Disukai
0
Dilihat
858
Becak Generasi Ketiga Belas
Misteri
Dengan menumpang Becak, saya pulang dari masa depan. Menggelikan bukan? Mungkin lebih kurang sama menggelikannya dengan Teluk Jakarta yang berumponkan becak; kontroversi Ibu Kota bebas becak; helicak dan bemo yang "almarhum" sudah walau diupayakan sebagai pengganti becak, tetapi becak tetap perkasa waktu itu; gugatan tukang becak yang menang, pada 31 Juli 2000, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Intinya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memperbolehkan tukang becak beroperasi di permukiman dan pasar, sedangkan Gubernur DKI waktu i...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Becak Generasi Ketiga Belas
Andriyana
Novel
Wentira "Another Story of the Invisible City"
Etzar Diasz
Flash
MISTERI TAS HITAM
Citra Rahayu Bening
Novel
Superpower - Your Life Is The Price
Alexander Blue
Novel
Not in Worderland
Bentang Pustaka
Novel
Ny. Prasangka
IyoniAe
Novel
Hero or Zero
Aylanna N. Arcelia
Novel
KKPK Misteri Cermin Pengisap
Mizan Publishing
Flash
Home
Ariq Ramadhan Nugraha
Novel
Hollowpox: Nevermoor #3
Noura Publishing
Novel
MISTERI SERUNI
DEEANA DEE
Novel
Berteman dengan Sepi
Hasan Ali
Novel
Petaka Kala Itu
Jia Aviena
Flash
Tak Sengaja Lewat Depan Rumahmu
Oktabri
Flash
Tim Bureau - X
KOJI
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Becak Generasi Ketiga Belas
Andriyana
Cerpen
Si Kancil Dikeloni Kunti
Andriyana
Flash
Apa Makna Hujan Bagimu?
Andriyana
Cerpen
Bronze
Kata Hidup di Antara Kita pada Pentas Malam
Andriyana
Cerpen
Bronze
Berlari dari Kematian
Andriyana
Flash
Kedinginan
Andriyana
Novel
Bronze
Sekisah tentang Mualim dengan Fatimah
Andriyana
Cerpen
Burung Merpati Tingting
Andriyana
Flash
Sosok Bapak
Andriyana
Flash
Bronze
Monyet Bersayap Kupu-kupu
Andriyana
Novel
Bronze
Komidi Putar Witarsih
Andriyana
Cerpen
Bronze
Dua Kisah dalam Satu Taring
Andriyana
Cerpen
Ini tentang Cinta; Mati
Andriyana
Flash
"Jadi" Hamil, Enggak?
Andriyana
Flash
Si Gadis Berkucir Satu
Andriyana