Ramuan Kelimut
8. Part 8

71.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ONA - NIGHT

Ibu Mopi terjatuh kedua lutut kakinya terbentur batu. Kita melihat di kedua lutut Ibu Mopi terluka, darahnya mengalih ke tanah. Ekspresi muka Ibu Mopi kesakitan. Dia menangis.

Kita melihat Bapak Sim berjalan pelan. Bapak Sim melihat keadaan sekitarnya kemudian melihat ke arah Ibu Mopi.

CUT TO:

72.EXT. HUTAN - NIGHT

Cast. Ona, Cor

Ona tetap berpegangan dengat kuat.

ONA

Uhukk...uhukkk

(Ona terlihat batuk)

Lalu tangannya Ona tiba-tiba melepaskan pegangannya dan dia terjatuh ke bawah sungai.

Kita melihat ke arah Cor berlari menuju Ona yang terjatuh ke sungai.

Cor menjatuhkan dirinya ke sungai.

CUT TO:

73.INT. GUDANG - NIGHT

Cast. Ibu Mopi, Bapak Sim

Kita melihat Ibu Mopi terbaring di lantai gudang bersama Bapak Sim.

IBU MOPI

Uhuk..uhuk..

(sambil mencoba menutupi mulutnya)

Aku tidak bisa bernapas...

Kita lihat Bapak Sim tertidur di sebelah Ibu Mopi. Ibu Mopi mencoba mengangkat tangannya ke arah Bapak Sim, lalu menepuk tangannya Bapak Sim.

IBU MOPIUhuk...uhuk... Ona... tolong ibu... ibu tidak bisa bernapas...

Kita lihat Ibu Mopi memejamkan matanya.

CUT TO:

74.INT. GUDANG - NIGHT

Cast. Bapak Sim, Ibu Mopi

Kita melihat Bapak Sim membuka matanya, tangan Ibu Mopi ada di atas tangan Bapak Sim.

Bapak Sim bangun dan duduk melihati wajah Ibu Mopi yang terlihat sangat pucat dan tidak bernapas lagi.

BAPAK SIM

Ibu... Ibu... Mopi...

Uhuk.....uhukkk....

(sambil menepuk pipi Ibu Mopi

dan mengguncangkan badannya)

BAPAK SIM

Mopiiiii... tidaaaaaakkkkkk...

(teriak Bapak Sim dan tangannya terlihat

menggenggam dan memeluk Ibu Mopi)

CUT TO:

75.INT. RUMAH COR - RUANGAN GELAP - NIGHT

Cast. Cor

Kita melihat muka Cor dengan ekspresi datar.

CUT TO:

76.EXT. SEBUAH JALANAN - NIGHT

Cast. Bapak Sim

Kita melihat Bapak Sim berlari dengan cepat sambil tangannya memegangi botol kecil kaca.

CUT TO:

77.INT. RUMAH COR - RUANGAN GELAP - NIGHT

Cast. Bapak Sim, Cor

Cor berdiri di depan Bapak Sim, dia memajukan badannya, lalu berkata.

COR

Bapak pasti bisa melakukannya.

(wajah serius, sambil memberikan

botol kecil kaca berisi air)

Bapak Sim hanya diam dan menganggukan kepalanya.

CUT TO:

78.EXT. SEBUAH JALANAN - NIGHT

Cast. Bapak Sim, Ona

Bapak Sim berjalan pelan menolehkan kepalanya ke arah kiri dan kanan memperhatiakn keadaan sekitar.

Tiba-tiba Ona muncul lalu berkata.

ONA

Bapak...

(Ona melihat Bapak Sim dengan tatapan tajam)

Kita melihat Bapak Sim dengan cepat melipat kedua tangannya ke arah belakang untuk menyembunyikan botol kecil kaca berisi air dari Cor.

BAPAK SIM

Hahaa haaa...

(tertawa dan berjalan cepat meninggalkan Ona)

Kita melihat Bapak Sim jatuh terpeleset. Ona berlari dari arah belakang mendekati Bapak Sim.

ONA

Bapak...

(duduk jongkok tangannya

meraih tangan Bapak Sim)

Kita melihat tangan Bapak Sim gemetar memegangi botol kaca kecil itu.

ONA

Ini minuman apa pak?

(melihat ke arah botol kaca kecil

lalu memandangi Bapak Sim heran)

Bapak Sim hanya menggelengkan kepalanya

Ona hanya melihati Bapak Sim dengan heran kemudian Ona melihat ke arah botol kaca kecil itu.

Tiba-tiba Bapak Sim melempar botol itu ke arah genangan air.

Mata Ona memperhatikan botol itu saat Bapak Sim melemparnya.

Kita melihat botol itu terjatuh di genangan air namun tidak pecah.

BAPAK SIM

Haaa haha...

(tertawa sambil menunjuk ke arah botol itu)

ONA

Ayo pak kita pulang saja.

(menggelengkan kepalanya sambil

memegangi tangan Bapak Sim)

Mata Ona melihat ke arah botol itu. Bapak Sim berdiri dan mata Bapak Sim menoleh ke arah botol itu juga.

CUT TO:

79.INT. RUMAH ONA - RUANG TAMU - NIGHT

Cast. Bapak Sim, Ona

Bapak Sim berjalan pelan dan dari arah belakang kita melihat Ona diam-diam mengikutinya.

CUT TO:

80.EXT. SEBUAH JALANAN - NIGHT

Cast. Ona, Bapak Sim, Ibu Son

Mata Ona melihat ke arah botol itu. Bapak Sim berdiri dan mata Bapak Sim menoleh ke arah botol itu juga.

Kita melihat Ibu Son berjalan pelan dari arah belakangnya Ona dan Bapak Sim.

Ibu Son berjalan mendekati botol kecil kaca berisi air yang di lembar Bapak Sim tadi di genangan air. Dan dia mengambilnya. Dia memperhatikan airnya. Lalu memasukkannya kedalam kantong bajunya. Dia melihat keadaan sekitarnya.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar