SENJA Ke-50
6. BABAK 6

11.INT. RUMAH GLADIS — MORNING

Gladis sedang menyantap nasi goreng di meja makan sambil main handphone. Seperti biasa, dia mengangkat satu kakinya ke kursi. Tiba-tiba Ada pesan masuk dari Daren. Gladis menaruh sendoknya ke piring dan membalas pesan Daren.

DAREN (V.O)
Jangan lupa jaket gue!
GLADIS (V.O)
Iyaaaaaaa!

Gladis mendengus dan lanjut makan. Tiba-tiba Rara nongol dari luar.

GLADIS
Tumben lo masuk, pasti ada maunya lo
RARA
Kangen nasgor nyokap lu! (nyelonong ke dapur dan bertemu Sukma)

Rara menunjuk nasi goreng yang ada di kuali pada Sukma. Sukma tersenyum, lalu mengambilkannya untuk Rara. Rara membawanya ke depan dan duduk di sebelah Gladis, diikuti oleh Sukma. Mereka menyantap nasi goreng bersama. Rara menatap wajah Sukma yang dipoles bedak dan lipstik. Dia teringat kisah cinta ibu Gladis dan langsung berinisiatif meminta izin pada Sukma untuk menuliskan kisah cintanya.

RARA
Oh iya, Bu, kita kan ada tugas kampus nih, boleh nggak kalau kita nulis kisah cintanya ibu?

Gladis tersedak, lalu lekas minum dan kakinya menyenggol kaki Gladis. Sementara itu Sukma menganggukkan kepalanya.

GLADIS
Nggak,nggak! Gue ga setuju ya, Ra!

Rara tidak merespon ucapan Gladis dan kembali bicara Sukma.

RARA
Jadi nanti naskah itu bakal dijadiin teater dan ditampilin akhir tahun, ibu juga bisa nonton ntar. Gimana bu?

Sukma terlihat makin semangat dan menganggukkan kepalanya pada Rara. Sementara itu Gladis berdiri, masuk ke kamarnya dan keluar sambil menenteng tas. Dia menyeret Rara keluar rumah.

GLADIS
Kita berangkat ya, Bu!


CUT TO:

12.INT. AULA TEATER KAMPUS — DAY

Adam bertepuk tangan setelah mendengar kisah cinta ibu Gladis dari Rara. Sementara itu Gladis sibuk dengan handphonenya. Dia masih mencari-cari nama Edian di sosial media.

ADAM
Wow! (bertepuk tangan) Romantis dan dramatis. Cocok tuh sama tema tugas kita. Dan Gue penasaran ama janji mereka ntar gimana
GLADIS
(masih memandangi handphonenya) Gue gak setuju, kita cari ide cerita lain aja!

Rara mendekati Gladis dan melirik ke layar handphone Gladis. Dan melihat apa yang diketik Gladis.

RARA
Tuh, lo aja masih penasaran sama sosok Edian!
GLADIS
Bukan penasaran, tapi gue kepikiran nyokap, takut penantiannya sia-sia. Gue wanti-wanti aja tuh orang kagak nongol ntar di hari janjinya, jadi gue nyari dia duluan. Biar ntar kalau dia ingkar, gue bisa nyeret dia buat ketemuan sama nyokap.
ADAM
Nggak usah dicari, laki-laki bertanggung jawab gak bakal lupa sama janjinya.
GLADIS
(nada kesal)Gimana gue bisa tenang dan diam aja saat ibu gue bilang dia takut menemui ajalnya sebelum ketemu Edian duluan! Ini lagi orang kenapa gak ada jejaknya sama sekali di semua media sosial?! (memukul-mukul layar hpnya)

Tiba-tiba Rara ingat kalau teater mereka nanti bakal diliput oleh tv lokal.

RARA
(menatap serius ke Gladis) Wait, bukannya Pak Dirga bilang kalau nanti teater kita bakal dilput media lokal. Gimana kalau lo manfaatin kesempatan ini buat nyari Edian?
GLADIS
Maksud lo?
RARA
Ya kita harus publish kisah cinta mereka, mungkin ntar si Edian atau anaknya atau kenalannya nonton....
GLADIS
Udah, gue paham maksud lo. Kenapa gue nggak kepikiran dari kemarin-kemarin sih?
RARA
(menjitak jidat Gladis) Lo kan lemot!
ADAM
Tapi sebelum itu gue dan Rara bakal bantu lo kok nyariin Edian. Lo tenang aja!

Daren memasuki teater mengenakan seragam basket sambil memutar-mutar bola di tangannya. Dia mendekat ke arah Gladis, Adam dan Rara. Lalu melemparkan bola basket ke arah Gladis. Tangan Adam gesit menangkap bola itu sehingga bolanya gagal mengenai kepala Gladis.

ADAM
Apa-apaan sih lo nyari ribut mulu!

Daren tak mengubris Adam, dia mendekati Gladis,lalu melekatkan wajahnya tepat persis di depan wajah Gladis. Mereka berpandangan sejenak. Adam cemburu lalu mendorong tubuh Daren sehingga Daren jatuh ke lantai. Daren tidak terima, dia tersulut emosi. Dia bangun dan mendekati Adam.

DAREN
Lo kenapa sih ikut campur mulu urusan gue sama Gladis?(mendorong Adam)
ADAM
Siapapun yang berurusan sama Gladis berurusan sama gua! (meninju wajah Daren)
DAREN
Lu siapanya dia, ha? Pacarnya? (balik meninju Adam)

Keduanya terlibat baku hantam beberapa saat.

INSERT : Bella dan Keke berdiri di pintu aula.

Gladis dan Rara melerai Daren dan Adam. Gladis memegang Adam, Rara memegang Daren.

GLADIS
Kalian apa-apaan sih berdua? kayak preman pasar aja adu jotos! Merasa hebat lu berdua?! (marah)
RARA
Udah napa sih? Mending lo pergi deh, Dar dari sini!

Bella dan Keke ikutan mendekat dan mengajak Daren pergi bersamanya.

BELLA
Yuk ikut gue, naskah kita belum kelar! (Menarik tangan Daren)

Daren menepis tangan Bella lalu berbalik arah dan berjalan menuju pintu aula, diikuti oleh Bella dan Keke. Sementara itu, Adam berdiri sambil memegangi sudut bibirnya yang berdarah.

RARA
Yaudah, diskusinya ntar kita lanjut sehabis jam kuliah aja
GLADIS
Besok aja, gue nggak bisa siang ini. Ada janji ma nyokap.
RARA
Tumben banget?
GLADIS
Lu ikut ma gue, ya? (berjalan keluar aula, meninggalkan Adam)
RARA
(berlari mengejar Gladis) Ikut kemana?
GLADIS
Ntar lo juga tau!


CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar