Kampung kembang terlihat sepi karena adanya gosip tentang kuntil anak merah yang dibegal kemarin. Seorang gadis cantik yang sebut saja namanya “Marry” tewas mengenaskan dengan pakaian merahnya seusai pulang kerja. Seluruh tubuhnya berlumuran darah. Padahal sebentar lagi gadis itu akan menikah dengan tunangannya yang bernama “Tommy”.
Mendengar kematiannya, tentu Tomy merasa sangat terpukul. Ia selalu saja mengurung diri di kamar. Semakin hari kelakuannya semakin aneh. Seperti orang gila.
Diketahui bahwa Marry menjadi sosok hantu yang jahat dan suka membegal orang. Tepatnya di jembatan merah di mana ia mati terbunuh, dia selalu menghentikan kendaraan yang lewat sendirian. Dimana jika mereka berhenti dan memberikan tumpangan padanya pasti orang itu akan kecelakaan.
Suatu hari Tommy mendengar berita bahwa kekasihnya bisa ditemui di jembatan merah tersebut. Kemudian dia mencoba untuk menemui Marry.
Sebuah lampu jalan yang gelap terlihat sosok wanita yang anggun memakai baju merah terlihat di bahu jalan, melambaikan tangannya. Air mata Tomy kembali menetes.
“Marry!” teriak Tommy.
“Mas”
“Maaaarryyyy!!” teriak Tommy
“Maaaaaas!!!”
“Maaaarrryyy” teriak Tommy lagi seraya memeluk wanita bergaun merah itu.
“Aaaah!” Teriak Tommy.
“Nama aku Marry Mas, bukan Aah!”
“Kamu bukan Marry,” ia melangkah mundur.
“Aku Marry,” Katanya lembut seraya mengelus dada Tomy.
“Nama panjangnya Marry tangkap dia!” lanjutnya berteriak keras.
Semua anggotanya datang menyerang Tomy. Dia hanya seorang banci yang selama ini berpura-pura menjadi Marry, kemudian menangkap setiap pengemudi yang lewat di jembatan tersebut. Tomy ditangkap oleh kelompok mereka dan mereka mencoba memukulinya hingga Tomy terjatuh.
Sebuah angin kencang berhembus. Semua orang berhenti memukuli Tomy.
“Marry.” Ucap Tomy lirih.
“Mas.” Jawab Banci merah lirih.
“Marry!” teriak Tomy.
“Mas!” Lanjut banci merah.
“Maaarry!” Teriak Tomy lagi.
“Enggak usah lebay deh loh!” bentak banci merah.
“Maarrry!” Teriak Tommy kembali.
“Sudah kukatakan enggak usah lebay!”
“Tommy!” kata seoarang wanita sangat lembut.
Semua orang melihat ke belakang. Seorang wanita cantik bergaun merah dengan rambut tergerai. Tersenyum melihat mereka.
“Aaaaah!” teriak mereka kompak.
“Namaku Marry, bukan Aaah!” Jawab Marry lembut.
“Em Em Nama panjangnya Marry apa?” tanya Banci takut.
“Marry kalian aku bunuh, hih hih hih.” Tawa Marry jahat.
Semua anggota merasa takut dan lari. Mereka kembali menengok ke belakang karena ada yang menariknya.
“Aaaah” teriak mereka kembali.
Sebuah tangan buntung yang terlepas dari tangan Marry menarik bahu mereka. Empat orang itu diangkat ke atas hanya dengan 2 tangan Marry yang tak menyatu dengan tubuhnya.
“Cukup Marry!” teriak Tomy.
Marry melepaskan tangannya dan menjatuhkan mereka. Tomy mendekat ke tangan Marry. Melihat sebuah cincin yang ada di jari manis Marry.
“Will you Marry me?” kata Tommy yang seraya menggam tangan buntung itu. Tubuh Marry mendekat dan menyambungkan tangannya.
Mereka memandang Marry dan Tommy yang sedang pegangan tangan dengan saling menatap mata. Mereka terhanyut dalam keadaan antara Marry dan Tommy. Adegan romantis antara manusia dan hantu yang terlihat nyata.
Senandung alunan seperti terdengar merdu. Silir angin menambah kemesraan pada Marry dan Tommy.
Tiba-tiba tangan Marry terjatuh. Serentak mereka kaget dan berteriak lagi.
“MARY!!!” Teriak mereka kompak.
“Hahaha. Nama panjangannya apa?” tanya Marry.
“Marry lari!” teriak banci merah seraya berlari.
Marry dan Tommy tertawa terbahak-bahak.