Menunggu Kakak Pulang
Drama
Jam weker itu sudah ada di rumah sejak puluhan tahun silam. Bertengger di meja setinggi pusar, berdampingan dengan televisi di ruang tengah. Warnanya hijau pupus. Bentuknya bundar dengan tiga kaki membentuk segitiga, sehingga weker itu dapat berdiri tegak. Diameternya seukuran piring lepek. Angka-angkanya menggunakan angka Romawi.
Kata ibu, weker itu kado perkawinan dari seorang sahabat. Ibu merasa harus menyelamatkan weker itu seperti perkawinan. Kata ibu, menjaga pemberian sahabat adalah amanat, mendapat pahala dan hidupnya mulia.
Weker itu tahan ban...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Iri
AAA
Novel
TOXIC
Rain Emmeline
Novel
Notes From Singapore
Mizan Publishing
Cerpen
Menunggu Kakak Pulang
Sulistiyo Suparno
Novel
Way back home
dilaja
Novel
10 Tahun
Sri Rokhayati
Novel
Schemering Gray
Yulita Chintya S
Novel
SUNSET
Murti Wijayanti
Novel
My Idiot Husband
Defa Riya
Novel
PBC My Brother and A Flower
Mizan Publishing
Novel
Twenty Six
bookmark.oo
Novel
With You, I'm Okay...
Nadia Amalia
Novel
After School
Nadya Wijanarko
Skrip Film
Live Again
Donny Sixx
Flash
Di Jalan Braga
B12
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Menunggu Kakak Pulang
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pendongeng Keliling
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Ketika Marina Suntuk
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Ibu Datang Membawa Seorang Gadis
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Cinta yang Tak Mungkin Bersatu
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kerinduan Kucing Jalanan
Sulistiyo Suparno
Flash
Jadi Pacar Kakakku
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Beruang Lapar
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kiat Sukses Wawancara Kerja
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Seorang Lelaki Tergeletak di Jalan
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pengangguran
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kepak Sayap Merpati di Luar Jendela
Sulistiyo Suparno
Flash
Pengarang Idola
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Setelah Tidak Bermotor Lagi
Sulistiyo Suparno
Flash
Jurus Pemikat Pedagang Sepatu
Sulistiyo Suparno