Kabut putih menyelimuti hutan itu. Beterbangan ke sana dan kemari menghembuskan hawa sejuk yang berbeda. Sesekali daun-daun bergesekan satu sama lainnya. Seolah-olah membisikkan sesuatu yang tak ingin didengar.
Bola mata burung hantu berputar-putar. Lehernya juga tak kalah main. Dia terus mengikuti gadis itu. Hingga ke tengah hutan. Sayup-sayup jangkrik menyapanya.
Greek!
Secepat kilat lehernya memandang ke belakang. Matanya tajam. Guratan wajahnya menegang. Dia tertinggal dari teman-temannya sejak dua jam yang lalu. Langkah kakinya berjalan pelan mewaspadai ada sesuatu di sebelahnya.
Semakin dia berjalan. Semakin menghukum rasanya. Jaket parasutnya sudah basah. Rambutnya kusut tak beraturan. Dia meneruskan jalannya dengan memegang senter.
Nyiit ... nyiit ....
Bunyi binatang malam semakin menghantuinya.
"Aaahhhh...!"
Buugg!
Esok pagi ....
Ditemukan seorang berinisial P di tengah hutan pagi ini. Bla ... Bla ...
Jakarta, 19 September 2020