12. Hari Mendung

EXT. PANTAI DI BALI — SORE

Runa sedang duduk di pinggir pantai. Dia main-mainin pasir sambil kadang minum kopi di tangannya. Runa mengeluarkan ponselnya. Namun langsung memasukannya lagi.

RUNA:
(Menghela napas)

Kamera menampilkan suasana pantai. Ombak bergelora dan menabrak hamparan pasir di depannya. Sebentar lagi sunset. Tahu-tahu, setetes air menyentuh hidung Runa.

BARA:
"Halo."
RUNA:
(Wajahnya seketika berubah, tersenyum)
BARA:
"Akhirnya bisa ke sini juga. Wah.... Bagus banget pemandangannya..."
RUNA:
"Kok kamu bisa datang...?"
BARA:
"Lah, bukannya udah biasa juga gua datang dan pergi?"
RUNA:
"Heheh...iya sih..."
BARA:
"Kok lesu sih...? Kemarin cerdas cermat gimana..?"
RUNA:
"....Ummm... Kelasku juara dua....."
BARA:
"Wah, keren banget... Selamat ya. 'kan apa gua bilang. Lu tuh bisa!"
RUNA:
"Ya.. Heheh, yeay (dengan nada lesu)"
BARA:
"Kok lemes banget sih...? Bukannya juara dua juga udah bagus ya?"
RUNA:
"Umm... Heheh iya sih."
BARA:
"Kemarenan padahal lu ikutan aja gak yakin 'kan?"
RUNA:
"Hemm.."
BARA:
"Next time berarti, kalau ada lomba lagi, ikutan aja. Pasti kali ini menang,"
RUNA:
(Teringat kedekatan Bara dengan Cindy, flashback adegan Bara minum kopi bareng sama Cindy)
BARA:
"Kalau lu ikutan lagi, kali ini pastiin bahwa lu harus percaya diri dulu. Yakin lu tuh bisa menang."
RUNA:
(Flashback mengingat Bara dan Cindy-adegan Bara bermain bulu tangkis dengan Cindy)
BARA:
"Lu tuh bisa sebenernya,"
RUNA:
(Flashback mengingat kalimat yang Runa ucapkan ketika lomba. "Aku di sini karena keadaan.")
"Stop..."
BARA:
"Hah..?"
RUNA:
(Bangkit berdiri)
"Stop! Stop Stop Stop Stop!"

Hening.

Hanya suara ombak yang terdengar. Kamera shot ke jarak jauh, menampilkan Runa lagi berdiri menatap hamparan pantai dengan sunset.

BARA:
"Kenapa lu Run-...?!"
RUNA:
"Stop...Stop! Kamu bahkan gak ada di sini. Kenapa kamu terus kasih aku semangat untuk hal yang gak mungkin?"
BARA:
"Kenapa tiba-"
RUNA:
"Kemarin kamu tanya aku 'kan? Why do you care? What about you?! Jangan terlalu dekat denganku! Gak usah terlalu peduli!"
(Berlari ke arah pantai, kemudian menjatuhkan dirinya ke tengah laut.)

cut to

INT. KAMAR BARA DAN JOHN — SUBUH

BARA:
(Terbangun kaget)
"What the-?! That was super weird...!"
*"Apa-?! Itu super aneh sih...!"
(Napas terengah-engah)
JOHN:
(Sedang memainkan gadgetnya)
"You had a nightmare?"
*"Mimpi buruk?"
BARA:
"...sort off.."
*"Semacamnya.."

Terdengar suara game dari gadget John.

Hening
BARA:
"I want to grab a coffee."
*"Gua mau ngopi."
John:
"It's 10 PM. Are you mad? Heheh.."
*"Ini sepuluh malam. Lu udah gila? Heheh..."
(Menatap Bara. Bara hanya berdiri, diam.)
"I'll join you."
*"Gua bareng lu."

cut to


INT. KAMAR BARA DAN JOHN — SIANG

Tempat di flat Bara dan John. Bara dan John merapihkan kamar serapih mungkin. Terlihat John meluruskan lukisan yang tidak pernah lurus di flat mereka.

John:
"Are you sure about it, Bara?"
*"Lu yakin tentang ini, Bara?"
Bara:
"Yep. We discussed it last night."
*"Yep. Kita udah bahas semalam."
John:
"You're about to end your future not only as her boyfriend. But also as a male."
*"Lu gak cuma mengakhiri masa depan lu sebagai pacarnya aja. Tapi juga sebagai seorang pria."
Bara:
"Lots of guys will hate me."
*"Banyak cowok yang akan benci sama gua."
JOHN:
"Don't worry. Everyone hates you, even me."
*"Tenang aja. Semua orang udah kesal sama lu, bahkan gua."
BARA:
"Hahahaha..."
JOHN:
"So, you will go to Bali when the holiday is here?"
*"Jadi, apa lu akan pergi ke Bali saat liburan?"
BARA:
"Yes. Definitely."
*"Ya. Tentu saja."
JOHN:
"Nice, heheh... Then you should come along with me."
*"Bagus, heheh... Maka lu harus ikut gua juga."
BARA:
"What do you mean?"
*"Maksud lu?"
JOHN:
"My old man asked me to visit Bali. He would be there too. He said, to pay a visit to his old friend whatsoever...., and to make me meet up with his friend's daughter."
*"Bokap gua minta gua buat ngunjungin Bali. Dia juga akan ada di sana. Dia bilang, ingin ketemu teman lamanya gitulah...., dan supaya gua bisa ketemuan sama anak temannya itu."
BARA:
"That's rough, mate."
*"Pasti itu hal yang sukar, buat lu ya."
JOHN:
"Not really. I kind off want to reject it, but I have greater reason to go there besides the matchmaking."
*"Gak juga. Gua sempat pengen tolak ajakan dia, tapi gua punya alasan yang lebih baik untuk pergi ke sana selain perjodohan tersebut."
BARA:
"What is that?"
*"Apa itu?"
JOHN:
"You don't know....?! Of course to see the girl who can beat Cindy...! Hahhahaha!"
*"Lu gak tahu...?! Tentu saja untuk melihat cewek yang bisa kalahin Cindy...!"
BARA:
"Wha- no, it's not like that. I just.... Want to meet Runa first before I can decide what to do."
*"Ap- enggak, itu gak kayak gitu. Gua cuma .... pengen ketemu Runa terlebih dahulu sebelum menentukan apa yang harus gua lakukan."
JOHN:
"And the reason you invite Cindy today...?"
*"Dan alasan lu undang Cindy hari ini...?"
BARA:
"Ummmmm.... just to begin everything from the start."
*"Ummmmm.... Hanya untuk memulai semuanya dari awal."
JOHN:
"Right... Sorry for buying her a car without your concern.."
*"Iya...maaf karena gua beliin dia mobil tanpa sepengetahuan lu.."
BARA:
"Don't think about it. You did that to help me, tho."
*"Gak usah dipikirin. Lu begitu buat nolongin gua juga kok.

FX. Suara pintu diketuk.

Cindy:
"Hello, boys. I'm here, I'm coming with my friend, Giselle..."
*"Halo, cowok-cowok. Aku di sini, aku datang bareng sama temanku juga, Giselle..."
Bara:
"Coming..."
*"Aku datang..."
(membuka pintu untuk Cindy) 


Cut to

Cindy, Bara, Giselle, dan John makan bersama-sama. Giselle sedang menceritakan kepada semuanya tentang pengalamannya melihat hantu pertama kalinya.

Giselle:
"...Then, the ghost looking back at me....."
*"Terus, hantunya melihat balik ke arah gua...."
GISELLE:
"That's when I realized,(menggebrak meja) I should freaking go!"
*"Itu saat dimana gua sadar,.... Gua harus cabut!"
JOHN:
(Tersentak dari kantuk)
CINDY:
(Semakin erat menggengam lengan Bara)
"Ahhh!!!"
Bara:
"Whoa! That's so scary!"
*"Whoa! Serem banget ya!"
John:
"Ye-yeah! Heheh..., Oh I think I should buy some ice right now. Sorry, guys. Giselle,
*"Iy-iya...Heheh...., Oh, kayaknya gua harus beli es sekarang. Maaf, kawan-kawan. Giselle,"
(Memandang ke arah Giselle, sambil mengedip-ngedpikan mata)
"Please accompany me. I'm afraid of the store-manager.. Since you're a Karen, so..."
*"Tolong temenin gua dong. Gua takut sama manajer tokonya. Karena lu adalah seorang Karen, jadi...."
Giselle:
"Ohhh, okay... Hehehe, I got your back! don't start anything without us."
*"Oh, oke... Hehehe, gua ada di belakang lu! Jangan mulai apa pun tanpa kita."
(Mengedpikan mata ke arah Cindy)

Cindy dan Bara mengangguk dan tersenyum. Cindy yang sadar sedang memegang lengan Bara, melepaskannya dengan canggung. John dan Giselle keluar dari kamar flat John dan Bara.

Hening.
Cindy:
"Bakal hujan sebentar lagi."
Bara:
"Heheh, iya nih. Agak dingin ya?"

Cindy terkena tetesan air hujan dari atap kamar yang bocor.

CINDY:
"Ah!"
BARA:
"...What..? Ohhh, iya, seharusnya aku perbaiki atapnya segera dari kemarin."
(Mengelap air hujan yang terciprat di bahu Cindy)
CINDY:
(Menatap Bara)
"Makasih ya..."
(Tersenyum)
BARA:
(Tersenyum sambil mengelap bahu Cindy)
Cindy:
"Hmmmm... Kadang aku benci hujan.. Tapi bareng kamu...(Memandang Bara) Kayak ada yang beda gitu. Aku ngerasain pengalaman yang menyenangkan ketika memandang hujan bareng kamu...(Memandang keluar jendela)"
BARA:
"Heheh..."
RUNA:
"....Ah........., hari ini lagi jadwalnya ya?"
BARA:
(Perubahan ekspresi, menjadi datar dan tegang)

Kamera shot ke arah wajah Cindy melalui perspektif Bara. Bara sesekali mengedip, memperhatikan wajah Cindy yang ada di hadapannya.

RUNA:
(Tone lesu)
"Ohhh, sorry ya, Bar. Aku.........bakal diem aja kok.....Aku gak tahu kalau kamu.......lagi berduaan...."
CINDY:
"...Ngomgong dong...."
(Menggenggam tangan Bara)
RUNA:
(Tone ceria)
"Sorry ya. Anggap aja.., aku gak ada hehehe."
(hiks)
BARA:
(Ekspresi Bara menatap Cindy tegas)
"Ummm... Cindy,(segera menarik tangannya dari bahu Cindy) Aku perlu jelasin sesuatu."
CINDY:
(Menatap Bara intens)
RUNA:
(Hiks)
BARA:
"Okay, here goes (Menarik napas).
*"Oke, ini dia."
RUNA:
(Hiks)
BARA:
"Wait. Give me amoment."
*"Bentar dulu."

cut to

INT. TANGGA MENUJU FLAT BARA DAN JOHN

John dan Giselle berjalan di tangga menuju kamar flat Bara dan John. Mereka saling bercanda satu sama lain. Tapi John terlihat gusar. John melambatkan jalannya. John dan Giselle membuka pintu flat. Cindy hanya terduduk di atas kasur Bara. Menatap lantai dengan mata kosong.

Giselle:
"Ummm, what happened?"
*"Ummm, apa yang terjadi?"
Cindy:
"Nothing. I also don't know what happened. He's been inside for 10 minutes."
*"Gak ada. Aku juga gak tahu apa yang terjadi. Dia di dalam sudah 10 menit."
John:
"What do you mean? What's Bara doing in the bathroom? Taking shit?"
*"Apa maksudmu? Bara ngapain di dalam kamar mandi? Boker?"


beat to

INT. KAMAR MANDI

RUNA:
"Ehh...Lanjut aja ngomong sama dia....! Kamu ngapain....?"
BARA:
(Terdiam sambil menatap ke arah cermin. )
"Gua gak bisa."
RUNA:
"....(hiks).... Kenapa...?"
(Membuat refleksi seolah-olah Runa hadir dalam cermin)
BARA:
"Kenapa lu nangis....?"
RUNA:
"Aku gak nangis....(hiks) Aku senang-senang aja kok sekarang....Kamu mau nembak dia 'kan....?"
BARA:
"...(menatap cermin, lalu menunduk)"
RUNA:
"....tembak dia...kamu pasti... diterima........Hehe....Aku cuma........,agak terharu aja, ternyata teman bule anehku bisa dapat pacar juga, hehehe (hiks)..."
BARA:
"Bukan......gua..... gak mau nembak dia..."
RUNA:
"Hah....?! Tembak dia sekarang. Ini rencana kamu 'kan dari dulu...?"
HENING.
RUNA:
"Oh, Mungkin besok atau minggu depan ya? Oh iya....lusa ini, ada tanggal cantik. Kayaknya-"
BARA:
"Ah.... Diemlah...!"


cut to

INT. KAMAR BARA DAN JOHN — SIANG

Scene kembali ke dalam ruang kamar flat John dan Bara.

GISELLE:
"Bara.... is talking with who....? Why is he yelling?"
*"Bara....lagi ngomong sama siapa...? Kenapa dia teriak?"
JOHN:
"I don't understand what's he blabbering about.."
*"Gua juga gak ngerti dia meracau apa."
CINDY:
(Masih menatap lantai)

INT. KAMAR MANDI — SIANG

Kembali ke kamar mandi

BARA:
Hening sejenak...
(Dengan suara yang lebih pelan)
"Diam....Bisa nggak lu diam...?"


cut to

INT. KAMAR RUNA - MALAM

Runa tertidur meringkuk di kamar. Bantalnya basah. Wajahnya terlihat basah karena air mata.

cut back to

INT. KAMAR BARA DAN JOHN - SIANG

Bara keluar dari kamar mandi. Menatap ke arah Cindy. Hening sejenak. Kamera shot ke wajah Cindy.


cut to

EXT. JALANAN DI LUAR FLAT BARA DAN JOHN

Cindy dan Giselle berjalan keluar dari flat John dan Bara. Mereka naik mobil elektrik pemberian John. Shot dari jauh.

CINDY:
"I think he needs a psychologist."
*"Menurutku dia butuh psikilog."
GISELLE:
"Yeah... I couldn't believe his reason. What a jerk."
*"Iya.... Gua gak bisa percaya alasannya. Dasar brengsek."
CINDY:
".... I.... feel sad for him."
*"Aku kasihan sama dia."
GISELLE:
"Yeah su- (Berhenti berbicara ketika menengok ke arah Cindy) Why are you crying, Cindy....?"
*"Iya ten- Kamu kenapa nangis, Cindy....?"
CINDY:
"*hiks.... I don't know..."
*".....Aku gak tahu...."
GISELLE:
"It's only inside his imagination!
*"Itu cuma ada di khayalannya dia!"
(Menjentikan jari)
"Wake up, Cindy! Gosh! You are a real person! She's not. Maybe it's even only an excuse he made up!"
*"Bangun, Cindy! Astaga! Lu itu nyata! Dia enggak. Mungkin bahkan dia cuma buat-buat alasan aja."
CINDY:
"But...I lost...I lost against her...."
*"Tap....Aku kalah....Kalah dibanding dia..."
GISELLE:
"What?! Ugh... She's-Not-Even-Real! This is why I hate boys. They always make you end up with a bad mood at the end."
*"Apa?! Ugh... Dia-bahkan-gak-nyata! Inilah kenapa gua benci owok-cowok. Mereka selalu ngebuat mood lu jelek akhirnya."
CINDY:
(Menatap Giselle dengan air mata)
".....Bara.... Is different....huaaaaa........"
*"..... Bara..... berbeda....... Hua......"

INT. KAMAR BARA DAN JOHN

JOHN:
(Berputar, melompat, dan menepuk pundak Bara)
"Dude! You're so..... cool....!"
*"Cuy! Lu keren.... Banget....!"
BARA:
"I feel bad tho...."
*"Gua ngerasa buruk tapi..."
JOHN:
"That was the most stupid, awful, -and at the same time- the bravest thing that I've ever seen in my entire life."
*"Itu adalah hal terbodoh,terburuk, -dan pada saat yang sama-sama terberani yang pernah gua liat seumur hidup gua."
BARA:
(Membaringkan tubuhnya di atas kasur)
JOHN:
"Ohhhh! I can't wait to go to Bali! Ohhh Bali, here we come!"
*"Ohhhh! Gua gak bisa nunggu buat ke Bali, kami datang!"

INT. KAMAR RUNA

Runa terduduk di atas kasurnya, memeluk guling. Suasana malam. Masih menangis.

RUNA:
".....hiks.."


cut to


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar