Flash Fiction
Disukai
0
Dilihat
402
Sabar dalam Halal
Romantis

"Maaf do keputusan aku sudah bulat."

"Tapi aku serius sama kamu nar!"

"Kalau kamu serius datang aja ke rumah orang tuaku, emang kamu udah siap? Kalau aku sih belu."

Aldo terdiam.

"Kita berjauhan dulu ya untuk menjaga, komunikasi seperlunya aja. Kalau kita berjodoh, pasti kita akan didekatkan kembali. "

"Baiklah kalau mau kamu begitu, semoga kita berjodoh," jawab Aldo sambil sedikit menunduk.

Aldo membalikkan badan dan meninggalkan kinara dengan wajah sendu.

Kinara mutusin aldo karena dia sadar bahwa hubungan mereka salah, Kinara tidak ingin terus terusan menjalin hubungan yang tidak halal. Sebenarnya Kinara sudah mendapat nasihat dari sahabat, saudara hingga keluarganya tentang larangan pacaran. Tapi dia sudah terlanjur cinta dan tidak ingin kehilangan Aldo. Kini dia sadar berpacaran atau tidak semua itu titipan. Kinara tidak ingin terluka dikemudian hari jika Aldo ternyata bukan jodohnya.

Ketika Aldo sudah jauh dari taman, air mata Kinara menetes sambil melihat Aldo pergi begitu saja.

Sudah sebulan lebih Kinara dan Aldo tidak saling bertemu dan berpapasan padahal mereka satu kampus, namun Kinara suka melihat aldo dari jauh begitupun sebaliknya.

Pada suatu hari, saat Aldo sedang berbincang bersama salah satu teman perempuannya di koridor, dia melihat Kinara dari jauh sedang berjalan ke arah mereka, Aldo sengaja bercandain Syinta.

"Hehe bisa aja lo do," ujar Syinta.

Kinara yang melihatnya dari jauh terlihat biasa saja. Saat sudah di depan Aldo, dia hanya senyum lalu melewati mereka begitu saja. Aldo membalas senyuman cantik itu.

"Ko Kinara ga keliatan sedih ya liat gue bareng sama cewek lain? Atau nanti nanyanya di WA?" tanya Aldo dalam hati dengan wajah datar ketika Kinara sudah melewatinya.

"Lah ko malah diem?" tanya Syinta.

"Do!" panggil Syinta sambil menepuk bahu Aldo.

"Oh iya, ayo kita lanjutkan bahas tugas."

Ternyata sudah berhari hari pun tidak ada notif chat WA dari Kinara sehingga membuat Aldo berprasangka kalau Kinara sudah melupakanya. Sementara Kinara hanya memendam rasa cemburu dan overthinking berhari hari karena mengira Aldo sudah bahagia dengan perempuan lain. Mereka hanya bisa berdoa dengan sabar apalagi saat mereka sama sama ingat masa lalu.

Hari hari mereka lewati dengan overthinking, curiga, cemburu dan rindu. Hanya doa dan keyakinan kepada Allah yang menenagkan mereka. Tak lupa mereka bertobat atas masa lalu yang mereka kerjakan. Walaupun sakit tapi mereka tetap bersyukur karena ada sahabat sahabat dan hobi yang menceriakan

Aldo menjalankan hari hari dengan berbisnis dan kulaih, sementara Kinara menulis dan kuliah.

Aldo dan Kinara juga bersyukur atas luka yang tiba tiba hadir dalam hati karena mereka bisa mengambil hikmahnya yaitu sabar dan doa. Ya, dengan itu mereka menjadi lebih sering berdoa dengan sabar dalam halal.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Rekomendasi