13. Sampai di Bali

INTERCUT

FX. Invisible Relationship by Adhitya Sofyan

TIMELAPSE SINEMATIK

Menunjukkan hari-hari mereka berikutnya.

Runa jadi sering begadang. Bara juga sering begadang.

Televisi menampilkan cuplikan berita ramalan cuaca.

PEMBAWA BERITA DI TV:
"Berdasarkan hasil analisa dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG; curah hujan dalam beberapa minggu ke depan akan mengalami pengurangan...."

cut to

Runa jadi siswa pintar di kelas

INT. KELAS RUNA — SIANG

Runa sedang duduk sambil mengkoreksi kertas-kertas tugas dari teman-temannya.

RUNA:
"Sabar! Sebentar, sebentar!"
TEMAN SEKELAS RUNA 1:
"Tolong ya, Run!
TEMAN SEKELAS RUNA 2:
"Ajarin aku juga dong yang ini."
TEMAN SEKELAS RUNA 3:
"Aku juga dong, Runa..."
(Runa sedang membantu teman-temannya mengerjakan tugas)

cut to

AJIK:
(Memegang buku rapot Runa)
"Hahahaha! Runa kamu mau ditraktir makan apa hari ini?"
RUNA:
"Runa mau Pizza dong, hehe."
LINA:
"HAH?! Kok bisa nilai kakak meningkat sedrastis ini?! INI GAK MUNGKIN!"
RUNA:
"Hehehe, mungkin aja dong!"
LINA:
"Kakak pasti nyontek 'kan?"
RUNA:
"Ihh...enak aja! Kakak belajar sendi.....ri...."
(Tempo bicaranya melambat)
LINA:
"Tuh 'kan! Kenapa gak yakin gitu ngomongnya?!"
AJIK:
"Sudah, sudah... Ajik percaya bahwa Runa tidak mencontek. 'Kan ada pengawasnya di kelas. Lagipula, ajik juga dengar Runa ikut lomba cerdas cermat dan memimpin timnya jadi juara dua. Ajik bangga dengan kamu Runa."
(Mengelus rambut Runa)
RUNA:
"Terimakasih, Ajik."
LINA:
"Hem! Seharusnya cuma aku anak yang pintar di sini!"
(Pergi ke kamar)
AJIK DAN RUNA:
(Ajik dan Runa hanya melongo, kemudian tertawa)

Cut to

RUNA:

(Masuk ke dalam kamarnya)

"Jam berapa sekarang ya?"

(Jam menunjukkan pukul 22.30)

FX. Suara hujan

"Wah, hujan ya? Akhirnya..."
(Tersenyum sumringah sambil pergi membuka jendela kamarnya.)
Hening sejenak.
(Ekspresi Runa yang tadinya gembira menjadi datar kembali)
RUNA:
"Terus.......kenapa memangnya kalau hujan.....?"
(Menghela napas, menutup kembali jendelanya)

Runa mematikan lampu kamarnya dan beranjak tidur

RUNA:
(Memejamkan matanya, tapi berguling-guling ke sana kemari)
"Haduh....., gak bisa tidur...."
(terus berguling-guling di atas kasurnya)
"Haduh...."
(Berjalan mondar-mandir, memainkan ponselnya, melatih tariannya, tidur dengan setengah badannya terkulai di pinggir kasur)
RUNA:
"Aku harus tidur..."
(Pergi ke arah jendela kembali, menyentuhkan tangannya di jendela kamarnya)
"Goodnight......, Bara.... Aku harap kamu bisa lebih dekat dengan Cindy setelah ini."


Transisi sinematik

INT. SEKOLAH BARA — SIANG

Bara dan Cindy berpapasan di koridor sekolah. Tapi tidak ada satu pun dari mereka yang menyapa.

JOHN:
(Menghampiri Bara)
"Hey, what's up!"
*"Hey, apa kabar!"
BARA:
"Where have you been?"
*"Darimana aja lu?"
JOHN:
"Restroom."
*"Kamar mandi."
(Menengok sekilas ke belakang ke arah Cindy)

Cut to

EXT. ROOFTOP SEKOLAH BARA — SORE

Bara duduk di atas atap sekolah sambil melihat sunset. Di tangannya ada kalung jam yang ia beli sebagai oleh-oleh untuk Runa. Sambil menggenggam kalung tersebut, Bara searching tentang tari-tarian tradisional Bali.

BARA:
(Menatap ke arah sunset)
"Runa, how are you today...?"
*"Runa, apa kabar kamu hari ini...?"
(Mengeluarkan sebuah spidol dan menuliskan sesuatu di kalung tersebut)

cut to

INTERCUT —

Bara jadi sering searching tentang Bali dan Indonesia.

Berita supermoon datang silih berganti dengan berita-berita lainnya

(Berita harga sembako, korupsi pemerintah, dan penemuan Oarfish di pesisir pantai Nusa tenggara)


transisi sinematik


INT. PESAWAT TERBANG — PAGI

Bara melihat keluar jendela pesawat sambil mendengarkan lagu dan menggenggam sebuah kalung.

FX. Sound Pesawat

Cut to

EXT. PANTAI KUTA — SIANG

Bara dan John sedang terapung-apung di tengah laut.

JOHN:
"Blue ocean, surfing, ahhh...this is life..."
*"Lautan biru, berselancar, ahhh... Inilah hidup...."
(Meregangkan tangannya)
"Anyway...., tomorrow is a big day, man. I hope they don't ask me to dance."
*"Ngomong-ngomong..., besok adalah hari penting. Gua harap mereka gak minta gua buat dansa."
BARA:
"Heheh..., I thought you don't care at all... Hey, what is this..?"
*"Heheh..., gua kira lu gak peduli sama sekali.... Hey, apaan ini...?"
(Menyingkirkan benda putih bertulisan BUOYS terapung dari hadapannya. Benda tersebut agak gosong.)
JOHN:
"Everyone will be there. Of course I care! After that boring meeting, we will go ....straight away to your ghost's house. Ummmm.....! This will be great."
*"Semua orang akan berada di sana. Tentu saja gua peduli! Setelah pertemuan membosankan tersbeut, kita akan pergi langsung ke.... Rumah setan lu. Ummmmm......! Ini bakal jadi hebat.“
BARA:
"Yeah....right........but....there's something happened...."
*"Iya... Betul... Tapi... Ada sesuatu yang terjadi..."
(Memandang ke arah lautan)
JOHN:
"What?"
*"Apa?"
BARA:
"It just... I haven't talked with her since that day."
*"Itu hanya... Gua belum ngobrol sama dia lagi sejak hari itu."
JOHN:
"How many days?"
*"Berapa hari?"
BARA:
"Three weeks."
*"Tiga minggu."
JOHN:
"What the hell?! Did you say that our trip here is all for nothing...?!"
*"Anjirlah?! Jadi lu bilang perjalanan kita ke sini gak buat apa-apaan...?!"
(Memukul air)
BARA:
"Of course not. I'm here for you, dude. Because you have a plan, and....and I think....I'm here only for the holiday.... Hehehe.."
*"Ya enggaklah. Gua di sini karena lu, cuy. Karena lu punya rencana, dan... Dan gua pikir... Gua di sini ya buat liburan aja.... Hehehe.."
JOHN:
"Aw...c'mon!"
*"Yaelah!"

HENING.

INT. RUMAH RUNA - SIANG

Runa, Lina, dan Ajik sedang makan bersama.

AJIK:
"Runa, Ajik lihat kamu jarang tertawa belakangan ini. Kamu dibully ya di sekolah?"
RUNA:
"Hah...? Enggak kok, jik. Heheh, gak ada apa-apa."
AJIK:
"Kalau ada masalah, coba bicarakan dengan Ajik."
LINA:
"Iya, jik. Kak Runa biasanya berisik banget tiap sore, ngobrol sama temennya. Sekarang udah gak pernah lagi kayaknya."
RUNA:
"Ihhh.... Kamu ini nguping terus ya kerjaannya."
AJIK:
"Ohhh... Temen kamu yang bule itu...?"
RUNA:
"Ah..., bukan gara-gara itu kok, jik. Dia emang lagi sibuk, tapi Runa diam bukan karena dia atau karena siapa-siapa kok. Cuma lagi ....gak mood aja."
LINA:
"Ah bohong. Tau gak jik...? Pernah ya pas Lina mau ke kamar mandi, Kak Runa aku perhatiin lagi nangis sendirian di kamar. Terus-"
RUNA:
(Menutup mulut Lina)
"Ah....!! Diem...diem...Shhhh... (Menatap ke arah Ajik) Enggak kok, jik. Pasti Lina salah lihat."
AJIK:
"Hmmmm..."
(menyeruput kopinya)
LINA:
"Ihhh..., lepas..."
AJIK:
"Kamu dibully?"
RUNA:
"Ah, enggak, enggak kok, jik. Kalau Runa dibully, pasti cerita ke Ajik."
AJIK:
"Runa, kamu bisa kasih tahu apa pun ke Ajik. Ingat, Ajik itu keluarga kamu. Bukan orang asing."
RUNA:
"Iya, jik."
AJIK:
"Ajik ingin ngobrol lagi lebih banyak sama kalian. Tapi Ajik harus persiapan untuk acara besok. Ada teman lama Ajik yang berkunjung."
RUNA:
"Teman lama?"
LINA:
"Orang mana, jik...?"
AJIK:
"Heheh.... Orang bule.."
LINA:
"Ohhh..."
AJIK:
"Dulu ajik pernah bantuin dia, ketika Ajik jadi nelayan. Ketika itu kapal dia karam karena badai. Dia terapung-apung di atas sekoci. Pas lihat dia, Ajik langsung naikkin dia ke atas kapal. Katanya, dia udah di sekoci itu selama semalaman."
LINA:
"Wah, untung ketemu ajik."
AJIK:
"Heheh... Iya. Setelah ajik selamatkan, dia tinggal sama Ajik selama 2 hari. Dia langsung pergi lagi ke rumahnya. Dia bilang, suatu hari nanti, dia akan datang lagi. Dia janji satu hal sama Ajik...."
(Memandang ke arah Runa)
Runa:
"Janji apa jik?"
Ajik:
"Dia bilang,
(hening sejenak)...
Ajik:
"Ehem.... Tadinya Ajik mau beritahu ini besok saja. Tapi sepertinya, kamu harus tahu sekarang, Runa."


cut to


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar