20. 8 Tahun

INT. KAMAR BARA DAN JOHN DI INGGRIS

BARA:
(Bangun tidur terengah-engah)
"Heh....heh....heh...."
JOHN:
(Keluar dari kepompong selimutnya)
"What happened?"
*"Apa yang terjadi?"
BARA:
"Heh....heh...... (Terengah-engah) I......I don't know...I think, I just had a very long dream."
*"Heh....heh....gua...gua gak tahu....gua pikir, gua barusan aja mimpiin mimpi yang sangat panjang."
JOHN:
"Wakey-wakey! Today is a bright and wonderful day!"
*"Bangun-bangun! Hari ini adalah hari yang cerah dan indah!"

ESTABLISH SHOT

Kamera shot dari sudut ruangan Bara dan John, menghadap ke arah jendela yang terbuka lebar. Semakin lama, semakin zoom out.

BARA:
"Hehh.....? By the way, John...."
*"Heh.....? Ngomong-ngomong, John...."
JOHN:
"Hmmmm?"
BARA:
"We went to Bali right?"
*"Kita berdua pergi ke Bali 'kan?"
JOHN:
"Yep."
*"Iya."
BARA:
"What were we doing back then?"
*"Apa yang kita lakukan waktu itu?"
JOHN:
"About that......? Hmmmmmm, we just ....hangout. Travel...."
*"Tentang hal itu......? Hmmmmmm, kita cuma nongkrong. Jalan-jalan..."
BARA:
"Only both of us?"
*"Cuma kita berdua?"
JOHN:
"I think there are four of us. It was me, you, my future bride, and her little sister."
*"Gua rasa kita tuh berempat. Ada gua, lu, calon pengantin gua, dan adek ceweknya."
BARA:
(Menengok ke arah John dengan cepat, seperti teringat sesuatu. Namun tidak mengucapkan apa pun)
*gasp
JOHN:
"What...?"
*"Apa...?"
BARA:
"................. Nothing. Just ignore me. I think I just remember something really important. But, I forget."
*".................Gak papa. Jangan peduliin gua. Gua kayak ngerasa ingat sesuatu yang sangat penting. Tapi abis itu lupa."
JOHN:
"Yeah....somehow I forget the whole trip there. But what I remember, it didn't end well. So, let's not go there again."
*"Iya.... gak ngerti kenapa, gua lupa seluruh perjalanan di sana. Tapi yang gua inget, kemarin itu gak berakhir baik. Jadi sebaiknya kita gak ke sana lagi."
BARA:
"...............I......agree...."
*".............Gua.......setuju...."
(Menjawab dengan agak lambat)
JOHN:
"We need to go to school now."
*"Kita harus ke sekolah sekarang."
BARA:
(mengkerutkan kening.)
"Right....."
*"Bener...."
JOHN:
"Ey, by the way, let's see the supermoon later. It's the day! They said, it's the most obvious Supermoon ever!"
*Ey, ngomong-ngomong, ayo kita lihat Supermoon nanti. Ini adalah harinya! Mereka bilang, ini adalah Supermoon paling jelas sepanjang sejarah!"
BARA:
(Masih mengkerutkan kening, menjawab tanpa menoleh ke arah John)
"Yeah, sure..."
*"Iya, boleh..."
JOHN:
"You okay, mate?"
*"Lu gak papa, cuy?"
BARA:
"Yeah....heheh, don't worry about me. It's just, I'm trying to remember something really important."
*"Iya....heheh, jangan khawatirin gua. Ini cuma, gua mencoba untuk mengingat sesuatu yang sangat penting."
JOHN:
(Berjalan menuju kamar mandi, menjawab Bara tanpa menoleh)
"If it's that important, then there is no way you'll forget that."
*"Kalau hal tersebut sepenting itu, maka gak mungkin lu bisa kelupaan."
BARA:
"You got a point."
*"Lu ada benarnya juga."
(Bara berjalan keluar dari gambar)

Kamera tetap mengambil shot ke arah jendela flat.

Dissolve to


TIMESKIP :

8 tahun kemudian.

EXT. DIPAN KAPAL

Di sebuah lautan lepas, daerah Timur indonesia. Langit cerah, burung-burung camar berterbangan. Seseorang dengan mengenakan jubah berwarna putih dishot dari belakang. Ia sedang berada di atas sebuah kapal. Hujan rintik-rintik kecil turun dari langit.

FX. Adhitia Sofyan - 8 Tahun

BARA:

(Menadahkan tangannya, beberapa tetes rintik kecil hujan jatuh ke telapaknya.)

SUSTER:
"Dokter Bara,"
BARA:

(Menengok ke belakang)

SUSTER:
"Ada telepon untuk anda dok."
BARA:
"Oh, oke. Thank you ya."

(Bergegas pergi ke dalam untuk mengangkat telepon)


Cut to

INT. DI DALAM KAPAL

Bara berjalan menyusuri bagian dalam kapal. Ada tulisan besar "RUMAH SAKIT APUNG". Ada beberapa pasien di dalam yang sedang dirawat di sana.

BARA:
"Halo, pak. Gimana keadaannya?"
Pasien 1:
"Halo, terimakasih dokter. Sa- sudah lebih baik."
BARA:
"Syukurlah pak. Nanti sebelum kembali ke Rote, saya akan berikan obat sekali lagi ya. Ada juga beberapa obat yang harus dibawa pulang."
PASIEN 1:
"Terimakasih banyak ya dokter."
BARA:
(Mengangguk dan terus berjalan)

Bara menyusur ke bagian telepon. Di sana ada sebuah telepon satelit untuk kapal.

BARA:
"Halo?"
Suara dari ujung telepon:
"Hei! You still alive?"
*"Hei, lu masih hidup?"
BARA:
(Meletakkan gagang telepon di atas meja. Mengusap wajahnya, kemudian tertawa)
"No freaking way! John?!"
*"Gak mungkin! John?!"
JOHN:
"Hehey! Where have you been? I haven't heard about you since graduation! You just walked away! Until I saw your name goin' viral! Did you find the 'one piece', captain?"
*"Hehey! Kemana aja lu? Gua gak belum denger apapun tentang lu sejak kelulusan! Lu cuma pergi gitu aja! Sampai gua lihat nama lu viral dimana-mana! Apa lu berhasil temukan 'one piece', kapten?"
BARA:
"Hahahaa! Ahahhahahahahaa!"
JOHN:
"You bastard! Let's meet up! Where are you now?"
*"Dasar kampang! Ayo kita ketemuan! Dimana lu sekarang?"
BARA:
"You won't know the place, even if I tell you."
*"Lu gak akan tahu tempatnya, bahkan jika gua kasih tahu."
JOHN:
"Heeeehhhhh! You're pretty close with Penida, right?"
*"Heeeehhhhhh! Lu rada deket sama Penida, 'kan?"
BARA:
"I'm in Sawu! It will take like days to be there!"
*"Gua di Sawu! Bakalan makan berhari-hari buat gua bisa sampai di sana!"
JOHN:
"Just leave your Titanic, fly from Kupang! C'mon, this is my wedding man!"
*"Tinggalin aja Titanic lu, terbang dari Kupang! Ayolah, ini pernikahan gua men!"
BARA:
"No crap...?!"
*"Serius lu...?!"
JOHN:
"Yeah..."
*"Iya..."
BARA:
(Tersenyum)
"What kind of desperate girl who wants to be with you?"
*"Cewek depresi mana yang akhirnya mau sama lu?"
JOHN:
"Did you forget that I'm a prince?"
*"Apa lu udah lupa kalau gua pangeran?"
BARA:
"Oh yeah.... Hahahaha, alright, then. Tell me the D-day."
*"Oh iya.... Hahahaha, oke deh. Kasih tahu gua kapan hari H-nya."
JOHN:
"It's exactly next Saturday."
*"Persis Sabtu depan."
BARA:
"Ah, okay. I also need to go to the great conference, two days before your wedding anyway."
*"Ah, oke. Lagian gua juga harus siap-siap buat pergi ke konferensi hebat, dua hari sebelum pernikahan lu."
JOHN:
"Whoa! It's an honor for me to talk with big dudes like you."
*Wow! Sebuah kehormatan buat gua bisa ngomong sama orang besar kayak lu."
BARA:
"Hehehh.... I'll go there ASAP, mate."
*"Hehehh... gua akan ke sana segera, cuy."


transisi sinematik


INT. RUANGAN AULA KONFERENSI HEBAT, BALI

Banyak orang berpakaian rapih di dalam aula pertemuan. Bara berjalan menyalami orang-orang di dalam ruangan. Sampai akhirnya ia berpelukan dengan satu orang di sana.

BARA:
(Membuka tangannya untuk memeluk)
"Pa!"
AYAH BARA:
(Membalas pelukan Bara)
"Halo, Bara! Hahaha, papa kangen banget sama kamu!"
BARA:
"Bara juga, pa."
AYAH BARA:
"Gimana, Rumah Sakit Apung 10? Kapalnya gak ada kendala 'kan?"
BARA:
"Aman-aman aja pa! Tapi setelah ini, Bara ingin lanjut perjalanan ke RSA no.12. Sepertinya karena masih baru beroperasi, mereka masih butuh supervisi."
AYAH BARA:
"Oke, Bara. Nanti kita bicarain bareng-bareng ya. Ayo kita nikmati acara ini terlebih dulu. Jarang-jarang kamu ada di darat 'kan? Hehehe..."
ISTRI AYAH BARA:
"Halo, Bara!"
BARA:
"Halo, Tante Ida. Apa kabar?"
ISTRI AYAH BARA:
"Baik kok... Kamu gimana?"
BARA:
"Baik juga tante. Thank you ya, karena udah jagain papa selama ini."
ISTRI AYAH BARA:
"Hahaha, ada juga tante tahu yang dijagain."
AYAH BARA:
"Bara, kamu kapan bawa calon kamu ke sini?"
BARA:
"Hahaha, nanti-nantilah. Bara masih fokus kerja aja dulu. Bara juga kayaknya gak bisa suka sama siapa pun sekarang..."
AYAH BARA:
"Hah.....? Kamu bukan....(berbisik) suka cowok 'kan?"
BARA:
"Hahaha, ya enggaklah Pa!"
Host:
"Kepada Yang Terhormat: seluruh tamu undangan, silahkan menuju tempat duduk masing-masing. Acara akan segera dimulai."
AYAH BARA:
"Yuk kita duduk."

BEAT:

Seluruh tamu undangan telah duduk.

HOST:
"Dalam rangka untuk membuka konferensi kita pagi ini, kita akan menyaksikan bersama-sama, penampilan Tari Bali dari sanggar Runaswara! Mari kita beri tepuk tangan yang meriah!"
BARA:
(Bangun dari kursinya ketika mendengar nama Runaswara)
AYAH BARA:
(Bertepuk tangan sambil melihat ke arah Bara, bingung)
"Kenapa Bara?"
BARA:
(Menengok ke kanan-kiri)
"Eh....? Kenapa ya....?"

Dari belakang, Runa melihat Bara yang berdiri.

LINA:
"Kak Runa...?"
RUNA:
"Eh....sorry. Yuk, kita mulai."
(Runa berdiri dan memberi aba-aba dari kursi penonton paling belakang)


Cut to

Setelah acara selesai, tampak beberapa tamu mengobrol satu sama lain.

INT. BELAKANG PANGGUNG

RUNA:
"Selamat semuanya! Wah, kakak bangga sekali kalian bisa tampil di sini! kita kasih tepuk tangan dulu untuk kita semua ya!"
(bertepuk tangan)
Para penari:
(Ikut bertepuk tangan dan bersorak)


Cut to 

EXT. JALAN KE PARKIRAN

Bara berjalan bersama dengan ayahnya keluar dari gedung, sambil tertawa-tawa. Di belakang, Runa dan rombongan para penari juga keluar dari gedung.

RUNA:
"Karena kalian tampilnya bagus banget hari ini, kakak akan traktir kalian!"
BARA:
(Menengok ke belakang karena mendengar suara Runa. Berhenti berjalan)
PARA PENARI:
(bersorak sorai)
"Horeeee!"
Penari 1:
"Traktir dimana kak?"
RUNA:
"Heheh, silahkan kalian pilih. bebas sebebas-bebasnya. Hehehehe!"
(Langkahnya berhenti ketika melihat Bara berdiri di sana.)

Saling tatap selama beberapa detik.

AYAH BARA:
(Memanggil Bara dari depan)
"Bara, kok ngelamun. Ayo..."
BARA:
(Menengok sebentar ke arah ayahnya.)
"Oh, iya pa."
(berangsur melangkah, namun kepalanya masih menengok ke arah Runa. Setelah beberapa langkah, Bara berhenti celingak-celinguk, fokus berjalan ke depan menjauhi Runa.)
RUNA:
(Masih menatap Bara pergi.)
Lina:
"Kak, kayaknya kita salah jalan. Kita parkir kan di sana!"
RUNA:
"Eh? Oh iya ya?! Hehehe, yuk kita jalan."
(Berjalan berlawanan arah dari Bara)
"By the way, kamu gimana persiapan nikahnya? Kan udah bentar lagi 'kan?! kok santai-santai aja sih?"
LINA:
"Tenang aja kak. Everything is under control. Kan aku sewa WO."
*"Semuanya dalam kendali."
RUNA:
"Kakak gak nyangka kamu bakalan ngelengkahin kakak duluan..Selamat ya, Lina!"
(Beranjak memeluk)
LINA:
"Ihhh.... Kakak! Gak usah peluk-peluk! Lagian jangan diselametin dulu dong. Nikahnya kan belum!"
RUNA:
"Hehehe, gak papa lah...."
LINA:
"Kalau kakak, kapan bakal nyusul...? Aku awalnya 'kan gak mau lengkahin kakak. Tapi, kakak bilang mau hidup selibat aja."
RUNA:
"Yeee.... Kakak bilang, gak bisa suka aja sama cowok! Bukan hidup selibat!"
LINA:
"Kenapa gitu kak?"
RUNA:
"Kakak gak tahu. Udah coba buat PDKT sama banyak cowok padahal. Tapi tetep aja, kayak aneh gitu... Hehhhhhh.... kakak sukanya ujan. Bisa nikah sama ujan aja gak?"
LINA:
"Hahaha, mana bisalah!"


Transisi sinematik


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar