Skrip Film
Genre → Romantis
Sri, tok!
Mulai membaca
Berlangsung
Premium
Blurb
Sri adalah seorang gadis yang ibunya meninggal dunia karena penyakit mematikan. Ia gadis polos yang tidak tahu apa-apa karena selama ini ibu yang mencari nafkah dan melakukan semua. Sebelum meninggal sang Ibu menulis sebuah surat wasiat untuknya. Surat itu berisi supaya ia mencari keberadaan sahabat sang Ibu dan memberikan sebuah surat beramplop coklat yang di tulis ibunya sebelum meninggal dunia.

Karena Sri bingung harus mendapatkan uang dari mana akhirnya ia menjambret dompet seorang pria di depan mini market, tapi ia berjanji suatu saat akan mengganti uang dan mengembalikan dompetnya dengan cara menitipkannya di kantor polisi. Dengan uang itu Sri pergi mencari sahabat sang Ibu.

Akhirnya ia menemukan rumah sesuai alamat yang diberi sang Ibu. Hal yang sangat mengejutkan terjadi saat ternyata anak dari sahabat ibunya adalah pria yang dompetnya ia jambret. Terlebih saat sahabat dari ibunya mengatakan akan menikahkan mereka berdua.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Akankah mereka hidup bahagia dan apakah yang terjadi setelah pria itu tahu jika Sri adalah wanita yang menjambret dompetnya?
Premis
Jangan melupakan kebaikan seseorang hanya karena sedikit kesalahan yang dilakukannya.
Pengenalan Tokoh
Sri adalah gadis lugu yang ditinggal mati oleh ibunya, hanya dengan maninggalkan surat wasiat tanpa harta gono gini sedikitpun. Sang Ibu meminta Sri memberikan surat itu pada sahabatnya. Jika bekerja Sri membutuhkan waktu satu bulan untuk mendapatkan upah. Kerja harian pun butuh waktu beberapa hari untuk ongkos mencari rumah sahabat sang Ibu. Akhirnya Sri memutuskan mencopet dompet seseorang dengan berjanji dalam hati bahwa ia akan mengembalikan dompet dan uang itu suatu hari nanti setelah ia bekerja.

Adalah Bagus, pria yang dompetnya berhasil dicopet oleh Sri saat ia berkunjung ke Jawa timur untuk meeting. Pria itu kesal karena surat-surat berharga hilang bersama dompetnya. Setelah beberapa hari Sri pergi ke Jawa tengah untuk mencari dan menemui sahabat ibunya. Sri menemukan rumah itu dan alangkah terkejutnya saat tahu kalau ternyata pria yang membuka pintu adalah anak bungsu dari sahabat ibunya, yang dompetnya ia jambret beberapa hari yang lalu.

Terlebih saat Nur Fatmawati(Sahabat Ibunya) berniat menikahkan mereka karena merasa memiliki hutang Budi terhadap ibunya Sri. Meski pun awalnya menolak keras, akhirnya Bagus menerima dinikahkan dengan wanita yang baru dikenalnya itu. Di malam pengantin Bagus berterus terang kalau ia belum memiliki rasa apa-apa terhadap Sri. Ia meminta wanita itu bersabar dan bersikap sebagaimana mestinya, meski pun mereka belum melewati malam pertama.

Hari-hari Sri seperti di neraka karena kedua kakak iparnya, istri dari saudara-saudaranya Bagus begitu membecinya karena ia miskin. Hal baiknya ia menjadi menantu kesayangan. Suatu malam saat Bagus keluar kota Sri diundang oleh salah satu kakak iparnya untuk menghadiri pesta.

Anin (kakak ipar) bahkan sengaja mengirim baju seragam padanya. Katanya malam itu semua orang memakai baju itu. Sri yang polos menurutinya. Malam tiba, Sri datang sendirian karena Ibu dan Bagus sedang tak ada di rumah. Tiba-tiba seorang pria menarik tangannya dan marah-marah. Katanya Sri pegawai yang malas karena datang terlambat. Sampai di ruang pesta Sri baru sadar seragamnya sama dengan para pelayan.

Anin dan Kiki (dua kakak ipar) tersenyum puas melihat Sri jadi seorang pelayan. Bagus datang dan menyelamatkan Sri, lalu mengajaknya jalan-jalan ke Borobudur. Di sana ciuman pertama mereka terjadi. Sejak saat itu Bagus menaruh hati pada istrinya, meskipun Sri memiliki rasa yang sama, tapi ketakutannya akan masa lalu dan kebenaran bahwa ia lah yang menjambret dompet Bagus membuatnya semakin merasa bersalah.

Tidak berapa lama Sri jujur pada ibu mertua. Mereka menangis berdua. Di moment itu Anin mengambil kesempatan merekam pengakuan Sri. Ia datang ke kamar Sri dan mengancam akan membongkar semua. Jika dunia tahu wajah Bagus akan ikut malu karena ulahnya. Sri bimbang. Ia mencintai suaminya, tapi juga juga ingin melindunginya. Malamnya Sri memutuskan memberikan hak sang suami. Mereka melewati malam yang panjang berdua. Tapi paginya ia memutuskan pergi untuk melindungi si suami. Sri kembali ke Jawa Timur dan kerja di salah satu toko baju. Ia memutuskan memakai cadar dan berganti nama. Sayang ia hanya bertahan beberapa hari karena di pecat.

Seorang teman bernama Tinuk menawarkan tempat tinggal, karena kepepet akhirnya ia mau. Sayang Tinuk hanya memanfaatkan Sri untuk mengurusi dirinya sendiri. Suatu hari Arini, teman sebelah kost mengajak Sri pergi dari rumah kostan. Ia kasihan melihat Sri seperti dianggap pembantu di sana. Arini mengajak Sri kerja menjadi tukang masak di salah satu proyek pembangunan hotel yang di pegang tantenya. Suatu ketika Bos Besar datang dan Tante meminta Sri yang mengantar kopi ke ruang atas. Alangkah terkejutnya Sri saat tahu kalau ternyata Bos Besar yang dimaksud adalah suaminya sendiri.

Bagus heran melihat seorang wanita bercadar kaget melihatnya saat mengantar kopi. Gelas kopi itu bahkan jatuh dan pecah berhamburan ke lantai. Saat Bagus menawarkan bantuan wanita bercadar itu menolak, bahkan lari terbirit-birit setelah melihatnya. Ibu sering menelpon menanyakan kabar pencarian Sri pada Bagus, apakah sudah menemukan titik terang. Bagus lesu menjawabnya dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya bahwa ia belum bisa menemukan Sri.

Nia adalah wanita cantik yang menjadi salah satu tukang masak di proyek. Bagus merasa risih karena wanita seksi itu terus saja menggoda dan mengganggu. Suatu malam saat ia sedang melamun tanpa sengaja ia mendengar dua orang berbincang yang berasal dari rumah bawah (mess pemasak) mereka membicarakan cara membuat spageti. Bagus heran kenapa resep yang diceritakan oleh mereka mirip dengan resep yang pernah diceritakan oleh Sri. Buru-buru Bagus turun ingin melihat siapa orang itu.

Sayang saat ia menggedor-gedor pintu yang membuka malah Nia. Berapa kali wanita itu bertanya ada apa, tapi Bagus diam saja. Dia malah fokus menatap sekeliling mencari keberadaan orang yang memasak di dapur. Semua orang keluar kamar memperhatikan Bagus, tapi laki-laki itu tak bergeming. Hingga muncullah Shera (Sri) wanita bercadar dan Arini sahabatnya muncul dari dapur membawa sepiring makanan. Bagus baru mau bicara setelah mereka datang. Pria itu mengatakan kalau ia lapar dan ingin makan makanan yang ada di piring yang sedang di bawa Sri.

Semua mata tertuju pada Sri. Akhirnya wanita itu memberikan spageti KW nya pada Bagus, lalu Bagus kembali ke atas. Suatu ketika Bagus mentraktir semua pegawai proyek dan tukang masak. Ia sengaja membeli spageti. Semua orang makan hanya Sri yang tidak kebagian, ternyata Bagus bicara secara khusus pada Sri di sebuah ruangan dengan di temani Pak Edy. Bagus menjelaskan bahwa inilah makanan yang namanya spageti, bukan seperti yang ia masuk beberapa hari yang lalu. Setelah itu Sri masuk ke kamar dengan membawa sepiring spageti karena Bagus paham wanita bercadar tidak mudah makan di tempat umum sehingga ia menyuruh Sri makan di kamar. Sri menangis tersedu.

Suatu hari saat Sri bercerita pengalaman lucunya pada Arini tentang Fried chicken tanpa sengaja Bagus mendengar, dan laki-laki itu sadar pengalaman itu terjadi bersamanya saat mereka jalan-jalan ke supermarket. Malamnya Bagus memanggil Sri ke kamarnya, ia hanya mendiamkan Sri menunggu wanita itu mengakui semua, tapi Sri tetap pura-pura tak tahu sehingga membuat Bagus marah.

Laki-laki itu hilang kendali hingga membuka cadar Sri dengan paksa dan menariknya ke kasur. Ia melucuti pakaian Sri dengan brutal dan memaksa mencumbuinya. Sri menangis memohon ampun, hingga Bagus tersadar dan menyesal. Ia menyelimuti tubuh istrinya dan memeluk serta meminta maaf. Besoknya Bagus mengumumkan pada semua bahwa Sri adalah istrinya sampai membuat Nia pingsan. Besoknya mereka pulang ke rumah untuk bertemu ibu. Di rumah Sri di sambut penuh haru.

Suatu hari Sri benar-benar kaget saat mendengar cerita suaminya bahwa Anin dan saudaranya telah bercerai karena perselingkuhan dan Kiki yang kini sedang hamil berniat menggugurkan kehamilannya karena tak ingin punya anak. Bagus mengajak Sri ke apartemen Kiki untuk membujuk kakak iparnya itu supaya mengurungkan niatnya. Meskipun awalnya Kiki enggan membuka pintu, akhirnya ia memperbolehkan Sri masuk tanpa Bagus dan Daro (Saudara Bagus suami Kiki)

Kiki bertengkar dengan Sri di ruangan itu. Perempuan bercadar itu meyakinkan kalau Kiki pasti bisa menjadi Ibu yang baik, mengingat Kiki berasal dari keluarga yang berantakan. Setelah bersusah payah untuk meyakinkan akhirnya Kiki luluh dan mau melahirkan bayinya ke dunia. Daro sangat bahagia dan mengucapkan banyak terima kasih padanya.

Di lain waktu Sri menemui Flora (anak Anin dan Karyo) untuk jalan-jalan. Semenjak kedua orang tuanya cerai anak itu menjadi susah di atur. Apalagi Karyo melarang Anin untuk bertemu buah hati mereka. Di kesempatan itu Flora menumpahkan isi hati. Anak itu berpikir kalau Tuhan tak adil, kenapa harus orang tuanya yang cerai bukan orang tua teman di sekolahnya. Sri sepenuh hati menjelaskan kalau Flora adalah anak istimewa yang dipilih Tuhan untuk melewati ujian ini. Tuhan yakin kalau anak itu pasti bisa melewatinya.

Akhirnya Flora kembali ceria dan bersyukur Karyo akhirnya memperbolehkan Anin ketemu anaknya setelah Sri meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. Hal yang menggembirakan terjadi, tidak lama dari itu Sri dinyatakan hamil. Masalah baru terjadi saat vidio pengakuan Sri dan penjambretannya tersebar luas di media sosial. Semua orang menjudge Sri semaunya. Mereka bahkan bilang kalau Sri menikah dengan Bagus hanya demi harta.

Semenjak saat itu Sri menjadi lebih pendiam. Meskipun Bagus sering menghibur dan meyakinkannya semua akan baik-baik saja. TV di rumahnya bahkan sampai hancur karena di hantam vas bunga oleh bagus setelah mendengar berita Sri ada di mana-mana. Laki-laki itu mandatangi Anin bersama Karyo untuk menanyakan apakah Anin yang menyebarkan semua. Tapi Anin bersumpah bukan dia pelakunya. Meskipun Karyo terus memaksa Anin untuk mengakui, tapi Bagus yakin kalau mantan kakak iparnya itu tidak berbohong. Akhirnya ia memutuskan menyerahkan semua pada pihak kepolisian.

Sri mendapat telepon dari salah satu acara di tv. Pihak tv menawarkan supaya Sri tampil untuk mengklarifikasi. Awalnya wanita bercadar itu menolak, tapi setelah dibujuk rayu akhirnya ia merima. Ia berniat ingin membersihkan namanya supaya tidak membuat suaminya malu memiliki istri sepertinya. Bagus kerja luar kota. Ia terkejut saat mendapati isi chat Sri yang mengatakan akan datang ke studio hari ini untuk menghadiri sebuah acara. Karena posisinya saat itu jauh jadi ia berulang kali menelepon Sri, sayang tak kunjung di angkat. Akhirnya Bagus menelepon Anin. Anin mengatakan percayakan semuanya padanya, karena ia sudah mengatur semua dan meminta Bagus menunggu di Yogya nanti sore.

Meski berat akhirnya Bagus hanya bisa pasrah menerima. Di acara televisi Sri terus saja di bantai dengan pertanyaan-pertanyaan yang memojokkannya. Wanita itu hanya bisa mengelus perut dan dada untuk menenangkan hati dan calon anaknya ketika emosi memuncak. Beruntung datang Kiki ikut membawakan acara secara tiba-tiba. Ia menghendle semua, hingga mendatangkan orang-orang yang pernah berhubungan dengan Sri.

Ada Anin, Flora, Tinuk, Airin dan Nia juga Mbah Painem si pengemis yang pernah ditolongnya datang ke studio untuk bersaksi bahwa Sri adalah orang yang baik. Jangan hanya karena Nila setitik rusak susu sebelanga. Sri menangis haru mendengar kesaksian mereka satu persatu. Anin bahkan kini mengenakan hijab di kepala. Hingga gema tepuk tangan memenuhi studio saat acara usai. Usai acara Sri diajak ke pantai Glagah yang ada di Jogja oleh Anin dan Kiki sedang Flora dititipka ke rumah Ibu. Di sana Sri baru tahu kalau semuanya adalah rencana Anin dan berjalan mulus setelah di ambil alih oleh Kiki.

Satu persatu pasangan mereka datang menjemput. Berawal dari Daro, lalu Karyo yang mengajak Anin balikan, terakhir saat Bagus memainkan gitar menyayikan lagu cipt. Alm. Didi Kempot yang berjudul Sri kapan kowe bali. Ada moment manis di akhir cerita saat terjadinya kecupan manis antara Sri dan Bagus di pinggir pantai. Mereka menutup kepala menggunakan Hodie yang Bagus lepas dari tubuhnya. Tamat.
Sinopsis
Disukai
0
Dibaca
250
Tentang Penulis
Selvi Nofitasari
Wanita pemintal aksara
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 158 pengguna
Sudah memublikasikan 7 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Romantis
Rekomendasi