Skrip Film
Genre → Romantis
Falling in Latte
Mulai membaca
Berlangsung
Premium
Blurb
Kisah pahit masa lalu membuat Galuh nyaris kehilangan kepercayaan pada laki-laki. Dan ia pun menemukan pelarian sakit hatinya pada Kim Ji-hyun alias Yuyun yang cantik bak boneka.
Namun pertemuan tak terduga dengan Dipta yang misterius dan sepertinya luar biasa tajir mengubah semua peta permasalahan. Untuk kali pertama dalam hidup, Galuh menemukan cahaya di ujung lorong yang selama ini ia cari.
Dalam pesona lagu-lagu Kahitna dan secangkir latte tempat espresso dan susu bertemu dalam takaran yang pas, Galuh dan Dipta saling menemukan pada periode hidup masing-masing yang tengah berada pada fase genting. Dengan catatan, Dipta bisa berdamai dengan rahasia yang selama ini ia sembunyikan rapat dari Galuh.
Premis
Sepasang anak muda yang tengah sama-sama terluka dipertemukan takdir dan mereka berusaha menyatukan perbedaan di tengah rahasia-rahasia masa lalu yang terus mengganggu.
Pengenalan Tokoh
Eva Galuh Rastaputri, 24 tahun, fresh graduate sastra, baru saja menerbitkan novel perdana berjudul "The Sweetest Heartnreak" yang biasa-biasa saja dan tidak best seller. Ia yang tomboi dan nyeniman terpaksa mengkhianati ikrarnya sendiri untuk tak pernah menjadi budak korporat dengan melamar kerja sebagai reporter di media remaja Abege-Online alias Abol. Bukan karena terdesak hajat hidup pas-pasan, melainkan karena niat membantu keuangan Panti Asuhan Cahaya Bunda, tempat ia mengabdi sebagai relawan penggerak TBM (taman bacaan masyarakat), yang berada di ambang penutupan total setelah ditinggal donatur utama dan satu-satunya yang meninggal dunia.

Novelnya sendiri terinspirasi kisah cintanya yang tragis saat dua tahun lalu ditinggal selingkuh Arel Ravendra padahal mereka sudah sepakat soal acara lamaran. Trauma patah hati itu membuat Galuh sedikit trauma pada laki-laki. Dan ia jadi belok menyukai sesama jenis, terutama pada sosok Kim Ji-hyun alias Yuyun (22 tahun), adik angkatan Galuh sealmamater yang peranakan Korea-Indo dan membantunya sebagai relawan TBM Panti Cahaya. Yuyun yang sangat cantik bak boneka menjadi pelampiasan sekaligus pelarian Galuh soal cinta, meski jauh di lubuk hati, ia tahu itu tak benar. Satu hal lagi efek trauma percintaan adalah kebenciannya pada kopi, yang membuatnya kini hanya mau minum susu dan semua menu olahannya, seperti yogurt, milkshake, teh boba, dan juga teh tarik. Prinsip hidupnya sejak itu adalah "anything but black coffee".

Saat datang interviu ke Redaksi Abol, Galuh bertemu Dipta Dirgantara Hamzah, 35 tahun, putra sulung Hermansah Hamzah, CEO Delta Mediagroup, induk perusahaan Abol. Dipta terpaksa meninggalkan kehidupannya yang nyaman di Dallas, AS, untuk pulang setelah Hermansah terkena stroke dan harus pensiun dari jabatannya sebagai CEO. Karena tak ada satu pun dari empat adiknya yang tertarik meneruskan bisnis keluarga, Dipta harus merelakan kehidupannya untuk mengambil alih jabatan CEO dari ayahnya.

Kunjungannya ke Semarang mengunjungi Abol merupakan langkah pertamanya mengenali media-media massa yang menjadi anak-anak perusahaan Delta.
Namun Dipta melupakan tujuan awalnya datang ke sana saat ia melihat Galuh di parkiran dan membuatnya terkena sindrom love at first sight. Terpesona oleh gadis itu, Dipta membatalkan kunjungannya dan menyamar jadi cowok biasa saja agar bisa dekat dengan Galuh. Ia menutup kontak dari keluarganya di Jakarta dan terutama dari Sarah, calon tunangannya, dengan mengganti kartu SIM. Selain itu, ia menyewa sebuah rumah selama beberapa hari hingga ia bisa tuntas mengenal Galuh dan kehidupannya.

Sejak awal bertemu, mereka sudah langsung akrab karena sama-sama suka Kahitna. Keduanya kerap nongkrong di kafe. Berusaha mendatangi (dan Dipta bahkan menginventarisir) seluruh kedai kopi yang ada di Kota Lunpia. Dipta minum kopi, Galuh minum susu. Dan mereka pasti merekues kafe untuk memutarkan lagu-lagu Kahitna.

Dipta lalu ikut Galuh ke Panti, dan untuk pertama kalinya seumur hidup, ia baca buku. Galuh mengenalkannya pada keindahan sastra, sesuatu yang selama ini tak ada dalam kamus keluarganya yang hanya kenal dunia bisnis. Sementara itu, Galuh menyukai Dipta yang lama hidup di Amerika sehingga cenderung berpikiran liberal dan bebas merdeka. Itu membuatnya bersemangat melanjutkan perasaan sukanya pada Yuyun, karena senang dengan cerita-cerita betapa LGBTQ di AS mendapatkan persamaan hak yang kuat, bahkan beberapa states sudah melegalkan same sex marriage. Dipta sendiri sejak awal sudah tahu Galuh menyukai Yuyun. Meski agak patah hati, ia berniat mengembalikan Galuh ke orientasi seksual yang normal.

Hidup juga lebih mudah karena Dipta enteng keluar uang. Dipta merahasiakan pekerjaan aslinya. Ia hanya bilang ia desainer interior. Yang jelas, begitu terpesona Galuh, Dipta sengaja tak pulang ke Jakarta dan menghilang dari semua orang di sana. Ia ganti nomor dan menyewa rumah, rencananya hanya akan libur dua-tiga hari tapi ternyata molor.

Terdorong motivasi itu, Dipta membantu Galuh dan Yuyun melanjutkan rencana pentas seni penggalangan dana amal untuk Panti. Karena memang berpengalaman menjadi EO selama tinggal di Amerika, Dipta dengan cepat bisa mewujudkan rencana itu, termasuk menghubungi band-band lokal yang berminat ikut tampil. Sekalian ia mencoba mencomblangkan Yuyun dengan salah satu anak band. Upaya Dipta membuahkan hasil ketika Yuyun kemudian kenal dan akrab dengan Ardo, vokalis dan gitaris band Pyramid yang memang ganteng. Kedekatan Yuyun dan Ardo tentu saja membuat Galuh cemburu dan sewot.

Masalah makin gawat ketika hanya berselang beberapa hari sebelum Hari-H, pihak venue membatalkan gelaran acara secara sepihak karena gedung akan dipakai pemiliknya menggelar acara pernikahan anaknya. Pensi Panti dialihkan ke tanah lapang tak jauh dari gedung. tapi itu berarti Galuh dan Yuyun harus keluar dana tambahan untuk menyewa tenda dan sound system. Dan mereka tak bisa berbuat apa-apa karena kesepakatan acara dengan pihak venue, yang kenalan Galuh, hanya menggunakan gentleman's agreement tanpa MoU.

Galuh kaget dan kalut karena pada saat bersamaan, ia tak sengaja melihat Ardo mencium Yuyun. Ia ngamuk tak jelas. Cemburu tapi sekaligus benci pada dirinya sendiri karena bisa-bisanya cemburu pada sesama cewek. Dalam hujan deras, Dipta menolong menenangkan Galuh, sambil mengeluarkan jurus rayuannya untuk mengeluarkan naluri hasrat asli Galuh sebagai wanita. Dan ternyata Galuh jadi lesbi bukan karena memang asli lesbi, melainkan karena pelarian dari trauma. Galuh menceritakan bagaimana pengkhianatan Arel membuatnya trauma pada cowok, dan mencoba mencari pelarian pada Yuyun. Saat kemudian dipeluk Dipta, ia merasakan diri dan hasratnya masih normal sebagai perempuan utuh.

Malam itu mereka bercinta. Galuh berterimakasih karena Dipta telah membuatnya kembali menjadi cewek tulen. Sebaliknya, Dipta juga berterimakasih karena Galuh telah memberinya keberanian. Galuh tak mengerti apa maksud hal itu. Dipta hanya berkata bahwa ia akan mengatakan sebuah rahasia penting pada Galuh, dan langkah pertamanya adalah dengan memindah venue acara pentas seni ke hotel berbintang lima, dengan seluruh biaya ditanggung olehnya, termasuk hidangan makan mewah dan honor penuh untuk semua penampil. Ia melakukan itu dengan menjual beberapa mobil dan motor mewahnya di Jakarta. Tentu saja Galuh dan Yuyun senang bukan main mendengar ini. Dan mereka mulai curiga terhadap siapa sesungguhnya Dipta.

Namun semua berubah saat Dipta balik ke rumah kontrakan dan ia kaget karena ada Sarah menunggunya di sana. Setelah berjuang keras mencari dengan meminta bantuan bagian IT kantor Delta, akhirnya Sarah bisa menemukan Dipta. Ia marah karena Dipta berhari-hari menghilang dan membuat cemas keluarga di Jakarta. Dikejar orangtuanya yang matre agar sesegera mungkin meresmikan hubungan dengan Dipta, Sarah menggoda Dipta. Dan ternyata itu gampang membuat Dipta goyah sehingga keduanya kemudian bercinta. Paginya, Galuh yang datang ke rumah kontrakan syok melihat Dipta bersama perempuan lain.

Galuh mengamuk dan bersumpah tak akan mau kenal Dipta lagi. Ia makin yakin bahwa semua pria sama saja, hanya bisa menghancurkan hati perempuan. Ia meminta Dipta tak perlu membantunya lagi menghelat pensi amal, yang bisa ia urus berdua saja dengan Yuyun. Dipta berusaha kembali berkontak dengan Galuh, tapi Yuyun menasihatinya untuk ambil jarak dulu sampai Galuh tenang kembali. Dipta mengiyakan dan pulang ke Jakarta.

Di sana, Dipta mulai menjalankan tugasnya sebagai pelaksana harian tugas CEO, dan salah satu job pertamanya adalah menuntaskan proses akuisisi Delta terhadap label rekaman Allegro Records, yang baru saja meneken kontrak dua album dengan Kahitna. Bertemu Yovie Widianto dan Hedy Yunus, Dipta menyampaikan soal pensi Panti Cahaya di Semarang. Begitu tahu situasi panti, mereka antusias ikut serta tanpa dibayar dan bahkan akan mendonasikan hingga Rp 200 juta untuk Panti. Dipta dan staf mengantar rombongan Kahitna untuk jadi bintang tamu kejutan di acara pensi. Dipta berkontak dengan GM hotel untuk mengatur acara surprise itu.

Pada Hari H pentas amal, acara berlangsung lancar dan dana besar mulai masuk, tapi belum cukup untuk menjamin operasional Panti. Lalu MC memberitahu audiens bahwa ada band tak dikenal mau ikut perform secara mendada. Lampu-lampu dimatikan dan Kahitna diam-diam naik panggung. Hedy mengumumkan bahwa lagu yang akan mereka mainkan dipersembahkan khusus untuk novelis Eva Galuh. Tentu saja Galuh, Yuyun, dan semua hadirin syok tak percaya ketika intro musik terdengar, lampu-lampu kembali menyala, dan mereka melihat yang tampil di panggung tak lain tak bukan adalah Kahitna, memainkan lagu "Cantik".

Lepas satu lagu, Hedy menyampaikan bahwa lagu berikutnya, yaitu "Soulmate", dinyanyikan oleh seorang tamu istimewa yang berkedudukan sebagai CEO sebuah perusahaan besar yang akan menjadi donatur tetap Panti Cahaya. Galuh dan Yuyun kembali melongo kaget sewaktu melihat bahwa yang tampil adalah Dipta, dengan suara yang ternyata lumayan oke. Ia mempersembahkan lagu "Soulmate" untuk Galuh, yang ia sadar tak mungkin dapat ia raih, tapi akan tetap menjadi belahan jiwa terindah. Momen itu sekaligus membuka identitas Dipta sesungguhnya. Ternyata dialah bos tertinggi Abol, tempat kerja Galuh sekarang ini sebagai wartawan.

Dipta kemudian berpidato singkat soal komitmennya terhadap Panti Cahaya dan sekaligus meminta maaf pada Galuh. Selepas acara, keduanya bicara empat mata. Dipta menceritakan semuanya, tentang ia yang harus melepaskan semua yang membuatnya bahagia untuk mengelola bisnis keluarga. Dan satu-satunya yang bisa membuatnya tegar menjalani itu hanyalah jika Galuh menemaninya. Ketika Galuh bertanya di mana perempuan yang saat itu bersama Dipta di rumah kontrakan, Dipta mengatakan bahwa ia sudah tak ada hubungan apa-apa lagi dengan Sarah. Galuh pun mengerti dan memahami Dipta.

Mereka berpelukan, lalu merayakan semuanya dengan melek-melek semalaman di coffe shop 24 jam dan minum latte, yang merupakan perpaduan dari minuman-minuman kesukaan mereka, yaitu espresso dan susu.
Sinopsis
Disukai
0
Dibaca
0
Tentang Penulis
Wiwien Wintarto
40+ judul buku, dari buku panduan komputer ke novel teenlit ke metropop ke horor ke novel badminton ke antologi ke profil artis K-pop ke tips ndongeng ke cerita silat ke fantasi ke biografi...
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 133 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Romantis
Rekomendasi