41.INT. RUMAH ONA - KAMAR ONA - NIGHT
Cast. Cor, Ona
TAHUN 1720
Ona hanya diam dan menangis. Banyak keringat yang keluar di wajahnya dan wajahnya terlihat sangat pucat.
COR
Kamu masih ingat dengan anak kucing itu.
Ona hanya diam. Kepala Ona agak menunduk.
CUT TO:
42.EXT. SEBUAH JALANAN - FLASHBACK - DAY
Cast. Ona Kecil, Cor Kecil, Bapak Sim, Ibu Mopi
TAHUN 1709
Tubuh anak kucing terlihat terbaring tanpa kepala dan banyak darah berlumuran di tanah.
Ada Bapak Sim berdiri dengan ekspersi muka datar.
Ona Kecil terlihat menangis dan kita melihat di kedua tangan Cor Kecil ada kepala anak kucing itu.
Kita melihat tangan Bapak Sim, Cor dan Ona ada bekas darah.
Ibu Mopi tiba - tiba datang dan langsung mengangkat Ona Kecil.
CUT BACK TO:
43.INT. RUMAH ONA - KAMAR ONA - NIGHT
Cast. Cor, Ona
TAHUN 1720
Cor melepaskan genggaman tangannya kemudian mengangkat kepala Ona yang dari tadi menunduk.
COR
Aku akan melakukan suatu hal yang
aku lakukan sama seperti dulu.
(Cor menatap wajah Ona dengan serius)
Ona melangkahkan kakinya mundur dengan pelan lalu dengan cepat berlari ke arah luar, kemudian Cor berjalan dengan pelan.
CUT TO:
44.INT. RUMAH ONA - RUANG TAMU - NIGHT
Cast. Ona, Cor
Ona berlari, kepalanya sambil menoleh ke arah kiri, kanan dan belakang. Sedangakan Cor berjalan dengan pelan.
Ona berjalan cepat sambil menoleh ke arah belakang
Terlihat Cor yang juga berjalan pelan dengan jarak yang lumayan dekat dengan Ona.
ONA
Tidak... tidak...
(Ona berjalan mundur sambil menggelengkan
kepalanya ke arah Cor)
Cor mempercepat jalannya dan Ona juga mempercepat langkahnya menuju suatu pintu sampai di pintu Ona dengan cepat membuka pintu itu lalu menutupnya kembali.
CUT TO:
45.INT. RUMAH ONA - DAPYR - NIGHT
Cast. Ona, Ibu Mopi
Ona menutup dan mengunci pintu kayu lalu mengangkat tongkat dan meletakkannya di depan pintu. Ona berjalan mundur dan menggelengkan kepalanya.
Pintu terlihat bergerak seperti ada yang ingin mendobrak pintu itu.
Ona terduduk meringkuk, tangannya memegangi kepalanya dan wajahnya sangat pucat terlihat seperti orang yang sangat ketakutan.
IBU MOPI
Ona...
(terdengar suara Ibu Mopi yang memanggil
Ona dari balik pintu yang terlihat bergerak tadi)
Ona langsung bangun dari duduknya lalu mengangkat tongkat kayu yang menghalangi pintu itu yang tadi dia letakkan di depan pintu.
ONA
Ibu...
(sambil membuka pintu kayu lalu menangis)
CUT TO:
46.INT. RUMAH ONA - DAPUR - NIGHT
Cast. Ibu Mopi, Bapak Sim
Ibu Mopi berdiri di depan meja dia lagi memotong daging menggunakan pisau yang ukurannya lumayan besar, lalu memasukan daging itu ke dalam panci untuk memasaknya.
Kita melihat Bapak Sim berdiri dari arah belakang Ibu Mopi dengan wajah datar.
CUT TO:
47.INT. RUMAH COR - RUANGAN GELAP NIGHT
Cast. Cor
Cor berdiri sendirian kita melihat banyak botol kaca yang berisi cairan-cairan yang masing-masing mengeluarkan asap. Cor mencampurnya jadi satu dan membuatnya ke dalam satu botol kecil kaca.
Kemudian Cor membenarkan kaca mata yang terpasang longgar di matanya.
CUT TO:
48.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ONA - DAY
Cast. Ibu Mopi, Bapak Sim
Ibu Mopi menyusuri jalan di halaman belakang rumah dan melihat ada kucing yang kepalanya sudah terputus dan banyak darah tercecer di mana-mana kemudian Ibu Mopi lari setelah melihat itu.
Bapak Sim berdiri dari arah belakang dengan ekspresi muka datar.
CUT TO:
49.INT. RUMAH ONA - KAMAR ORTU ONA - DAY
Cast. Ibu Mopi, Ona
Kita melihat ada satu gelas kaca yang berisi air di lantai samping Ibu Mopi berbaring.
Ibu Mopi terbangun dari tidurnya dan tangannya mencoba mencari sesuatu.
Kita melihat ada satu gelas kaca yang berisi air di lantai dengan pandangan mata yang kabur dan tangan Ibu Mopi meraih gelas kaca itu.
Kita melihat Ibu Mopi lalu meminum air yang ada di dalam gelas kaca itu.
IBU MOPI
Ona... apa itu kamu nak?
Kita melihat Ona berdiri dengan pandangan mata yang kabur.
Ona meraih tangan Ibu Mopi lalu Ona meletakkan kaca mata di tangan Ibu Mopi.
CUT TO:
50.INT. RUMAH ONA - RUANG TAMU/TEMPAT - DAY
Cast. Ibu Mopi, Ona, Bapak Sim
Kita melihat ke arah piring besar yang berisi banyak daging di atas meja makan. Ona duduk di lantai melihat ke arah piring itu, lalu mengambil sendok dan pisau lalu memotong daging itu kemudiaan memakannya. Ibu Mopi datang menghampirinya, lalu dia duduk berhadapan dengan Ona.
IBU MOPI
Uhuk... uhuk...
(sambil mencoba menutup mulutnya)
ONA
Ibu sakit?
IBU MOPI
Tidak... hanya batuk dan sedikit demam...
saja, di mana bapakmu?
ONA
Bapak paling sembunyi di balik pintu.
Terdengar suara Bapak Sim hanya tertawa dari arah di balik pintu.
IBU MOPI
Bapak sudah makan... Uhuk.. uhuk..
(sambil mencoba menutup mulutnya dan
menolehkan kepalanya ke arah pintu atau ke Bapak Sim)
Bapak Sim tiba-tiba muncul dengan muka datar dari balik pintu lalu berjalan menuju meja makan kemudian duduk.
IBU MOPI
Kenapa makanan ini tidak ada aroma dan rasanya ya...
perasaan ibu sudah menambahkan garam berkali-kali.
(ekspresi heran)
ONA
Menunut Ona masakan ibu kali ini malah
keasinan.... dan aroma dagingnya juga sangat tercium
mungkin karena ibu sedang sakit bu.
(ekspresi serius)
IBU MOPI
Ibu juga tidak bisa mencium aroma masakan ini.
(ekspresi berpikir dan terlihat pucat)
CUT TO: