Sad Boy

Bobi cowok tinggi, putih, mempunyai gigi gingsul, badan berisi, mapan pula, dengan seribu pesona tampannya bahkan sering diputusin cewek. Putus dari hubungan percintaan, bukanlah akhir dari segalanya, justru bisa menjalankan hidup dengan produktif, tidak tergantung dengan ucapan, udah lah kamu jangan centil sama cewek lain, kamu harus sama aku aja, kamu jangan deket-deket cewek lain walaupun itu sahabat kamu, kamu harus jemput jam sekian-sekian, temenin belanja dan segala macam, membuat hidup merasa terbebani.

Bobi membuka lembaran baru, dan menyibukan diri, untum meneruskan perusahaan orang tuanya yang melimpah. Banyak sebenarnya yang mau dengan Bobi, bahkan terkadang saat Bobi kelur kantor cewek-cewek ngantri panjang demi diterima cintanya okeh Bobi, tetapi Bobi tidak bisa move on dengan masa lalunya.

Bobi menghela nafas di kamar tidurnya setelah seharian meeting dengan karyawan-karyawannya. Handphone Bobi berbunyi, ternyata itu sahabatnya Riko, ngajak jalan.

"Iyah Ko, ada apa nih malam-malam nelpon gue, mau bisnis yah bareng gue" sambil merasa ngantuk

"Dateng aja deh pokoknya, buruan yah gue tunggu di cafe nih"

Bobi merasa tidak enak, karena Riko sahabat dekatnya, walaupun malas Bobi pergi dengan mobil hitam mewahnya. Di jalan Bobi ngeliat cewek dan cowok romantis berduaan di motor, sepanjang jalan orang berduaan semua. Bobi langsung buka handphone ternyata memang ini malam Minggu. Bobi menghiraukan semua itu.

Datang di cafe taunya Riko lagi ada pesta, memperkenalkan cewek yang mau Riko jadiin istri, sumpah Bobi kesel banget sama hari ini, melihat sahabatnya punya pasangan ditambah itu cewek mantan Bobi. Tiba-tiba Bobi enggak mood.

Setiap Bobi lari pagi. Lagi-lagi bertemu cewek itu, entah itu jodoh untuk Bobi atau bukan, Bobi merasa suka dengan cewek itu, Bobi kirim barang-barang mewah untuk cewek itu setiap pagi, cewek yang manis selalu menjawab Bobi dnegan senyuman yang manis, kali ini menjawab dengan selembar kertas, berisi permintaan maafnya tidak bisa menerima, karena sudah punya calon suami.

1 disukai 5K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction