Disukai
0
Dilihat
1,997
Rumah dan Rumah Itu
Horor

Aku pulang.

Kalimat itu terdengar janggal di kepalaku sendiri. Jalan tanah di depan rumah masih sama: becek, berlumut, dan ditumbuhi rerumputan liar yang subur. Udara lembap menempel di kulit, menyelipkan getir masa lalu yang lama mengendap.

Desa ini nyaris mati. Dari deretan rumah yang dulu penuh tawa, kini hanya beberapa yang masih berasap dapurnya. Sisanya kosong. Jendelanya terkunci rapat, pekarangannya ditelan ilalang. Pemiliknya tak pernah pulang, kecuali saat Lebaran. Sekadar singgah, lalu pergi lagi. Ada juga yang sudah melupakan kampung ini seutuhnya.

Aku memilih kembali. Demi Ibu. Tubuhnya lumpuh separuh, suaranya patah dan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Rekomendasi