JUJUR

Setiap orang pasti pernah berbohong, maka jangan kita merasa yang paling jujur, dan suci. Karena bisa jadi kita lebih banyak menyimpan kebohongan di banding mereka. Seperti kisah sepasang suami istri berikut.

Surti dan Acong Sepang suami istri yang telah lama menikah, namun belum juga di beri seorang anak. Keseharian Siti sangat membosankan, ia hanya beraktifitas di dalam rumah tanpa di perbolehkan untuk keluar rumah barang hanya sekedar bermain ke rumah kawan.

Acong sangat melarang istrinya untuk bergaul atau bekerja di luar rumah. Suatu hari Surti mendapat undangan reuni dari teman kuliahnya. Tentunya Surti ingin sekali pergi, tapi nyalinya kembali ciut saat membayangkan wajah mengerikan suaminya saat sedang marah.

Karena desakan teman dan sahabatnya l, akhirnya Surti nekat untuk pergi dengan cara pergi diam-diam. Tapi seperti kata pepatah, sepandai tupai melompat pasti bakal jatah juga. Acong mengetahui kepergian Surti, dan ia segera menyusul Surti dan menyerat istrinya pulang.

Setelah tiba di rumah, Acong memarahi Surti habis-habisan. Surti sudah meminta maaf tapi Acong menolak permintaan maaf istrinya.

Acong merasa kecewa karena Surti tidak jujur padanya, padahal selama ini ia selalu jujur ke pada Surti. Mendengar pengakuan seperti itu Surti yang sedari tadi terduduk lesu segera bangkit dan mengatakan sesuatu yang membuat suaminya diam seribu bahasa.

"Siapa Sinta? Sudah Berapa lama kalian menjalin hubungan, berapa banyak uangmu habis di Poroti wanita itu, dan kenapa kamu selingkuhi aku? Jawablah wahai si tukang jujur!"

Ke esokan harinya Surti menatap senang dirinya di kaca. Ia sedang bersiap akan pergi ke rumah orang tuanya, sudah hampir dua tahun, ia tidak berkunjung ke rumah orang tuanya. Namun sebelum berangkat ia berpamitan dengan Acong suaminya.

"Mas, aku mau pergi ke rumah ibu. Jangan pergi ke mana-mana. Kamu masih di hukum!"

3 disukai 1 komentar 4K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Saran Flash Fiction