SENJA Ke-50
7. BABAK 7

13.EXT/INT. SALON — AFTERNOON

Gladis, Sukma dan Rara keluar dari grab yang berhenti tepat di depan salon. Rara heran sambil memandang plang nama salon di depannya.

RARA
(Menatap Gladis heran) ha, lo mau nyalon?
GLADIS
(menggeleng) Bukan gue, tuh!(menunjuk Sukma yang sudah berjalan duluan dan masuk ke salon)
RARA
(makin kaget) What?!

Gladis menarik tangan Rara dan masuk ke salon. Sukma telah duduk di kursi depan kaca. Karyawan salon tampak kebingungan melayani Sukma. Gladis mendekati mereka.

GLADIS
Hmm, mbak. Dia ibu saya, mbak rapihin aja rambutnya trus di cat, biar uban-ubannya gak keliatan. Duh, pokoknya mbak bikin ibu saya jadi cantik dan anggun aja deh! (melirik ibunya, Sukma mengangguk sambil tersenyum)

Gladis lalu pergi dan duduk bareng Rara di kursi tunggu. Rara makin terbengong-bengong.

RARA
Kok lu jadi ikutan aneh kek nyokap lo, pake dibawa ke salon segala?
GLADIS
Yang bener aja lo, bukan keinginan gue! Ibu maksa nemenin dia, katanya dia pengen terlihat cantik saat ketemu Edian nanti. (mengambil ponsel dari tasnya dan kaget menemukan jaket Daren di dalamnya)
RARA
Gila, jadi penasaran gue ama Edian itu.(melihat Sukma yang lagi di cat rambutnya)
GLADIS
Ya ampun, gue lupa lagi balikin jaket Daren, pasti dia ntar spam chat lagi ke gue!
RARA
(menatap curiga Gladis) Kok bisa jaket Daren ada sama lo? Hmm.. ada hal yang nggak gue tau nih.

Tiba-tiba handphone Gladis berbunyi. Pesan dari Daren

GLADIS
(terperanjat) Tuh kan bener!
DAREN (V.O)
Jaket gue, pokoknya besok lo balikin dan mesti wangi!
RARA
(merasa dicuekin, menjetikkan jarinya ke depan wajah Gladis) Helooo, lo denger gue nggak?
GLADIS
Oh iya,(melirik ke Rara) jadi kemarin lusa dia nganterin gue pulang.
RARA
(menggoda Gladis)Jangan-jangan lo suka lagi ya ma Daren?
GLADIS
Suka?
RARA
(menjitak jidat Gladis) Lo pikir gue nggak tau kalau lo suka Daren waktu pertama kali Daren masuk kelas kita. Mata lo nggak bisa boong waktu lo lihat dia.
GLADIS
Iya, itu dulu. Sekarang gue jadi benci dia. Eh awas aja lo ya, bilang-bilang Daren tentang hal ini? (menunjuk muka Rara dengan telunjuknya)
RARA
iya,iya enggak!

Rara kemudian memperhatikan Gladis. Rambut Gladis yang di ikat seadanya, kuku-kukunya yang tak pernah dirawat. Dia kepikiran ide buat merubah Gladis.

RARA
Mumpung kita di sini, gimana kalau lo percantik diri lo?
GLADIS
Ha, enggak, enggak!
RARA
(merebut handphone Gladis,lalu menyeret Gladis, memaksanya duduk di kursi depan kaca dan memegang rambut Gladis) Lo diem! Liat nih rambut lo lepek gini,
GLADIS
Apaan-apaan sih lo, gue nggak mau! (meronta dan memaksa berdiri dari kursi)
RARA
Mbak, ini teman gue mau dipoles juga! (memanggil karyawan salon)

Karyawan salon mendekati mereka.

KARYAWAN SALON
Mau diapain mbak rambutnya?
RARA
Terserah mau diapain, bikin dia cantik aja udah, pokoknya polesi aja mbak, dari ujung kepala ke ujung kaki.

Rara lalu meninggalkan Gladis yang cemberut. Sementara itu Sukma yang duduk berdekatan dengan Gladis, tertawa melihat tingkah putrinya itu.

MONTAGE : Karyawan salon memotong rambut Gladis, lalu mencuci rambut Gladis, kemudian memoles rambutnya dengan vitamin dan masker rambut. Lalu kemudian men-steam rambut Gladis. Setelahnya, wajah Galadis dibersihkan dan dikasih masker. Gladis hanya bisa pasrah, saat karyawan salon itu membersihkan kuku-kukunya. Sementara itu Sukma sudah tertidur pulas di kursinya dengan wajah yang di masker.

Tiba-tiba pintu salon terbuka. Daren masuk. Gladis melihat Daren dari cermin salon. Dia buru-buru menutup wajahnya dengan majalah. Rara melihat Gladis panik.

RARA
Kenapa lo?

Gladis melirik ke Rara dan menutup mulutnya dengan telunjuk, menyuruh Rara diam. Gladis lalu melirikkan matanya ke arah Daren yang berjalan masuk ke salon. Rara ikutan menutup wajahnya dengan majalah. Sementara itu Daren disambut hangat oleh karyawan salon dan menuntun Daren masuk ke sebuah ruangan salon.

GLADIS
Kenapa dia ada di sini?
RARA
Mana gue tahu!(mengangkat kedua bahunya)

INSERT : Daren keluar ruangan dan berjalan menuju pintu keluar salon.

Gladis dan Rara kembali menutupi wajah mereka dengan majalah sambil mengikuti Daren dengan mata mereka. Daren masuk ke mobil, lalu mobil itu melaju. Gladis dikagetkan oleh karyawan salon.

KARYAWAN SALON
Ayo mbak, kita cuci dulu mukanya.
GLADIS
Oh, iya mbak. Oh iya mbak, itu cowok yang barusan keluar dari sini siapa ya?
KARYAWAN SALON
Oh itu, Mas Daren, putra pemilik salon ini. Tapi semenjak kedua orang tuanya meninggal dia yang ngawasin salon ini. Mbak kenal?
GLADIS
(terkejut) Oh, enggak kenal, mbak.

Karyawan salon membersihkan wajah Gladis. Tapi Gladis justru kepikiran Daren.

GLADIS (V.O)
Jadi Daren sudah tidak punya orang tua...


CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar