SENJA Ke-50
13. BABAK 13

36.INT. MALL — DAY

Besok adalah hari penampilan teater. Daren menemani Gladis belanja baju untuknya dan ibunya.

MONTAGE : Gladis masuk ke toko dan mencoba banyak baju, menunjukkannya pada Daren. Daren menggeleng. Adegan itu terus berulang beberapa kali. Sampai akhirnya ketika Gladis mencoba gaun putih selutut, Daren menggangguk.

Daren dan Gladis keluar dari toko dan menuju ke sebuah tempat makan. Daren tampak berdiri di meja kasir, memesan makanan dan minuman, membayarnya kemudian dia membawanya pada Gladis yang duduk menunggu dari tadi.

DAREN
(duduk di hadapan Gladis dan menyodorkan minuman pada Gladis) Nih capucino kesukaan lo.
GLADIS
(meminum capucinonya) Gue parno dan deg-degan nih, kepikiran besok
DAREN
Nggak usah mikirin itu sekarang, mending mikirin kita gimana.
GLADIS
Gimana apanya?
DAREN
Lo sama sekali belum menjawab penawaran gue buat jadiin lo pacar..
GLADIS
(gugup)hmm...
DAREN
Lo bisa jawab sekarang?
GLADIS
(Berpikir sejenak) ayo ketemu besok malam setelah penampilan kita selesai, gue bakal jawab besok!


CUT TO:

37.EXT / INT. RUMAH GLADIS — AFTERNOON

Mobil Daren berhenti di depan rumah Gladis. Sebelum keluar, Gladis menawarkan Daren untuk masuk ke rumahnya.

GLADIS
Lo mau mampir nggak? Lo belum pernah ketemu nyokap gue kan?
DAREN
Cuma pernah ngeliat sih,
GLADIS
Yaudah ayo, tapi nyokap gue nggak bisa ngomong...
DAREN
(memegang tangan Gladis)Gue tahu, Rara pernah cerita. yok!

Gladis dan Daren keluar dari dalam mobil. Gladis menenteng plastik belanjaan di tangannya. Setibanya di depan pintu, pintu rumah Gladis terbuka, ternyata Sukma yang membukanya. Daren dan Gladis masuk. Sukma terpana menatap Daren, dia melihat Daren agak lama.

GLADIS
Oh bu, kenalin ini Daren, yang waktu itu nganterin aku ke kampung. Tapi nggak sempat kenalan sama ibu.
DAREN
(menyodorkan tangannya pada Sukma) Kenalin, Daren, Bu.
GLADIS
Bentar, gue naroh belanjaan dulu ke kamar. (pergi ke kamar)

Sukma dan Daren bersalaman lumayan lama. Sukma menatap Daren tak berkedip. Daren merasa tidak nyaman, dia menarik tangannya. Tiba-tiba handphone Daren berdering. Omanya menelepon.

DAREN
Iya, Oma, bentar lagi Daren pulang. (mematikan ponselnya)

Gladis keluar kamar. Sementara itu Sukma masih menatap Daren tidak berkedip.

DAREN
Gue harus pulang sekarang, Dis, Oma nungguin gue.
GLADIS
Oh yaudah, nggak papa
DAREN
(pamitan pada Sukma) Aku pulang dulu, Bu, lain kali pasti aku mampir. (melirik sekilas ke lukisan yang terpajang di dinding rumah Gladis.

Sukma mengangguk. Daren keluar rumah, tapi sebelum keluar Daren melirik ke lukisan yang terpasang di dinding rumah Gladis. Gladis mengantarkan Daren ke mobilnya. Sementara itu Sukma terpaku menatap Daren dari pintu.

SUKMA (V.O)
Kenapa dia begitu mirip dengan Edian waktu muda?

Gladis melambaikan tangannya pada Daren. Daren tancap gas. Tak lama Daren kepikiran lukisan di rumah Gladis yang sempat dilihatnya.

DAREN
Kok lukisan itu mirip bokap gue?


CUT TO:




Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar