Gegara pernah lihat yang kegores bagian pipinya itu, ewww
kok ngilu ya pas tergores besi tapi ternyata .... Tom ....
Saran Flash Fiction