Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Seorang gadis introver yang juga memiliki masalah dalam bersosialisasi bernama Kinar. Kinar merasa bahwa tidak ada tempat untuk dirinya di dunia ini dan membuatnya bertanya-tanya apa yang salah dalam dirinya? Mengapa ia selalu salah? Pertanyaan-pertanyaan ini membawanya sampai mengenal tentang berbagai macam keberanian. Salah satunya adalah keberanian untuk menerima bahwa menjadi salah itu hal yang wajar.
Premis
Seorang anak SMA yang baru menemukan jati diri yang sebenarnya dan ingin menjadi dirinya sendiri, tapi tidak percaya diri karena sekitarnya sudah terlanjur menganggapnya sebagai sosok yang pendiam, dan pemalu.
(Berbanding terbalik dengan dirinya yang sebenarnya.)
(Berbanding terbalik dengan dirinya yang sebenarnya.)
Pengenalan Tokoh
Kinar
Anak tunggal, berada di keluarga yang memiliki kesibukannya masing-masing, merasa hidup sendiri, kesepian, tertutup, tidak pandai bersosialisasi, tidak percaya diri, dan senang bercerita hal tidak penting. Ia menjadi tertutup karena orang tuanya yang selalu tidak mendengarkannya dulu.
Kayla
Teman sebangku Kinar saat SMA, lebih pendiam dari Kinar, sering tidak peduli pada sekitar, termasuk pada saat Kinar berbicara.
Dhika
Teman masa kecil Kinar, selalu mendengarkan cerita saat Kinar kecil.
MELLY
Merasa paling tau Kinar, ia selalu menganggap Kinar sebagai sosok yang pendiam dan pemalu. Bila ada perbedaan sedikit dalam diri Kinar, ia selalu bicara "tumben" "kok bisa"
Anak tunggal, berada di keluarga yang memiliki kesibukannya masing-masing, merasa hidup sendiri, kesepian, tertutup, tidak pandai bersosialisasi, tidak percaya diri, dan senang bercerita hal tidak penting. Ia menjadi tertutup karena orang tuanya yang selalu tidak mendengarkannya dulu.
Kayla
Teman sebangku Kinar saat SMA, lebih pendiam dari Kinar, sering tidak peduli pada sekitar, termasuk pada saat Kinar berbicara.
Dhika
Teman masa kecil Kinar, selalu mendengarkan cerita saat Kinar kecil.
MELLY
Merasa paling tau Kinar, ia selalu menganggap Kinar sebagai sosok yang pendiam dan pemalu. Bila ada perbedaan sedikit dalam diri Kinar, ia selalu bicara "tumben" "kok bisa"
Sinopsis
Dulu Kinar seorang anak yang ceria yang senang bercerita kesehariannya, tetapi orang tuanya sering mengabaikannya dan hal ini membuat Kinar sadar bahwa tak ada yang ingin mendengarkannya. Lama kelamaan Kinar jadi lebih sering memendamnya, dan hal ini pun membuat dirinya tumbuh menjadi seseorang yang tidak pandai bersosialisasi dan tertutup.
Awalnya Kinar tidak masalah dengan sikap tertutupnya, malah ia senang karena tidak harus berusaha menarik perhatian orang lain agar bisa diterima. Suatu saat Kinar mendapatkan teman sebangku yang lebih pendiam darinya. Kinar pun mulai merasakan berbagai macam kesulitan, mulai dari sulitnya mencari teman kelompok, hingga seringkali bosan karena tidak ada siapapun yang bisa ia ajak mengobrol. Hal ini mengingatkannya pada masa kecilnya yang selalu cerewet, tapi tidak ada yang ingin mendengarkan. Nah sekarang kebalikannya. Lama kelamaan ia merasa memang tidak ada tempat untuknya di dunia ini. Tapi sebenarnya apa yang salah pada dirinya?
Kinar akhirnya berpikir bahwa ia salah sejak awal karena tidak berusaha untuk beradaptasi sampai bisa diterima sekitar. Ia menyesal dan berniat untuk berubah. Tapi ia merasa sudah terlambat karena teman-temannya sudah terlanjur mengecapnya sebagai orang yang terlalu pendiam. Saat ini yang Kinar lalukan hanyalah menyesal dan ini membuatnya semakin terpuruk hingga membenci dirinya sendiri.
Sementara itu Dhika yang memang tertarik dengan Kinar, menjadi semakin dekat sejak mereka menjadi teman sekelompok. Semakin dekat hingga akhirnya saling mengetahui kehidupan yang dijalani masing-masing. Kinar dengan orang tuanya yang masih utuh, namun tetap merasa hidup sendiri dan Dhika yang benar-benar hidup sendiri karena kedua orang tuanya sudah meninggal, tapi tetap hidup dengan hangat. Mereka berdua yang hidup sendiri tapi memiliki perbedaan dalam menjalaninya, membuat mereka saling memahami dan belajar dari hidup satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu, karena mulai merasa nyaman dengan keberadaan Dhika, Kinar tanpa sadar mulai memperlihatkan sisi terpendamnya selama ini. Dhika yang menyadari hal itu membuatnya ingin Kinar memperlihatkan sisinya yang ini kepada orang lain juga. Dhika mengajarkan banyak hal kepada Kinar, salah satunya keberanian. Menurutnya berani itu ada banyak macamnya. Mulai dari tentang berani untuk percaya diri, berani meminta bantuan, berani membuka diri pada orang lain, sampai berani untuk menerima bahwa menjadi salah adalah hal yang wajar. Kinar perlahan bisa menerima dirinya dan hal ini membuatnya merasa diterima orang lain juga.
Awalnya Kinar tidak masalah dengan sikap tertutupnya, malah ia senang karena tidak harus berusaha menarik perhatian orang lain agar bisa diterima. Suatu saat Kinar mendapatkan teman sebangku yang lebih pendiam darinya. Kinar pun mulai merasakan berbagai macam kesulitan, mulai dari sulitnya mencari teman kelompok, hingga seringkali bosan karena tidak ada siapapun yang bisa ia ajak mengobrol. Hal ini mengingatkannya pada masa kecilnya yang selalu cerewet, tapi tidak ada yang ingin mendengarkan. Nah sekarang kebalikannya. Lama kelamaan ia merasa memang tidak ada tempat untuknya di dunia ini. Tapi sebenarnya apa yang salah pada dirinya?
Kinar akhirnya berpikir bahwa ia salah sejak awal karena tidak berusaha untuk beradaptasi sampai bisa diterima sekitar. Ia menyesal dan berniat untuk berubah. Tapi ia merasa sudah terlambat karena teman-temannya sudah terlanjur mengecapnya sebagai orang yang terlalu pendiam. Saat ini yang Kinar lalukan hanyalah menyesal dan ini membuatnya semakin terpuruk hingga membenci dirinya sendiri.
Sementara itu Dhika yang memang tertarik dengan Kinar, menjadi semakin dekat sejak mereka menjadi teman sekelompok. Semakin dekat hingga akhirnya saling mengetahui kehidupan yang dijalani masing-masing. Kinar dengan orang tuanya yang masih utuh, namun tetap merasa hidup sendiri dan Dhika yang benar-benar hidup sendiri karena kedua orang tuanya sudah meninggal, tapi tetap hidup dengan hangat. Mereka berdua yang hidup sendiri tapi memiliki perbedaan dalam menjalaninya, membuat mereka saling memahami dan belajar dari hidup satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu, karena mulai merasa nyaman dengan keberadaan Dhika, Kinar tanpa sadar mulai memperlihatkan sisi terpendamnya selama ini. Dhika yang menyadari hal itu membuatnya ingin Kinar memperlihatkan sisinya yang ini kepada orang lain juga. Dhika mengajarkan banyak hal kepada Kinar, salah satunya keberanian. Menurutnya berani itu ada banyak macamnya. Mulai dari tentang berani untuk percaya diri, berani meminta bantuan, berani membuka diri pada orang lain, sampai berani untuk menerima bahwa menjadi salah adalah hal yang wajar. Kinar perlahan bisa menerima dirinya dan hal ini membuatnya merasa diterima orang lain juga.
Artikel Untukmu
Pasangan Punya 5 Tanda Ini, Dia Siap Menikahimu Tidak Lama Lagi
GenPI.co - Bagi beberapa orang memutuskan untuk menikah bukan sesuatu yang gampang. Menikah adalah sebuah keputusan yang besar dan nantinya harus dijalani dengan penuh tanggung jawab. BACA JUGA:Ketahui Setelah Menikah, Ada 3 Kewajiban Istri Kepada S
Pesona Banda Neira, Surga Tersembunyi di Timur Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi
Banda Neira merupakan salah satu pulau vulkanik di Kepulauan Banda di provinsi Maluku, Indonesia bagian timur.
Hasil Penelitian Terbaru: Bau Badan Menentukan Orang Lain Musuh atau Teman
Sebuah studi diterbitkan di Science Advances menunjukkan manusia cenderung menjalin persahabatan dengan individu yang mengeluarkan bau badan serupa
Wapres Ma'ruf Amin mendadak Jadi Tukang Cukur Rambut
GenPI.co - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendadak menjadi tukang cukur rambut Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono. Pemotongan rambut KASAL Yudo Margono dalam rangkaian ibadah haji 1443 Hijriah di Makkah. Dilansir dari keter
Polisi Polsek Pasar Kemis Beraksi, Pria Muda Ditangkap
GenPI.co Banten - Pria berinisial MR ditangkap polisi dari Polsek Pasar Kemis karena mengedarkan sabu-sabu. Pria 28 tahun itu diciduk di kontrakannya di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (11/7). “Barang bukti sabu-sabu seberat