Flash Fiction
Disukai
40
Dilihat
16,050
Kue Ulang Tahun Istriku
Drama

Kulirik jam tanganku, pukul 23.35. Bergegas kurapikan dagangan, tutup lebih awal dari biasanya. Aku buru-buru pulang. Iya, aku harus cepat. Jangan sampai gagal lagi memenuhi permintaan istriku, meniup lilin ulang tahun tepat pada pergantian hari sesuai waktu kelahirannya. Cita-cita sejak kecilnya yang belasan kali urung kupenuhi sejak kami menikah, karena aku selalu lupa.

Setelah mengenakan helm, kupacu motor menembus malam. Sampai depan rumah motor kubiarkan parkir di gang, kusambar kantong plastik yang tergantung. Belakangan baru ingat, seperti biasa, kunci motor lupa dicabut. Perlahan kubuka pagar. Meja teras kujadikan tempat kerja untuk sentuhan akhir. Kukeluarkan isi kantong plastik, yaitu kue ulang tahun yang kubeli tadi petang dari menyisihkan hasil berdagang sebulan ini. Semoga bunyi berisik di malam sepi itu tak membangunkan istriku. Kupasang dan kunyalakan lilin-lilin di atas kue itu. Sempurna, meski kuenya sedikit penyok karena aku ngebut tadi.

Kubuka pintu rumah yang sengaja tak dikunci sesuai pesanku. Aku angkat kue perlahan, lalu masuk rumah dengan kedua tangan memegang kue layaknya Paskibra. Kulirik jam dinding, kedua jarum hitamnya belum berimpit. Ah, masih sempat. Setengah berlari kuburu pintu kamar.

Di depan pintu kamar kuatur napas sejenak. Dadaku hampir meledak karena haru yang menyeruak. Hati-hati kutekan handle pintu dengan sikut agar terbuka.

"Surprise! Selamat ulang tahun sayang!" seruku sambil mendorong pintu kamar dengan bahu. Cahaya lampu dari tengah rumah menerobos kamar yang gelap seiring terbukanya pintu. Samar kulihat tubuh istriku terbangun. Matanya memicing terpapar sinar lampu. Wajahnya terlihat jelas, dahinya berkerut. Kami sama-sama termangu.

"Pak," tangis anakku di pintu membuatku yang masih mengenakan helm menoleh, "sudah, Pak. Kami lelah. Ikhlaskan, Pak. Ibu sudah tenang di sana. Kasihan Bunda."

Meski remang kulihat perempuan yang baru kunikahi enam bulan lalu itu menangis di pojok kasur.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Jadi istri pertamanya (ibu dari anaknya) sudah meninggal, 6 bln yg lalu menikah lagi (ibu tiri ini dipanggil bunda), tapi si bapak selalu dlm kondisi di hari ulang tahun istri pertamanya, mungkin istri pertamanya itu meninggal sehari sblm hari ulang tahunnya ๐Ÿค”
@arlindya79 : Kalau begitu saya yang gagal, maafkan haha. Makasih sudah mampir mbak๐Ÿ™๐Ÿ˜
@alwindara : ๐Ÿ™ƒ Makasih sudah mampir Kang๐Ÿ™
aku gagak paham ini...hahaha. Tapi merinding, sedih bacanya
Plottwist
@wilmanwilson : Makasihhh๐Ÿ™
Twist-surprise ending bro!
Duh, berarti saya gagal menjelaskan ya? Terima kasih kritiknya ๐Ÿ™
Oh jadi y ultah bininya, yg wafat ibu mertuanya ya kak?
Ooo jadi yg wafat tu bu mertua bukan istrinya?
Rekomendasi dari Drama
Rekomendasi