81.EXT. SEBUAH JALANAN - NIGHT
Cast. Bapak Sim, Ona
Bapak Sim berlari ke arah genangan air tempat dia melempar botol kecil kaca tadi.
Dia melihati dan mencari botol itu ke dalam genangan air.
Kita melihat ada Ona berdiri dari arah belakang, dia melihati Bapak Sim diam-diam.
CUT TO:
82.EXT. DEPAN RUMAH ONA - DAY
Cast. Bapak Sim, Ibu Son, Ona
Bapak Sim berdiri dengan ekspresi datar. Dia melihat keadaan sekitarnya. Lalu dia berjalan pelan.
Tiba-tiba Ibu Son muncul dari arah belakang, lalu berkata.
IBU SON
Bapak Sim...
(tersenyum)
Bapak Sim menolehkan kepalanya ke arah Ibu Son.
Ibu Son menunjukan botol kaca kecil yang kemarin dilempar Bapak Sim ke genangan air.
Mata Bapak Sim melihat ke arah botol yang ada di tangan Ibu Son.
Ibu Son tersenyum.
IBU SON
Ini punya bapak ya?
BAPAK SIM
Kembalikan ke saya...
IBU SON
Bapak Sim...
(ekspresi heran)
BAPAK SIM
Cepat kembalikan saja.
(melihat keadaan sekitar)
IBU SON
Iya tapi beri tahu saya dulu
botol ini berisi minuman apa?
Bapak Sim melihat keadaaan sekitar. Dia lalu berjalan maju mendekati ke Ibu Son.
Tangan Bapak Sim meraih botol kecil yang ada di tangan Ibu Son.
Ibu Son dengan cepat berlari.
CUT TO:
83.EXT. SEBUAH JALAN - DAY
Cast. Ibu Son, Bapak Sim
Ibu Son dengan cepat berlari.
IBU SON (V.0)
Pasti ini adalah racun aku
harus capet membuangnya.
(tangan Ibu Son ingin melempar botol
itu tapi tiba-tiba tidak jadi)
Tidak...
(menggelengkan kepalanya)
Kalau aku lempar mungkin botol kaca ini
akan pecah lalu racunnya bisa terhirup.
(sambil berlari)
Kita melihat Bapak Sim berlari dari arah belakang.
Ibu Son menolehkan kepalanya ke arah belakang.
Kemudian kita melihat jarak antara Ibu Son dengan Bapak Sim semakin dekat.
IBU SON
Aaaaakkkkkk... aaaaaakkkkkk..
(sambil berlari)
Ibu Son tiba-tiba terjatuh. Lalu mencoba berdiri. Kita melihat ke arah lutut kakinya Ibu Son terluka.
IBU SON
Aaaaaakkkk..aaaaak....
(menoleh ke arah belakang lalu berlari)
Ibu Son terlihat berjalan pelan ngos-ngosan dan berkeringat. Dia melihat keadaan sekitar. Tangannya gemetar sambil memegangi botol kaca kecil itu.
Kita melihat Bapak Sim dengan ekspresi datar berjalan pelan menuju Ibu Son.
Kita melihat jarak Bapak Sim dengan Ibu Son sudah sangat dekat dari arah belakang.
Bapak Sim memegangi pundak Ibu Son dari arah belakang.
IBU SON
Aaaaaakkk...aaaaaakkk...
(teriak Ibu Son tanpa menoleh ke arah belakang)
Kita melihat ada Ona melihat Bapak Sim dan Ibu Son dari jauh.
Bapak Sim menutup mulut Ibu Sim, lalu menarik badannya, dari arah belakang
Kita melihat Ibu Son menjatuhkan botol kaca kecil itu ke tanah.
CUT TO:
84.INT. GUDANG - NIGHT
Cast. Ibu Son, Bapak Sim
Kita melihat Ibu Son terbaring, matanya ditutupi kain, tangan dan kakinya terikat dan mulut Ibu Son di sumpali dengan kain
IBU SON
Emmmmm... emmmmm
(menggelengkan kepalanya)
Bapak Sim hanya diam lalu berjalan meninggalkan Ibu Son.
CUT TO:
85.EXT. SEBUAH JALAN - NIGHT
Cast. Bapak Sim, Ibu Mopi
Bapak Sim melihati ke arah tanah mencari Botol Kecil Kaca di tanah. Dia memegangi obor di tangannya.
Tiba-tiba ada tangan yang ingin memegangi pundak Bapak Sim dari arah belakang.
Bapak Sim dengan cepat membalikkan arah badannya.
Kita melihat ada Ona di sana.
Ona hanya melihati Bapak Sim dengan tatapan dingin.
BAPAK SIM
Hahaha...
(tertawa sambil memainkan obornya)
Tiba-tiba Ibu Mopi datang. Dia bicara dengan Ona.
IBU MOPI
Ona... sekarang ini sudah larut malam... kamu ya yang ajak Bapakmu main sampai ke sini.
Ona hanya diam.
CUT TO:
86.EXT.SEBUAH JALAN - FLASHBACK - DAY
cast. Ona
Ona berjalan pelan lalu mengambil botol kaca kecil yang tadi dijatuhkan oleh Ibu Son.
Ona memperhatikan air dalam botol itu.
CUT BACK TO:
87.INT. RUMAH ONA - dapur - night
Cast. Bapak Sim, Ibu Mopi, Ona
Bapak Sim, Ibu Mopi, dan Ona duduk di lantai atau di meja makan kayu mereka.
Ibu Mopi bicara ke Ona.
IBU MOPI
Ona ini minuman apa?
(menunjukkan botol kaca kecil)
Bapak Sim dan Ona melihat ke arah botol itu dengan ekspresi kaget.
Ona terlihat gugup. Dia hanya diam.
IBU MOPI
Ona...
(dengan tatapan dalam)
ONA
Itu Ona temukan tadi siang di tanah bu...
IBU MOPI
Lalu kenapa kamu menyimpannya?
Ona hanya diam menundukkan kepalanya.
IBU MOPI
Kalau ini isinya beracun bagaimana?
Lalu bagaimana kalau bapakmu yang meminumnya?
ONA
Baik bu maafin Ona ya bu.
Ibu Mopi berdiri lalu membuang botol itu ke tempat sampah.
Bapak Sim melihati tempat sampah itu.
Ona tiba-tiba berdiri. Lalu berjalan menuju tempat sampah itu.
ONA
Sepertinya sudah penuh isi sampahnya.
Ona buang ke belakang dulu ya bu.
(mata Ona ke arah Bapak Sim)
Bapak Sim terlihat dengan ekspresi datar.
IBU MOPI
Iya.. hati-hati ya nak...
CUT TO:
88.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ONA - NIGHT
Cast. Ona, Cor
Ona berjalan pelan. Dia melihati keadaan sekitarnya.
Cor tiba-tiba muncul. Ona melangkah mundur, ekspresinya ketakutan.
Cor berjalan pelan ke arah Ona.
Kita melihat Ona membelakangkan tanganya. Di tangannya ada plastik sampah, tangannya gemetar.
Lalu Ona dengan cepat berlari menuju ke arah pintu rumahnya dan melempar plastik sampah tadi ke tanah.
Cor melihat ke arah plastik yang di lempar Ona tadi.
CUT TO:
89.INT. RUMAH ONA - DAPUR - NIGHT
Cast. Ona
Ona duduk meringkuk ekspresinya pucat ketakutan. Kita melihat ada keringat di dahinya. Kedua tangannya gemetaran tangannya memegangi kepalanya.
Lalu kita melihat Ona mengeluarkan botol kaca kecil dari kontong bajunya.
CUT TO:
90.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ONA - NIGHT
Cast. Bapak Sim, Ona
Bapak Sim memperhatikan keadaan sekitar. Dia membuka bungkus tumpukan sampah.
Ada Ona melihatinya dari arah belakang.
Bapak Sim menggelengkan kepalanya sambil membuka plastik sampah itu.
CUT TO: