Rumah Kita Hari Ini: Kini dan Selamanya
Slice of Life
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator
Saat seorang anak sakit,
ibu menjadi yang terdepan dalam menyembuhkan.
Saat seorang anak tertawa,
tawa itu adalah juga tawa seorang ibu.
HUTAN jati ramai oleh angin yang membopong hawa dingin. Mentari belum menyapa Gunung Nirwana, namun pria kecil itu bak seorang pendekar dengan jiwa yang berkobar.
Jo berangsur-angsur memasukkan barisan buku. Pensil. Penghapus. Ia masukkan dengan perlahan layaknya seorang peternak ayam yang takut telur yang dipungutnya pecah ke dalam sebuah tas yang sudah compang-camping. Tas itu, warisan dari tiga kakaknya---Jo merupakan anak keempat da...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Rumah Kita Hari Ini: Kini dan Selamanya
Ahmad Muwafiq Ainul Yaqin
Cerpen
The (Not So) Fake Friend
Rosa L.
Cerpen
Lelaki Bermata Teduh Part-6
Munkhayati
Cerpen
Surat dari Jakarta
Ron Nee Soo
Cerpen
09 Halaman Kosong
Bima Kagumi
Cerpen
Mimpi yang Dikubur Hidup-Hidup
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Rindu Gaharu
Nisa Dewi Kartika
Cerpen
Persahabatan Antar Planet
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Opini Abnormal
Nazila
Cerpen
Dua Jendela
Dhiyaunnisryna
Cerpen
Cinta yang Terlupakan
Novita Ledo
Cerpen
Kertas Balas Kertas
Omius
Cerpen
Tertawan Mimpi
Sarah Teplaka
Cerpen
Sebuah Pilihan untuk Dikenang
I Putu Agus Yoga Permana
Cerpen
Keputusan Abah
T. Filla
Rekomendasi