SENJA Ke-50
3. BABAK 3

21 Tahun Kemudian

FADE IN

4.INT. RUMAH GLADIS. MORNING

Gladis keluar kamar mengenakan kaos lengan pendek berwarna hitam dan celana jeans sambil mengikat rambut panjangnya. Dia kaget melihat ibunya menenteng piring sambil mengenakan masker wajah.

GLADIS
(berteriak) Astaga!!! (mendekati Sukma dan menatap dekat wajah Sukma)

Sukma menaruh piring yang berisi nasi goreng di atas meja, lalu menatap balik Gladis, kemudian membekap mulutnya.

GLADIS
Apa-apaan sih,Bu, make beginian pagi-pagi!

Gladis meraba-raba wajah Sukma dan ngelupasin maskernya. Tangannya ditepis Sukma.

SUKMA
(mengambil buku dan pena dari dalam celemeknya dan menulis,lalu menunjukkannya pada Gladis : Ibu kepengen glowing kayak artis biar nanti ketemu Edian keliatan awet muda.
GLADIS
(melotot membaca tulisan Sukma) Edian lagi, Edian lagi!

Gladis berjalan ke arah meja makan dan langsung menyantap nasi goreng buatan Sukma dengan duduk mengangkat satu kakinya ke kursi. Sambil makan Gladis mengomel. Sukma terlihat masuk ke kamarnya.

GLADIS
Jangan percaya omongan laki-laki, Bu, wong dia udah beristri masih aja setia nungguin janji. Mana janjinya udah puluhan tahun lagi! Hadeh!

Sukma keluar kamarnya sambil menenteng lukisan lalu memajangnya ke dinding. Setelahnya dia memandang lama lukisan itu sambil tersenyum. Gladis makin geregetan melihat tingkah Sukma. Dia berdiri dan menjetikkan jarinya ke depan wajah ibunya.

GLADIS
Sadar, Bu, sadar! Setampan apasih si Edian itu sampai ibu kayak gini amat!

Tiba-tiba dari luar terdengar suara klakson motor Rara berbunyi.

RARA (V.O)
(Suara klakson motor) Buruan, Dis!

Gladis mengambil tasnya di sofa, lalu kemudian menyandangnya ke punggung. Setelahnya, dia mendekati ibunya dan pamit sambil mencium tangan ibunya.

GLADIS
Aku pergi dulu, pokoknya ibu jangan bertingkah aneh-aneh kayak gini, ya! (mengambil tangan Sukma lalu menciumnya)

Gladis berlari keluar rumah, namun tiba-tiba di depan pagar rumah,tasnya ditarik Sukma. Gladis hampir jatuh, Rara yang melihat itu kaget.

GLADIS
Duh, apalagi sih, Bu?

Sukma menunjukkan kertas yang bertuliskan tulisan tangannya pada Gladis.

SUKMA (V.O)
Ibu titip lipstik warna pink, ya!
GLADIS
Hah?!

INSERT : Seorang tetangga Gladis, Bu Dian, sedang menyapu pinggir jalan di depan rumahnya.

Gladis dan Rara bertatapan heran. Lalu mengalihkan pandangan mereka pada Sukma yang berjalan masuk ke rumah. Tiba-tiba bu Dian mendekati Gladis dan Rara. Lalu bilang sesuatu tentang ibu Gladis.

BU DIAN
Ikutin aja neng maunya ibu kamu, takutnya ntar kamu nyesel lho
GLADIS
Nyesel gimana, Bu?
BU DIAN
Ya, dari kemarin-kemarin tingkah ibu kamu aneh. Dia minta dibedakin dan dipakein lipstik sama saya. Maaf ngomong ya neng, biasanya sih tingkah aneh kayak gitu dilakuin orang mendekati ajalnya...
GLADIS
Astagfirullah, Bu, jangan nakut-nakutin saya deh.
BU DIAN
Bukan nakut-nakutin, Neng. Sekadar mengingatkan saja saya sih. (lalu kembali menyapu ke depan rumahnya.)
RARA
Udah,udah, yuk, Dis, kita udah telat nih.

Rara dan Gladis pergi.


CUT TO :





Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar