Flash Fiction
Disukai
0
Dilihat
83
Gentayangan
Horor

UJUNG ingatan membawamu pada malam gerimis itu: Kau lapar, kau rogoh kantongmu, kau temukan selembar lima ribu, lalu berlari ke ujung gang. 

Seorang penjual bakso keliling berteduh di bawah pohon nangka. 

"Eh, Mas. Mau pesan bakso?" 

Kau mengangguk, masih berusaha menyusun keping memori. 

"Ini saya buatkan seperti biasa kan ya? Tanpa daun bawang, sambelnya dibanyakin?" 

Kau kembali mengangguk, masih berpikir keras. 

Abang bakso membuka tutup panci. Dan kau melihat kepalamu mengambang di antara bola-bola daging dan tahu. 

Kini, kepingan ingatanmu kembali utuh. 

Besok, kau tentu tak perlu gentayangan lagi. ** 

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Rekomendasi