Luka
“Nara…”
“Iya Bian…”
“Terluka ditempat yang sama lebih dari dua kali itu, tidak membuat sakitnya lebih tidak terasa.”
“Iya Bian…”
“Luka ditempat yang sama justru membuat sakitnya jauh lebih perih, Nara.”
“Iya Bian.”
“Sakit Nara. Sakit banget lukanya.”
“Kalau sebelumnya sudah diobati, gak akan terasa begitu sakit, kan?”
“Ada beberapa luka yang tidak bisa disembuhkan Nara. Jadi, walaupun sudah lama sekali, Ketika terluka lagi, akan membuat lukanya semakin sakit.”
“Semua luka pasti bisa sembuh Bian. Hanya saja, mereka punya waktu sembuh yang berbeda.”
“Hmm…”
“Nanti, lukanya juga pasti sembuh. Walaupun butuh waktu lama, tapi pasti akan sembuh.”
“Iya Nara. Semoga begitu.”
end.
1 disukai
1.6K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction
Akhir Kehidupan
Wilis Juharini
Kepala Bawah Tanah
Berkat Studio
TAK BERANI BICARA
Almasarym
Si Penghibur Ulung
NO-NAME
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Ambisius
Sathya Vahini
Mungkin Nanti
Chrystal Calista
Seorang Operator Telepon di Negara Dunia Ketiga
Hendra Purnama
Wake Up?
Shin No Hikari
Foto Keluarga
Haru Wandei