14. Masih Gak Percaya?!

EXT. RESTORAN — SORE

Bara dan John sedang duduk sambil menyaksikan penampilan tari tradisional Bali. Bara mengenakan kacamata dan masker.

JOHN:
"Dude, what's up with the glasses?"
*"Cuy, kenapa lu pake pacamata?"
BARA:
"I don't want my dad to find me here....Remember, this is Bali. He might be lurking anywhere."
*"Gua gak mau bokap gua buat temuin gua di sini.... Ingat, ini Bali. Dia bisa bersembunyi dimana saja."

Di sebelah kanan John, ada ayahnya. Di sebelah Ayah John ada Ajik. Bara tidak mengalihkan pandangannya sama sekali dari penampilan tari tersebut. Bara fokus menatap ke arah seseorang yang menari di sana, yang mengenakan topeng. John, tertawa-tawa sambil mengobrol dengan ayahnya.

(Shot penampilan tari)

JOHN:
"You didn't avert your eyes for a sec. Wake up..."
*"Lu nggak mengalihkan mata lu sedetik pun. Bangun..."
BARA:
(Tidak menggubris kalimat John)

Acara penampilan tari sudah selesai.

BARA:
"Wow.....Who is she...?"
*"Wow.... Dia siapa....?"
(menunjuk ke arah seseorang)
JOHN:
"Ohhh, that girl..... is the girl. Her name is Ni Nyoman,"
*Ohhh, cewek itu.... Adalah cewek yang gua bicarain. Namanya Ni Nyoman,"
BARA:
"....She's.....Awesome....She got real talent..."
*".... Dia.... Keren... Dia asli berbakat..."
JOHN:
"Whoa, since when you are obssessed with traditional dance?"
*"Whoa, sejak kapan lu terobsesi sama tari tradisional?"
LINA:
"Hello, John..."
(Menyapa John yang sedang menggenggam segelas minuman. John celingak-celinguk dan mengangguk.)
"After this, we kindly invite you to dance with Ni Nyoman. It would be a waltz, slow dance. Would it be okay?"
*"Setelah ini, kami mengundang kamu untuk berdansa dengan Ni Nyoman. Ini adalah tarian Waltz, dansa pelan. Apakah Oke untukmu?"
JOHN:
(Diam dan memandang Bara sejenak. Kemudian memandang lagi ke arah Lina)
"Ye-yeah, sure. Hold my glass, dude."
*"Iy-iya, tentu. Pegang gelas gua, cuy."


Beat to

John berdansa bersama dengan Runa (Ni nyoman). Musik waltz mengalun lembut. Runa telah berganti baju dan mengenakan dress yang bagus. Bara memperhatikan dansa tersebut, tapi dia hanya melihat punggung wanita tersebut. Dia terpukau dengan wanita yang berdansa dengan John tersebut. Namun momen terebut rusak ketika John beberapa kali menginjak kaki gadis pasangannya itu. Bara beberapa kali menenggak minuman di tangannya tersebut. Kemudian meninggalkan tempat tersebut.

JOHN:
(Berbisik)
"Sorry."
*"Maaf."
RUNA:
(Menggeleng sambil tersenyum)
JOHN:
"Ups, sorry. My bad. I never get used to this."
*"Ups, maaf. Salahku. Aku gak terbiasa dengan ini."
Runa:
"It's.... Okay... Hehehhe.. Just follow- aduh.!"
*"Gak... Apa... Hehehhe.. Ikutin saja-aduh!"
(kaki Runa terinjak lagi)
JOHN:
"I'm so sorry, I think, we should stop this right now."
*"Maafin gua, menurut gua, kita harus berhenti sekarang."

Orang-orang yang memperhatikan mereka menahan tawa. Hanya ayah John yang tampak kesal dengan penampilan dansa anaknya.

BARA:
"Permisi, toiletnya dimana ya?"
LINA:
"Toilet? Ummm...dari sini lurus terus, belok kanan, kemudian naik tangga, belok kiri, belok kiri lagi, terus....?
(Mencoba mengingat lokasi toilet).
"Mohon maaf, boleh nanti ditanyakan ke parmusaji di sana ya, kak."
BARA:
"Oke, thank you."
(Beranjak ke arah pramusaji)
BARA:
"Permisi, toiletnya di sebelah mana ya?"
Pramusaji:
"Ummm... Mohon maaf kak saya kurang tahu. Saya baru di sini. Coba tanya ke kakak di sebelah sana ya."
BARA:
(Mengernyitkan dahi)

 Cut to:

EXT. PANTAI DI BELAKANG RESTORAN

Runa telah selesai dari tariannya. Dia sedang duduk di tangga dekat dengan halaman luar dari restoran. Ia melepas heelsnya dan mengobati luka-lukanya dengan antiseptik. Ia kemudian menangis sendirian di sana, sambil memperhatikan ombak pantai di depannya. Tiba-tiba, terdengar suara guyuran air di tengah keheningan tersebut. Runa berdiri dan mencari-cari sumber suara. Ketika ia masuk ke dalam semak-semak yang lebih lebat lagi, ia mendapatkan seorang pria sedang berdiri. Ia melihat sosoknya dari belakang. Pria itu sedang buang air kecil.

RUNA:
"Mas, toiletnya bukan di sini!"

Shot wajah Bara.

BARA:
(Terkejut mendengar suara itu. berbalik badan)
"Runa....?"
RUNA:
".....Bara.....?"
HENING.
RUNA:
(Terkejut dan menutup matanya.)
"ITU! TUTUP DULU RESLETINGNYA!"
BARA:
(Segera menutup resleting)
"Sheesh! Iya, sorry lupa!"
RUNA:
"NGAPAIN KAMU DI SINI?!"
(Masih menutup mata, namun pelan-pelan membuka rapatan jemarinya)
BARA:
"Ahh...! Gua te-temenin John ke sini! Lu ngapain di sini?"
RUNA:
"Lah? Ini pesta penyambutan calon tunanganku, John!"
BARA:
"Lah?"
RUNA:
"Lah...?"
BARA:
"Lahh...?"
RUNA:
"Lah...?"

hening.


Cut to:

EXT. PANTAI

Bara dan Runa berjalan-jalan di tepi pantai dekat restoran tersebut. Runa telah melepas heelsnya. 

BARA:
"Sejak kapan lu deket sama John? Lu kok gak pernah kasih tahu?"
RUNA:
"Aku juga baru tahu kemarin..."
BARA:
"Hah...? Maksud lu?"
RUNA:
"Ajik baru kasih tahu kemarin. Kalau- (Mata Runa berkaca-kaca, kemudian menghela napas) Aku bakal nikah sama dia."
BARA:
"Hah? Haaaaaahhhhh???! Mendadak banget, Gila!"


beat to

Shot ke arah pantai

BARA:
"...Lu suka sama dia?"
RUNA:
"Enggak. (Runa menjawab cepat) Aku bahkan baru ketemu dia secara langsung. Baru sekarang."
BARA:
"Terus, lu dipaksa nikah gitu? Dan lu mau aj-"
RUNA:
"Ini! Ini nggak terpaksa!" (Runa berhenti berjalan)
BARA:
"Terus?! Lu suka sama dia?! Walau gak pernah ngomong?! Gak pernah ketemu?! Lu yakin?"
RUNA:
(Tidak membalas menjawab)

Cut to:

Flashback -

INT. RUMAH RUNA DAN BARA

Runa dan Ajik sedang berbincang di ruang makan.

AJIK:
"...Begitu Runa. Ajik tahu, ini masih terlalu dini untuk kamu. Dan Ajik, tidak akan memaksa. Tapi menurut ajik, (Menyeruput teh) jika kamu belum memiliki orang yang kamu suka, kamu bisa kasih dia kesempatan. Kamu, belum suka sama siapa-siapa juga 'kan?"
RUNA:
(Terdiam sejenak, Kemudian menggeleng perlahan)
"Enggak, jik."
AJIK:
"Hemmmm...baik kalau begitu. John itu dari keluarga yang terpandang. Hidup kamu pasti nyaman jika bersama dengan dia. Besok dia akan ke sini. Cobalah untuk berkenalan terlebih dahulu dengan dia."

cut back to:

EXT. PANTAI DEKAT RESTORAN

Kembali ke scene sebelumnya

RUNA:
"Ya, intinya begitu...Aku yakin, cinta bisa bertumbuh..."
BARA:
"What?! (Berpikir sejenak) Tapi....! Gimana sama mimpi lu jadi penari?!"
RUNA:
".....Aku bisa tetap jadi profesional kok walau nanti menikah..."
BARA:
"Runa! (Menggenggam bahu Runa) Pikirin dulu baik-baik........ini menyangkut hidup lu untuk selamanya!"
HENING.

Runa memandang tulus ke mata Bara. Namun hanya sekejap.

RUNA:
(Melepas tangan Bara)
"Why.........(diam sejenak, menatap mata Bara) Why do you care...........?"
(Beranjak pergi meninggalkan Bara)

Cut to:


INT. HOTEL BARA DAN JOHN

Bara dan John sampai di hotel mereka.

JOHN:
"Finally!"
(Beranjak dan berseluncur menuju kasur)
*"Akhirnya!"
"Ahhh! Nice!"
*"Ahhh! Mantap!"
BARA:
"Heheheh,"
JOHN:
"Today was a pure hell. I can't believe they literally ask me to dance!"
*"Hari ini asli kayak neraka. Gua gak percaya mereka minta gua buat dansa!"
BARA:
"You should've not wasted that."
*"Lu seharusnya gak menyia-nyiakannya."
JOHN:
"Yeah...yeah... Anyway, tomorrow we will go and meet your ghost. Have you-"
*"Iya...ya.... ngomong-ngomong, besok kita akan pergi dan ketemu sama setan lu. Apa lu-"
BARA:
(Memberi isyarat agar John berhenti)
"About that...."
*"Mengenai hal itu...."
HENING.
JOHN:
"What?"
*"Apa?"
BARA:
(Mengelap wajahnya)
"I met her. No, I talked to her."
*"Gua udah ketemu dia. Enggak, gua ngomong sama dia."
JOHN:
"WHAT?! WHEN?!"
*"Apa?! Kapan?!"
BARA:
"At the restaurant."
*"Di restoran."
JOHN:
"OH....MY....GOD....!"
*"Ya...Tu....Han....!"
(Berdiri dan Memegang Kepalanya)
JOHN:
"Who is she? Is she one of the waitress?"
*"Siapa dia? Apakah dia salah seorang pelayannya?"
BARA:
"No, she....."
*"Bukan, dia...."
(duduk di kasur yang ada di sebelah kasur John)
BARA:
"She is....she is your dance partner."
*"Dia....parner dansa lu tadi."
JOHN:
"Huh?! Nyoman? You said her name was Run- wait up....Oh yeah, right.....RIGHT...!"
*"Hah?! Nyoman? Lu bilang namanya itu Run- bentar....Oh iya, bener juga.....BENER JUGA....!"
BARA:
"What is it?"
*"Apaan?"
JOHN:
"It makes sense, OMG! Her full name is Ni Nyoman Runaswara! You know, RUNA.... SWARA!"
*"Ini masuk akal, Astaga! Nama panjangnya adalah Ni Nyoman Runaswara! Lu tahu, RUNA....SWARA!"
BARA:
".....no way....."
*".....Gak mungkin...."
JOHN:
"Oh sheesh!"
*"Anjir!"
(Terkejut dan mengatupkan tangannya ke mulutnya)
"Then she's real! This cannot be coincidence! I never told you her name did I?"
*"Berarti dia asli! Ini gak mungkin kebetulan! Gua gak pernah kasih tahu lu namanya 'kan?"
BARA:
"No! But, the heck.....? You still doubt me...? This whole time....?!"
*"Kagak! Tapi, apaan dah....? Lu masih gak percaya sama gua...? Selama ini....?"
JOHN:
"Nonononono, It just........, wow! You should ask her out tomorrow! Wowwowowowow! THIS IS SOMETHING ELSE!"
*"nggakgakgakgakgak, ini cuma....wow! Lu harus ajak dia jalan besok! Wowowowowowow! INI SESUATU YANG BERBEDA!"
(Mengambil ponsel dan segera mengirim pesan ke Runa)
"You sure you never met her before, right?!"
*"Lu yakin gak pernah ketemu dia sebelumnya, 'kan?"
BARA:
"What're you doing?"
*"Lu ngapain?"
JOHN:
"Done."
*"Dah."
(Menutup ponselnya)
"You ......(menunjuk ke arah Bara)... Should talk to her tomorrow. Melt her, Bara! Ah, incredible. To know you have a secret love with my soon-to-be wife behind me, hehehe!"
*"Lu......harus ngomong sama dia besok. Bikin dia meleleh, Bara! Ah, luar biasa. Gua gak percaya lu bisa punya hubungan cinta rahasia dengan calon istri gua di belakang gua, hehehe!"
BARA:
"You insane, dude. She's your girl. Not mine."
*"Lu gila, cuy. Dia cewek lu. Bukan gua."
JOHN:
"Heheh, no worries. I didn't know her at all! Haven't had anything with her yet. But you! OMG OMG! YOU'VE TALKED TO HER....ALL...THIS...TIME! FROM....HEART TO HEART.....!"
*"Heheh, jangan khawatir. Gua gak tahu apa-apa tentang dia sama sekali! Belum ada apa pun yang terjadi sama dia. Tapi elu! Astaga astaga! LU NGOMONG SAMA DIA....SELAMA....INI! DARI...HATI KE HATI...!
BARA:
"What will your father say?"
*"Apa yang bokap lu bakal bilang?"
JOHN:
"Why do you care....? Just ignore him...Even I, myself, don't care. Then again, are you sure....you can compete with me....? I am more handsome than you...."
*"Kenapa lu peduli....? Abaikan saja dia...Bahkan gua sendiri, gak peduli. Lagian, apa lu yakin... lu bisa ngalahin gua...? Gua lebih ganteng dari lu...."
BARA:
(Tersedak, kemudian tertawa terbahak-bahak)
"Hahahahahahahahahahaha!"
JOHN:
"Ahahahahaha!"
BARA:
"You asked her out for tomorrow?"
*"Lu udah ngajak dia jalan besok?"
JOHN:
"Yup! We will go to her house! Pick her up with our fancy bike. Then go somewhere else."
*"Yup! Kita akan pergi ke rumahnya! Menjemputnya dengan motor keren kita. Terus pergi ke suatu tempat."
BARA:
"Where?"
*"Kemana?"
JOHN:
"I don't know, tomorrow we decide. You will definetely come!"
*"Gua gak tahu, besok kita akan tentukan. Lu sudah pasti harus ikut!"
BARA:
"I don't want to. I think she hates me now. We kinda fight each other back then. And still in the middle of a Cold War. I think-"
*"Gua gak mau. Menurut gua, dia benci gue deh sekarang. Kita tadi kayak rada berantem gitu. Dan sekarang masih perang Dingin. Gua pikir-"
JOHN:
(Memberikan isyarat berhenti)
"Hoaaaammmm... I don't know....or.. care what happened with you guys. But tomorrow, you will fix this up!"
*"Hoaaaammmmm... Gua gak tahu .... atau.. peduli apa yang terjadi dengan lu berdua. Tapi besok lu akan perbaiki semuanya!"
(Langsung berbaring dan tertidur)
Bara:
"How can you just sleep like that? Hey!"
*Gimana bisa lu langsung tidur kayak gitu? Hei!"

beat to


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar