Potongan Tangan
Horor
Air di rumah tiba-tiba berbau busuk. Menyengat dan membekas di kulit.
Aku menanyakan hal itu kepada Ayah. Ia justru menampiknya, “Cuma perasaan kamu saja. Airnya tidak bau. Ini Ayah baru saja selesai mandi.”
Aku merenung sejenak. Mungkin Ayah benar. Hanya perasaanku, atau penciumanku yang sedang terganggu.
Akan tetapi, malamnya, saat aku hendak merebus mi instan, bau itu makin menusuk. Menyebar di udara, hingga membuatku pusing dan mual seketika. Rasanya seperti mencium bangkai.
Aku...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Potongan Tangan
Jasma Ryadi
Flash
Terminal
Jasma Ryadi
Novel
Salon Tua
Bentang Pustaka
Novel
Luk Thep ~Novel~
Herman Sim
Novel
GRAMOFON
Embart nugroho
Novel
Boneka Petaka
Eve Shi
Novel
JERITAN HATI SANG KUNTILANAK
Triboy Mustiqa
Novel
NANDANA
Shinbul
Novel
The Ho[S]tel 2
Bentang Pustaka
Novel
WANGSA
Nila Kresna
Novel
Fantasteen The Cursed George
Mizan Publishing
Flash
MANGKAT
IGN Indra
Cerpen
Bu Surti: Musuh Desa
Shinta Larasati Hardjono
Novel
Gadis Bergaun Merah
JWT Kingdom
Novel
The Evil of The Black Rose
Trinaya
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Potongan Tangan
Jasma Ryadi
Flash
Terminal
Jasma Ryadi
Flash
Gerimis yang Percuma
Jasma Ryadi
Flash
Bagaimana Jika Aku Menjadi Umbi-Umbian?
Jasma Ryadi
Flash
Tiga Ketukan Sunyi
Jasma Ryadi
Novel
Mereka di Sini
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Semangkuk Mie Ayam Sebelum Mati
Jasma Ryadi
Flash
Tatapan dari Jendela
Jasma Ryadi
Flash
Surat Untukmu Dariku
Jasma Ryadi
Flash
Tuhan, Jadikan Hariku Senin Selalu
Jasma Ryadi
Flash
Mengapa Harus Ada Cinta dalam Pernikahan
Jasma Ryadi
Flash
Lintang
Jasma Ryadi
Flash
Aku atau Dia
Jasma Ryadi
Flash
Sosok yang Lain
Jasma Ryadi
Flash
Satu Langkah Setelah Luka
Jasma Ryadi