61.EXT. HUTAN - NIGHT
Cast. Cor, Ona
Kita melihat Cor meloncat melewati batang pohon yang sudah tumbang. Lalu dia berjalan pelan melihat keadaan sekitar.
Kita melihat ada Ona duduk di bawah pohon besar. Cor berjalan menuju ke arah Ona.
Ketika Cor sudah dekat Ona memukul Cor mengunakan ranting pohon. Pukulannya mengenai mata Cor lalu Cor memejamkan matanya, Ona kemudian berlari.
Lalu Cor berlari mengejar Ona kembali.
Ona menolehkan kepalanya ke arah kiri dan kanan sambil berlari. Lalu tiba-tiba dia tejatuh. Kita melihat lutut kakinya berdarah.
Ona melihat ke arah pohon besar, dia berdiri lalu berjalan pelan menuju pohon itu. Ketika hendak sampai, dia berhenti lalu duduk di bawah pohon itu.
Ona melihat keadaan sekitar, ekspresi mukanya ketakutan, badannya gemetar.
CUT TO:
62.INT. RUMAH ONA - RUANG TAMU - FLASHBACK - NIGHT
Cast. Ibu Mopi
Ibu Mopi berjalan pelan menuju ke arah dapur. Dia melihat keadaan sekitar.
Kita melihat ke arah pintu depan yang bergerak seperti ada yang ingin mendobrak.
IBU MOPI
Bapak... bapak di mana.
(menoleh ke arah kanan, ketika hendak
sampai dapur dia berhenti dan
menolehkan kepalanya ke arah belakang,
ekspresi ketakutan)
Ibu Mopi melihat jejak kaki darah di lantai menuju arah kamar Ona.
IBU MOPI
Ona... Bapak...
(berjalan pelan, menoleh ke arah kanan kiri,
dan ke arah belakang, ekspresi ketakutan, dan menangis)
Ibu Mopi melihat ke arah pintu depan yang bergerak seperti ada yang ingin mendobrak.
Ibu Mopi duduk meringkuk di lantai ekspresi pucat ketakutan, dan tubuhnya gemetar.
IBU MOPI
Uhukk...
(menutup mulutnya dengan tangan, ekspresi pucat)
Ibu Mopi beranjak bangun dari duduknya lalu memegangi bawah pantatnya yang banyak darah lalu kita melihat di bekas tempat duduk Ibu Mopi tadi ada kepala tikus yang tidak ada lagi tubuhnya.
IBU MOPI
Aaaaaaakkkkkkk...
(ekspresi kaget dan ketakutan)
CUT BACK TO:
63.EXT. HUTAN - NIGHT
Cast. Ona
Ona melihat keadaan sekitar, ekspresi ketakutan, badannya gemetar.
Ona menutup matanya dengan kedua tangannya.
CUT TO:
64.INT. JAMBAN - NIGHT
Cast. Ibu Mopi
Ibu Mopi dengan cepat menutup pintu jamban, tangannya gemeteran. Ibu Mopi mengintip dari sela-sela papan dari dalam jamban.
Dalam jamban sangat gelap hanya ada cahaya dari bulan.
Pintu jamban bergerak seperti ada yang ingin mendobrak pintu itu.
Ibu Mopi melihat ke arah pintu itu, dia mundur, ekspresi mukanya sangat panik dan ketakutan. Dia terlihat menutupi mulutnya. Dia terlihat menangis.
Kita melihat pintu jamban tidak lagi bergerak. Ibu Mopi berjalan maju 3 langkah dengan pelan menuju pintu jamban itu.
Ibu Mopi mengintip keadaan luar dari dalam jamban.
Kita melihat tidak ada siapa-siapa di luar jamban.
Ibu Mopi membuka pintu jamban.
IBU MOPI
Uhuukk...uhuukkk....uhukk
(tangan Ibu Mopi menutupi mulutnya,
ekspresi muka pucat)
Ibu Mopi memegangi dadanya, berjalan pelan ke luar jamban.
CUT TO:
65.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ONA - NIGHT
Cast. Ibu Mopi
Ibu Mopi keluar dari jamban. Dia melihat keadaan sekitarnya.
Kita melihat Ibu Mopi berjalan pelan, tangan kanannya menutupi mulutnya.
IBU MOPI
Uhukk...uhuk...uhukk...
(tangan kanannya menutup mulutnya
Ibu Mopi memerhatikan jalanan lebih dalam. Dia berjalan pelan. Menoleh kekiri dan ke kanan.
Kita melihat kakinya Ibu Mopi menginjak kepala kucing yang sudah putus dari badannya.
IBU MOPI
Aaakkkk....
(kedua tangannya menutup mulutnya,
ekspresi muka pucat, ketakutan, tangannya gemetaran)
CUT TO:
66.INT. RUMAH ONA - RUANG TAMU - NIGHT
Cast. Ona
Ona berjalan pelan. Dia melihat keadaan sekitar.
ONA
Ibu... Bapak...
(Ona menolehkan kepalanya ke arah suara
teriakkan Ibu Mopi kemudian dia berlari)
CUT TO:
67.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ONA - NIGHT
Cast. Ibu Mopi, Ona, Cor
Ona keluar dari rumahnya lewat pintu belakang dapur. Dia berlari menuju ke arah Ibu Mopi.
Kita melihat Ibu Mopi kelihatan mau muntah.
ONA
Ibu...
(mengusap - usap punggungnya Ibu Mopi,
dia melihat keadaan sekitar,
dia kemudian menuntun tangannya Ibu Mopi untuk berjalan)
Ayo..bu..
(tiba-tiba Ona melihat ke arah belakang,
tangannya gemetar wajahnya pucat)
IBU MOPI
Uhuukk...uhukk..
(menutup mulutnya dengan tangannya,
ekspresi muka pucat)
Ona hanya diam melihat keadaan sekitarnya.
Kita melihat tangan Ona ada bekas darah.
IBU MOPI
Tanganmu kenapa?
Ona hanya diam menatap dalam ke arah Ibu Mopi.
IBU MOPI
Ibu sudah tahu..
(menggelengkan kepalanya)
Tidak usah kamu jawab lagi...
(ekspresi ketakutan)
Banyak potongan-potongan tubuh dan
kepala hewan di mana-mana dan
pasti kamu tidak sengaja menyentuh salah satu dari itu ...
(memegangi kedua tangan Ona)
ONA
Ibu lebih baik. Sekarang kita harus pergi dari sini bu.
(melihat keadaan sekitar)
IBU MOPI
Tidak...
(menggelengkan kepalanya)
Bapakmu... cari bapakmu...
tinggalkan ibuuu...
ibu akan baik-baik saja tapi bapakmu dia...
(ekspresi muka sedih, menangis)
Kita melihat Ibu Mopi dan Ona melihat keadaan sekitar.
Ona hanya diam menggenggam tangan Ibu Mopi dengan kuat.
Ona mengelengkan kepalanya. Kita melihat Ona dan Ibu Mopi berlari.
IBU MOPI
Lepaskan tangan Ibu Ona... Ibu tidak akan kenapa-kenapa sendiri cari bapakmu saja...
ONA
Ibu... diam...
(menghentikan larinya)
lalu Ona harus cari bapak ke mana bu...
IBU MOPI
Bapakmu pasti lagi bersembunyi di rumah ...
balik pintu... cepat kamu pulang ke rumah...
ONA
Tidak...
(Ona menggelengkan kepalanya
ke arah belakang Ibu Mopi)
Kita melihat ada Cor yang tiba-tiba
muncul dari arah belakang Ibu Mopi.
ONA
Tidak... tidak..
(menggelengkan kepalanya dan
berjalan mundur lalu berlari)
Ibu Mopi terduduk jongkok di tanah. Kita melihat Ibu Mopi dengan ekspresi sedih menangis.
Tiba-tiba Cor memegangi pundaknya Ibu Mopi dari arah belakang.
Ekspresi muka Ibu Mopi terkejut, lalu dengan cepat menoleh ke arah belakang.
IBU MOPI
Aaaaakkkk...aaaakkkkk...
Kita melihat Cor melepaskan pegangannya dari pundak Ibu Mopi.
Lalu mengulurkan tangannya ke arah Ibu Mopi. Ibu Mopi terlihat menggelengkan kepalanya, dia menangis.
Ibu Mopi duduk di tanah lalu memundurkan badannya.
Cor berjalan maju dengan pelan ke arah Ibu Mopi sambil mengulurkan tangannya, ekspresi muka datar.
Ibu Mopi melihat ke arah batu sebesar genggaman tangannya. Dia beranjak dari duduknya dengan cepat mengambil batu itu lalu melemparnya ke arah Cor. Ibu Mopi jatuh terduduk, setelah melempar batu tadi.
Kita melihat batu itu mengenai kepala Cor. Kepala Cor berdarah.
Cor memejamkan matanya, tangannya memegangi kepalanya.
Ibu Mopi melihat keadaaan sekitar kemudian dengan cepat dia bangun berdiri lalu berlari ke arah sebelah kiri.
Ibu Mopi terus saja berlari sambil menoleh ke segala arah.
IBU MOPI
Uhuukkk....uhukk...
(menutup mulutnya dengan tangannya)
Ibu Mopi terjatuh kedua lutut kakinya terbentur batu.
CUT TO:
68.EXT. HUTAN - NIGHT
Cast. Ona, Cor
Kita melihat Ona berlari sangat kencang. Kemudian dia terjatuh, kita melihat kedua lutut kakinya terluka. Dia terduduk di tanah, ekspresi muka kesakitan.
Ona melihat keadaan sekitarnya, lalu melihat ke arah pohon besar. Ona bangun berdiri lalu berjalan pelan menuju ke arah pohon itu.
Setelah sampai di pohon itu Ona duduk jongkok di bawahnya. Ona melihat keadaan sekitar. Kedua tangannya memegangi kepalanya.
Kita melihat Cor berjalan pelan melihat keadaan sekitar. Mata Cor mengarah ke arah Ona yang sedang duduk jongkok di bawah pohon. Ona terlihat menundukkan kepalanya.
Cor mempercepat jalannya. Saat sudah dekat dia mengulurkan tangannya ke arah Ona lalu menarik kedua tangan Ona.
Ona bangun dan berdiri. Cor mendekatkan wajahnya dengan wajah Ona. Mereka saling berpandangan.
Ona melangkah mundur. Cor tetap memegangi kedua tangan Ona dengan erat. Ona terlihat menangis, dia menggelengkan kepalanya.
Cor menarik tangan kanan Ona. Kita melihat mereka berjalan bersama.
Di tengah jalan Ona mengambil ranting dengan tangan sebelah kirinya. Dia menusukkan ujung ranting ke arah pundak belakang Cor.
Cor melepaskan genggaman tangannya kemudian Ona berlari.
Kita melihat Cor kesakitan dia memegangi pundak belakangnya. Kita melihat di bagian pundaknya berdarah.
CUT TO:
69.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ONA - NIGHT
Cast. Ibu Mopi
Ibu Mopi terus saja berlari sambil menoleh ke segala arah.
IBU MOPI
Uhuukkk....uhukk...
(menutup mulutnya dengan tangannya)
Ibu Mopi terjatuh kedua lutut kakinya terbentur batu. Kita melihat di kedua lutut Ibu Mopi terluka, darahnya mengalih ke tanah. Ekspresi muka Ibu Mopi kesakitan. Dia menangis.
CUT TO:
70.EXT. HUTAN - NIGHT
Cast. Ona
Kita melihat Ona berlari dia melihat keadaan sekitar dia terdiam berdiri lalu menolehkan kepalanya ke arah kiri dan kanan.
Dia melihat ke arah batang pohon besar tumbang yang mehubungkan jalanan dari arah bawah sungai lalu dia berjalan menuju batang pohon besar itu.
Ona berjalan dengan pelan dan terlihat ngos-ngosan. Saat dia berada berjalan di tengah pohon besar itu, Ona tiba-tiba tergelincir dan Ona kemudian mau terjatuh. Dia kemudian berpegangan di pohon itu.
Tangannya terlihat terluka karena terkena ujung runcingan dari pohon itu.
Ona terlihat menangis dan menahan pegangannya. Kita melihat darah di tangan Ona mengalir ke pohon itu dan menetes jatuh ke sungai. Ona tetap berpegangan dengat kuat.
ONA
Uhukk...uhukkk
(Ona terlihat batuk)
Lalu tangannya Ona tiba-tiba melepaskan pegangannya dan dia terjatuh ke bawah sungai.
CUT TO: