4. Sebuah Kesepakatan

INT. KAMAR FLAT BARA DAN JOHN — SUBUH

Bara terbangun dari tidurnya di pagi buta. Ia terengah-engah menarik napas panjang seolah nyawanya baru ditarik. Ia menatap sekelilingnya. Sekarang ia berada di dalam kamar flatnya. Ia menatap ke arah John. John sedang tertidur di lantai sambil mendengkur dan mengigau.

JOHN:

"Heheh...I hope this size can fit you, Selena Gomesshhh..."
*"Heheh...Aku harap ukuran ini bisa muat di kamu, Selena Gomessshhh..."

BARA:

(bergidik, sambil menyipitkan satu matanya. Kemudian berangsur melihat keluar jendela)

"Just what the heck was that? That dream was too real."
*"Apa coba itu barusan? Mimpinya terlalu nyata."

(Pergi ke kamar mandi. Menatap wajahnya di cermin. Menyalakan keran dan mencuci mukanya.)

"Wait a minute."
*"Sebentar."

(memejamkan mata, mengingat suara gadis yang menghantuinya.)

Menampilkan cuplikan scene suara Runa ketika di tubuh Bara dan suaranya ketika beraktifitas di Bali.

"They both are the same person?!"
*"Mereka berdua orang yang sama?!"

RUNA:

"Arghh!"

BARA:

"Aiiaaahhhah!"

(Menepak rak sabun di kamar mandi)

Suara gaduh bermunculan. Sabun, shampo, sikat gigi, gelas berjatuhan beriringan.

Hening.

JOHN:

"Hehehe, Selena. Don't do it too hard. You'll crush everything...zzzzz..."
*"Hehehe, Selena. Jangan kenceng-kenceng. Kamu bakal hancurkan semuanya....zzzz..."

BARA:

(Menghela napas)

"Kenapa lu bisa ke sini?"

RUNA:

"Aku gak tahu. Tadi aku kepeleset, kemudian jatuh. Lalu, terakhir yang kudengar ada suara sirene. Udah."

BARA:

"Oke-oke-oke. Itu aneh."

RUNA:

"Memang aneh. Haduh, kenapa aku malah balik ke sini lagi? Aku ada latihan tari sekarang."

BARA:

"Aha! I knew it!"
*"Aha! Gua tahu!"

RUNA:

"Hah?"

BARA:

"Lu, nama lu Runa kan?!"

RUNA:

"Loh, kok kamu tahu?"

BARA:

"What the heck man? This is so weird! Gua Bara! Gua yang tadi siang kerjain soal Bahasa Inggris punya lu!"
*"Apa-apaan ini? Ini aneh banget!"

RUNA:

"Hah?! Apa? Berarti, selama ini kamu bukan roh gentayangan?"

BARA:

"What the-You're my ghost?!"
*"Apa? -Lu setan gua?!"

RUNA:

"Astaga...."

BARA:

"This is so weird in so many levels...Oh God..." (Memegang kepala)
*"Ini aneh seaneh-anehnya dah...Ya Tuhan..."

transisi sinematik - suasana pagi



ESTABLISH SHOT.

EXT. KOTA GREENWICH — PAGI

Suasana pagi hari di kota Greenwich. Mentari bersinar menembus jendela kamar flat John dan Bara.

INT. KAMAR FLAT BARA DAN JOHN — PAGI

Kamera memperlihatkan seisi kamar yang berantakan. Terlihat juga john terbaring di lantai. Alarm berbunyi di kamar itu. Namun kamera masih terus bergerak. Tangan John mematikan alarm. Kamera berhenti dan menyorot wajah John yang menguap puas.

JOHN:

"Thank God, it's holiday and Black Friday. Yeah, yeah, yeah."
*"Terimakasih Tuhan, ini hari libur dan Black Friday. Yeah, yeah, yeah."

(Menyanyi dengan irama Sunday Morning)

LONG SHOT.

Kamera mengikuti pergerakan John hingga menuju ke kamar mandi, sembari John terus bernyanyi dan berdansa kian-kemari.

JOHN:

"Friday morning rain is falling...

(Lagu berlanjut)

...and I never want to leave...

(Terkejut melihat Bara terduduk lesu di depan kloset)

"Whoo! Whoa whoa! What are you doing in here, mate?!"
*"Whoo! Whoa whoa! Lu ngapain di sini, bro?!"

BARA:

"I was up making the rules, man. She's a tough opponent, but I got it.. No worries..."
*"Gua ngebuat aturan, men. Dia lawan yang tangguh, tapi gua bisa. Jangan khawatir..."

JOHN:

(Masih terdiam, kebingungan)

"You didn't sleep at all?"
*"Lu gak tidur sama sekali?"

BARA:

"Yep. That's right, baby. I could listen to you sleeping while talking with Selena Gomez. Heheh... Diam!!!!"
*"Yep. Benar, sayang. Gua bisa dengerin lu tiidur sambil ngomong sama Selena Gomez. Heheh... Diam!!!"

JOHN:

(refleks mundur ketika Bara membentak)

BARA:

"Oh, no worries. This is my issue. I talk to a ghost, which is actually a real person, which is actually a girl, which is actually a student that lives on the very same earth as ours. I almost went crazy, buuuut I didn't. Hehehehehehehehe...hehehehehe!"
*"Oh, Jangan khawatir. Ini masalah gua. Gua ngobrol sama ni setan, yang sebenernya orang beneran, yang sebenernya seorang cewek, yang sebenernya siswa SMA yang tinggal di bumi yang sama dengan kita tempat kita tinggal. Gua hampir gila, tapiiiiii nggak. Hehehehehehehehe...hehehehehe!"
(beranjak keluar dari kamar mandi)

John:

(Menatap Bara dengan khawatir)

"You need a therapist. I don't want to live with a psycho roommate!"
*"Lu butuh therapist. Gua gak mau sekamar sama orang gila!"


Cut to

INTERCUT

Kamera menampilkan suasana Inggris dan Bali secara bergantian. Kemudian menampilkan Bara dan Runa. Mereka berdua menutup mata ketika akan berganti baju atau pun mandi.

FX. Upbeat music

INT. KAMAR MANDI BARA —

Bara menatap dirinya di cermin dengan raut kesal.

BARA (VO):

"Entah kenapa hal ini terjadi. Sekarang gua gak bisa bebas buat ngapa-ngapain lagi."

INT. KAMAR MANDI RUNA —

Runa menatap dirinya di cermin dengan raut kesal.

RUNA (VO):

"Aku gak bisa mandi atau ganti baju tanpa dilihat sama bule gak jelas itu."

BARA:

"Tapi satu yang kita tahu, jika salah satu dari kita tidur dan salah satu dari kita bangun, maka yang tidur akan bersuara di dalam diri yang masih bangun."

RUNA:

"Kita gak tahu ini akan berakhir kapan. Karena ini kejadian yang cukup aneh,"

BARA:

"Maka kita sepakat membuat aturan-aturan."

INT. KAMAR RUNA — SORE

RUNA:

"PERATURAN NOMOR SATU-JANGAN MELIHAT, MENGINTIP, ATAU PUN MENDENGARKAN KETIKA AKU SEDANG MANDI, GANTI BAJU, ATAU KE TOILET!"

BARA:

"ehhhh....Gimana caranya tidak mendengarkan?"

RUNA:

"POKOKNYA JANGAN MENDENGARKAN JUGA!"


cut to

INT. LAB KIMIA SEKOLAH BARA — SIANG

Kamera shot ke arah Bara yang sedang menuangkan suatu cairan ke botol-botol lab kimia.

RUNA:

"Hati-hati...hati-hati...Hati-hati..."

BARA:

"Gua bakal hati-hati kalau lu bisa diem."

(Bisik Bara, zat tersebut terantuk dengan tabung kimia.)

RUNA:

"HATI-HATI!"

FX. BOOM!

Asap mengepul lama di dalam lab. Guru dan para murid menyibak-nyibak asap di sekeliling mereka. Terlihat dengan jelas kemudian, rupa Bara yang gosong terkena ledakan zat kimia tersebut.

JOHN:

(Bertepuk tangan)

"Here it comes, our new professor! Ahahahahahahaha!"


Seluruh kelas tertawa. 

INT. KAFE DI BALI — SORE

Runa sedang membantu Pak Ketut membuat kopi di kafe dekat sanggar tari.

RUNA:

"Atas nama Gabriel?"

BARA:

"Sudah pergi."

RUNA:

"Diam."

BARA:

"Dia barusan aja pergi."

RUNA:

"Diam..."

BARA:

"Ah itu dia."

RUNA:

"Bukan, bukan yang itu."

BARA:

"Panggil namanya lagi."

RUNA:

"Enggak."

BARA:

"Panggil."

RUNA:

"Enggak."

BARA:

"Panggil!"

RUNA:

"Ck! Gabriel?!"

Gabriel:

(Menghampiri ke meja pesanan)

"Ya, sudah jadi ya?"

BARA:

"Betul 'kan?"

RUNA:

"Ck! Terus kenapa memangnya kalau betul?!"

BARA:

"Ehhh,"

GABRIEL;

"Anda bentak saya ya?"

RUNA:

"Ah, maaf.. Maaf pak."

GABRIEL:

"Jadi berapa kopi saya? Ini uangnya."

BARA:

"Kembalinya 2-."

RUNA:

"Ini kembalinya pak."

GABRIEL;

"Loh kok hanya dua ribu?"

BARA:

"Eh ya, sorry, sorry, hehehe. Lupa kalau ini pakai rupiah. Kebiasaan pake pounds"

RUNA:

"Gasp, maaf pak. Maaf. Ini kembaliannya yang betul."

GABRIEL:

(Menatap jengkel)


cut to


INTERCUT

INT. KAMAR MANDI BARA DAN RUNA —

Kembali ke kamar mandi. Bara mencelupkan wajahnya ke dalam wastafel berisi penuh air. Runa mencelupkan dirinya ke kolam renang. Dua-duanya dengan sebal.

Scene berganti-gantian ke tempat dari karakter masing-masing.

BARA:

"Deal! PERATURAN NOMOR DUA-JANGAN MENGGANGGU KONSENTRASI MASING-MASING ORANG! JANGAN BERISIK! JANGAN BERSUARA JIKA TIDAK DIMINTA! SILENCE IS GOLDEN!"
*"Diam itu emas!"

RUNA:

"Oke, setuju! Peraturan nomor tiga!

BARA:

"Ini terpenting, oke?!"

RUNA:

"Masing-masing dari kita..."

BARA:

"Harus mencari cara supaya..."

RUNA:

"Kita bisa terbebas dari situasi ini!"


transisi sinematik




Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar