Rahasia Karim

Namanya Karim. Pemuda rantau yang tinggal di Rusun Melati bersama puluhan orang senasib sepertinya.

Karim dikenal sebagai orang yang sangat supel dan ceria. Tidak ada penghuni rusun yang tidak tahu Karim. Dan bagi Karim, tidak ada penghuni yang tidak pernah dibuat tertawa olehnya. Keceriaan dan kekonyolan Karim seringkali menjadi pelipur jenuh dan lelahnya bekerja di kota.

Sampai suatu hari, amarah Karim meledak ...

Ia membanting perabotan di kamarnya, memaki-maki sambil berteriak. Kemudian pergi entah ke mana setelah membuat pintu kamar yang dibantingnya terlepas dari engsel. Tidak ada yang menyangka bahwa Karim bisa mengamuk seperti itu.

Penyebabnya sederhana: seseorang memergoki Karim tengah asik memandangi ponsel pintar barunya. Orang itu duduk di sebelah Karim dan menggodanya, mengatakan bahwa Karim sedang bermesraan dengan kekasihnya di kampung halaman sana.

Namun, candaan itu tidak membuat Karim senang. Alih-alih menanggapi dengan candaan itu dengan tingkah konyol seperti biasa, Karim malah memaki-maki, kemudian mengacak-acak seisi kamarnya dan pergi begitu saja.

Sejak itu, penghuni Rusun Melati tahu bahwa Karim punya wajah lain. Seperti mereka, Karim yang supel dan ceria ternyata juga punya sisi gelap yang tidak ingin dilihat orang lain.

Akan tetapi, bukan manusia namanya kalau tidak penasaran. Amarah Karim hari itu justru memantik rasa ingin tahu semua orang, bahkan sampai ke tahap obsesi. Mereka amat penasaran, apa gerangan yang disembunyikan Karim dalam ponsel pintarnya itu? Terlebih Karim sangat, sangat melindungi gawai itu. Jangankan melihat isinya, menyentuhnya saja akan membuat Karim terlihat panik dan risih.

Celakanya, obsesi akan raahsia Karim dalam sebagian orang berubah menjadi semacam sensasi untuk mengantagoniskan Karim. Tak menunggu waktu lama bagi mereka untuk mengerjai Karim yang paranoid dengan rahasia dalam ponselnya. Dalih mereka adalah, jika tidak bisa melihat isi ponsel itu, setidaknya mereka bisa terhibur dengan menonton Karim mengamuk.

Hari itu, mereka berkumpul di kamar Karim seperti kunjungan bermain selepas kerja biasanya. Saat Karim berhajat di kamar mandi, mereka segera membongkar ponsel Karim dari laci pribadinya.

Tentu saja mereka tidak bisa membuka gawai dengan pengamanan berlapis itu, dan mereka memang tidak berniat begitu. Cukuplah Karim melihat ponsel yang dikuncinya dalam laci dikeluarkan dan pertunjukkan akan berjalan sesuai rencana mereka.

Begitu Karim keluar dari kamar mandi, mereka segera mengerumuni ponsel Karim dan saling tertawa. Mereka menggoda Karim, bahwa rahasia yang disimpannya rapat-rapat dalam ponsel itu sudah terbongkar.

Namun, yang terjadi berikutnya tidak seperti yang mereka harapkan. Wajahnya memang tampak sangat terkejut, tapi Karim tidak mengamuk. Karim justru membisu.

Kemudian Karim berlalu, keluar dari kamarnya seperti tidak ada apa-apa. Setelahnya, tidak ada yang melihat Karim lagi di sepanjang sisa hari itu.

Besok paginya, Rusun Melati gempar. Karim yang semalaman tidak terlihat, kini sudah kembali di kamarnya ... tapi dalam keadaan yang amat menyedihkan. Karim sudah tewas. Pemuda itu menggantung dirinya sendiri di bingkai pintu kamarnya dengan seutas tali tambang.

Semuanya geger. Penghuni Rusun Melati menyalahkan orang-orang iseng yang mengerjai Karim. Sebagian orang bahkan sampai menuntut mereka. Namun, mau bagaimana lagi? Apapun yang mereka lakukan, Karim yang konyol dan ceria tidak akan hidup kembali.

Pada akhirnya, semuanya berlalu begitu saja. Kepergian sosok Karim hampir dilupakan, kecuali rumor-rumor yang tersisa dan terus digosipkan. Orang-orang memang masih penasaran, tapi pada akhirnya rahasia Karim tetap menjadi rahasia. Gawai Karim hilang entah ke mana.

Sementara itu, orang-orang iseng yang mengerjai Karim hari itupun tidak pernah terlihat lagi di Rusun Melati, atau bahkan di manapun di kota itu. Menurut kabar burung, orang-orang itu jadi gila akibat kerap dihantui bayang-bayang tubuh Karim yang bergelantungan di langit-langit kamar mereka dan berbisik, "Jangan bilang-bilang soal rahasiaku."

2 disukai 3 komentar 2.7K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
👻👻👻 serem tapi endingnya lucu
@semangat123 : Sst. Jangan bilang siapa-siapa, ya. 😆
Nah loh, setannya gentayangan 👻
Saran Flash Fiction