Warna. . .

“Nara… Apa Bian egois?”

“Kenapa Bian bilang begitu?”

“Tadi ada yang bilang kalau Bian egois Nara.”

“Hmm… Apa Bian merasa menjadi orang yang egois?”

“Nara… yang bisa menilai kita itu orang lain.”

“Bian… Menurut Bian, bagaimana rasa es krim mint choco?”

“tentu saja enaaaakkk….”

“Menurut Nara tidak. Bagaimana dengan es krim rasa coklat?”

“Aneh Nara. Bian tidak suka.”

“Menurut Nara itu enak.”

“Jadi…???”

“Ketika seseorang bilang Bian egois, bisa jadi ada orang lain yang bilang kalau Bian tidak egois. Jadi, ya sudah tidak apa-apa Bian. Lagi pula, memang kenapa kalau Bian benar egois? Egois itu bukan sesuatu yang buruk Bian, semua manusia juga butuh egois sesekali. Kita tidak harus selalu memikirkan orang lain, Bian. Diri Bian juga sangat penting. Lagi pula, biar kertasnya tidak monoton, harus ada banyak warna Bian. Warna itu ada banyak Bian, tidak hanya hitam atau putih saja. Bian suka pelangi kan?”

“Sangat!!!”

“Pelangi bisa sangat indah karena memiliki banyak warna Bian. Jadi, beri warna lain juga pada kertas Bian ya!”

1 disukai 3.7K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction