Disukai
3
Dilihat
2,501
Iri sama Tetangga
Slice of Life

Bagi ibu-ibu yang suaminya bekerja sebagai buruh bangunan, waktu sore hari adalah waktu yang paling sibuk karena mereka harus memasak dan menyiapkan makanan untuk suami mereka yang akan pulang tak terkecuali Bu Fitri yang juga seharusnya sedang memasak untuk suaminya. Namun hari ini alih-alih sedang sibuk memasak, Bu Fitri justru menghampiri anaknya yang tengah duduk di ruang tamu dan berhenti di jendela sebelah kiri yang memperlihatkan tetangganya yang sedang mengadakan pengajian.

“Fin, kita di kasih berekat gak sama yang di sebelah?” tanya Bu Fitri kepada anaknya, Fina sambil matanya melihat di jendela ke rumah tetangga sebelah.

Enggak mah, dari tadi aku di sini gak ada yang nganterin berekat tuh.” jawab Fina sambil menggelengkan kepalanya.

Huh! Dasar tetangga gak tau diri! Kalau kita ada acara, dia selalu kita kasih buat ngehormatin dia sebagai tetangga kita. Lah dia, sama sekali gak ngehormatin kita!” omel Bu Fitri sambil duduk di kursi di depan anaknya.

“Ya mungkin yang di kasih yang segrup yasinan aja kali, Mah. Kan yang di undang juga kayaknya cuma grup yasinan mereka aja,” ucap Fina menenangkan ibunya yang masih mengomel tentang tetangganya.

Alah! Kalau kita ngadain acara dan yang di undang cuma keluarga juga, tetep aja tetangga yang nomor satu di undang. Atau kalau pun gak di undang juga, tetangga harus tetep di kasih berekat atau snacknya,”

“Apa sih Mah, papah baru pulang bukannya di tanya gimana kerjaannya, malah dengerin mamah yang ngomel-ngomel enggak jelas,” ucap Pak Farhan, suami Bu Fitri yang baru pulang bekerja.

“Itu loh Pah! Tetangga sebelah ngadain pengajian tapi yang di undang malah yang grup yasinan aja! Mamah yang tetangga sebelahnya aja gak di ajak! Ya kalau emang gak ada tetangga yang di ajak, harusnya tetangga tetep di bagi berekatnya dong biar ngehormatin tetangga. Lah ini ngondang enggak, di kasih berekat juga enggak!” cerocos Bu Fitri kepada Pak Farhan yang baru duduk di sebelah Bu Fitri.

“Udah lah, Mah. Lagian berekat juga isinya paling nasi kotak atau snack, itu-itu aja, gak ada yang beda,” ujar Pak Farhan mencoba menenangkan istrinya yang masih belum berhenti membicarakan tentang tetangga sebelah.

Ah, papah mah gak peka! Gak ngertiin posisi mamah kayak gimana! Kan lumayan pah, kalau kita dapet berekat mamah gak masak juga gak papa! S...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Mantap cerpennya bagus, semangat nulis author