Seekor kucing membawakan sinar untuk manusia sehingga keluar dari kegelapan.
Cuma sang Sinar merasa heran kenapa manusia bersusah payah yang harus datang menemui Sang Dewi Bumi, bukannya Si Dewi Bumi yang harus mendatangi manusia?
Lagipula si kucing memberikan sinar yang salah kepada manusia. Seharusnya sang dewi memberikan matahari bukan hanya sinarnya saja.
Sang Sinartahu Sang Dewi yang juga istrinya adalah seorang wanita yang brengsek.
Sang Dewi bumi diam saja. lagipula Ia tidak suka pada Sang Sinar meskipun si kucing adalah buah perkawinan mereka.
Manusia tidak peduli bagaimana brengseknya Sang Dewi bumi, dan tetap memberikan puji-pujian kepada si Kucing.
Bagi manusia sederhana saja, itu bukan urusan mereka yang penting sinar itu berguna telah memberikan cahaya penerang yang menuntun dirinya dari tempat gelap ke tempat gelap lainnya.
Yang manusia dapat adalah kucing dalam karung, sehingga sampai sekarang tidak pernah melihat apakah wajah Sang Dewi bulat atau datar?