Adam
Horor
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator
Langit sudah mulai meredup saat aku keluar dari toko buku. Jejak jingga di ufuk Barat digantikan kabut ungu tipis yang menggantung rendah. Aku memacu motorku cepat, berusaha menghindari teguran Ayah karena tak sempat pamit kepadanya.
Tubuh lesu, upaya terjegal kemacetan. Aku tiba di area pemakaman, selangkah menuju rumah, ba’da magrib.
Aku jeda sejenak. Kutata napas sembari mempersiapkan kalimat-kalimat pembelaan nanti.
Tanpa sengaja, mataku menangkap seseorang yang tengah duduk di saung kecil, di samping pohon-pohon bambu. Ia duduk sendirian. Punggungnya m...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Adam
Jasma Ryadi
Cerpen
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Novel
Koma Karmila
Herman Sim
Flash
Memori
Roy Rolland
Novel
Tumbal Majikan
Diani Anggarawati
Novel
Fantasteen Scary: Noroi
Mizan Publishing
Flash
Terrorist
Dark Specialist
Novel
Rumah Seribu Jendela
Randy Arya
Skrip Film
Tongkonan Terakhir
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Streamer Yang Tragis
Christian Shonda Benyamin
Novel
Jangan Tidur di Sekolah
abil kurdi
Flash
Bedak
Bakasai
Novel
Fantasteen Ghost Dormitory in Hamburg
Mizan Publishing
Novel
The Haunting Truth
Edelmira (Elmira Rahma)
Novel
Fantasteen Scary Red Eyes
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Adam
Jasma Ryadi
Flash
Lintang
Jasma Ryadi
Flash
Bulan ke-10
Jasma Ryadi
Flash
Ekuinoks
Jasma Ryadi
Flash
Gerimis yang Percuma
Jasma Ryadi
Flash
Gema yang Redup
Jasma Ryadi
Flash
Tuhan, Jadikan Hariku Senin Selalu
Jasma Ryadi
Flash
Republik Kucing
Jasma Ryadi
Flash
Museum Kenangan
Jasma Ryadi
Novel
Mereka di Sini
Jasma Ryadi
Flash
Mengapa Harus Ada Cinta dalam Pernikahan
Jasma Ryadi
Flash
Ikan adalah Luka
Jasma Ryadi
Flash
Kamar 304
Jasma Ryadi
Flash
Maaf, Aku Lelah
Jasma Ryadi
Flash
Mereka Bilang Aku Setan
Jasma Ryadi