Gentayangan
Horor
UJUNG ingatan membawamu pada malam gerimis itu: Kau lapar, kau rogoh kantongmu, kau temukan selembar lima ribu, lalu berlari ke ujung gang.
Seorang penjual bakso keliling berteduh di bawah pohon nangka.
"Eh, Mas. Mau pesan bakso?"
Kau mengangguk, masih berusaha menyusun keping memori.
"Ini saya buatkan seperti biasa kan ya? Tanpa daun bawang, sambelnya dibanyakin?"
Kau kembali mengangguk, masih berpikir keras.
Abang bakso membuka tutup panci. Dan kau melihat kepalamu mengambang di antara bola-bola daging dan tahu.
Kini, kepingan ingatanmu kembali utuh.
Besok, kau tentu tak perlu gentayangan lagi. **
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Flash
Gentayangan
Afri Meldam
Novel
SANG GUSTI
Maria Ispri
Novel
Fantasteen Scary VE
Mizan Publishing
Flash
Gadis di Dalam Cermin
Irma Susanti Irsyadi
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Novel
Luk Thep ~Novel~
Herman Sim
Novel
Makhluk Tak Kasat Mata Peliharaan Ibuku
Erma Sari
Novel
Tembung Lakar
Keefe R.D
Novel
Rumah di Perkebunan Karet
Mizan Publishing
Novel
Misteri Sanggar Cinta
Mizan Publishing
Novel
Tumbal Majikan
Diani Anggarawati
Novel
Fantasteen Hana dan Piano La
Mizan Publishing
Novel
Rumah Teteh
Mizan Publishing
Novel
Fantasteen Scary Teru Teru Bozu
Mizan Publishing
Flash
Terlambat
Deandrey Putra
Rekomendasi
Flash
Gentayangan
Afri Meldam
Flash
Menonton Televisi
Afri Meldam
Flash
Bermain Petak Umpet
Afri Meldam
Flash
Sebutir Apel
Afri Meldam
Flash
Bronze
Isyarat Cinta
Afri Meldam
Flash
Takdir si Jabrik
Afri Meldam
Flash
Bronze
Mata Kekasih
Afri Meldam
Flash
Doa Seorang Nabi
Afri Meldam
Flash
Bronze
Hujan yang Sebentar
Afri Meldam
Flash
Pelukis Berbakat
Afri Meldam
Flash
Bronze
Kerupuk Kulit
Afri Meldam
Flash
Bronze
Seratus Tahun Kemudian
Afri Meldam
Flash
Bronze
Kencan
Afri Meldam
Flash
Bronze
Berburu Harimau
Afri Meldam
Flash
Pacar Seorang Pesulap
Afri Meldam