Dunia Awang-Awang
Drama
Kategori
0
Dilihat
0
Suka
Blurb
Pur (17), seorang lelaki pendiam yang berjuang untuk menjadi seseorang yang pandai bergaul untuk mencapai masa depannya yang lebih baik meski ia memiliki masalah dalam komunikasi sosial. Hal ini juga karena ia beranggapan bahwa temannya yang populer di sekolah, yaitu Fina (17), terlihat memiliki keistimewaan dan kemudahan dalam hidupnya. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa dunia tak seperti yang terlihat di depan mata dan ada hal yang lebih penting daripada itu, yaitu dirinya sendiri.
Premis
Seorang lelaki pendiam yang berjuang mengatasi masalah komunikasi sosialnya untuk berubah menjadi seseorang yang pandai bergaul dengan orang lain.
Pengenalan Tokoh
PUR (Kurohadi Purnomo)
Seorang lelaki berusia 17 tahun yang jarang berbicara, dingin dan penyendiri. Pur memiliki perawakan agak kurus, postur saat berdiri agak lesu, wajah datar, mata sayu dan seperti pria membosankan. Ia merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Ia mempunyai seorang adik bernama Fara yang berusia 14 tahun. Keluarganya hidup dalam kesederhanaan dengan ekonomi pas-pasan. Bapaknya bekerja sebagai karyawan swasta, sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga.
Saat ia duduk di bangku SMA, dia hanya memiliki seorang teman bernama Kuma, itupun karena dia adalah teman sebangkunya. Ia jarang keluar kelas saat istirahat. Ia hanya mau keluar kelas saat diajak oleh Kuma ke kantin, itupun setelah dibujuk dengan segala cara. Ia termasuk siswa pintar di kelasnya dengan selalu meraih peringkat 3 besar di kelas. Ia tidak masuk ke ekskul dan organisasi manapun, sehingga ketika selesai sekolah, ia langsung pulang ke rumah, tidak mampir kemana-mana. Untuk menghemat pengeluaran, ia selalu naik angkutan umum.
Saat menjadi mahasiswa, ia menemukan teman baru bernama Bara. Bara yang menghampirinya duluan dan menerima Pur apa adanya membuat Pur menjadikannya temannya. Namun, ia merasa seperti ada batas yang memisahkan ketika Bara bergaul dengan yang lain. Namun, ia tak pernah merasa kehilangan karena merasa ada ikatan batin antara dia dengan Bara.
Ia pernah menyinggung perasaan orang lain ketika berbicara saat SMP, sehingga hal itu sedikit membuatnya lebih berhati-hati dalam berbicara, bahkan cendering jarang berbicara. Kemampuan komunikasinya jarang dilatih semenjak kejadian itu dan prinsip hidupnya yang tak ingin melibatkan orang lain memperparah masalah sosialnya itu.
Saat ini, ia bertujuan agar bisa meningkatkan kemampuan komunikasi sosialnya agar saat mendapatkan pekerjaan dapat lebih mudah dengan adanya teman atau relasi yang baik. Selain itu, ia tak ingin diabaikan begitu saja, namun juga tak ingin terlalu diperhatikan.

KUMA (Kumarani Susilo)
Seorang lelaki berusia 17 tahun dengan perawakan gendut, suka ikut campur urusan orang lain dan menyukai hal-hal berbau jepang, entah itu anime, manga, dan budayanya. Kuma orangnya suka berterus terang, keras kepala, tapi perhatian. Ia menjadi temannya Pur karena merasa ia merasa kasihan melihat Pur yang tak punya teman dan merasa Pur perlu pertolongannya agar tak terjerembab dalam jurang keputusasaan hidup. Namun, seiring waktu ia menyadari bahwa berteman dengan Pur cukup asyik dan bisa nyambung dengan obrolannya. Ia menghargai hubungan pertemanannya dengan Pur dan tak malu sama sekali karena berteman dengannya. Ia yakin denga potensi Pur untuk dapat berkembang menjadi lebih baik dan bisa meningkatkan kemampuan komunikasi sosialnya.

FINA/FIONA (Fina Santika Putri)
Seorang gadis berusia 17 tahun anak orang penting, yaitu direktur sebuah perusahaan besar di negeri. Ia mendapatkan seorang siswi yang ramah, suka menolong dan populer di sekolahnya. Namun, itu semua adalah citra yang dibangun dari kepura-puraan karena tuntutan dari ayahnya yang menghendaki putrinya ini sebagai penerusnya. Supaya citra di masyarakat tetap baik, ayahnya tega mengendalikan putrinya meski sebenarnya ia tak menginginkannya. Fina mau melakukan itu hanya karena tanggung jawabnya sebagai putri keluarga pejabat. Ia sebenarnya ingin bebas dari belenggu itu dan menjadi anak yang sama seperti kebanyakan anak lainnya yang bebas bergaul satu sama lain.
Saat kuliah, ia menyamar sebagai Fiona yang bersikap semaunya dan bertindak sesuai dengan apa kata hatinya. Perubahan sikap dan nama ini dia rahasiakan dari ayahnya dengan mengirim surat bahwa ia berpura-pura berhenti kuliah. Bibinya yang mengetahui ini lalu mengirim seorang pelayan bernama Fania untuk masuk kampus yang sama dengan Fina. Fania akan mendekati Fina dan menjadi teman dekatnya selama berada di kampus untuk bisa mengontrol gerak-geriknya agar tidak melampaui batas yang bisa merusak citra keluarga ayahnya. Ia sempat membenci cowok karena pernah dimanfaatkan oleh cowok yang berpura-pura mau menjadi pacarnya hanya untuk menguras hartanya.

SHINO (Shino Aprilia Herawati)
Seorang gadis pendiam berusia 17 tahun yang menjadi teman baik Fina sejak awal masuk SMA. Ia jarang berbicara, suka membaca buku dan bersikap dingin dan judes pada siapa saja kecuali pada Fina. Hal ini terjadi karena Fina pernah menolongnya pada suatu kejaidan hidup dan mati, lalu Shino berutang budi pada Fina. Lalu, Fina menolak untuk menerima sejumlah uang dari Shino dan hanya memintanya untuk menjadi temannya. Ia bersikap judes dan dingin pada orang lain karena ia tak tertari menjalin relasi dengan orang-orang. Ia merasa repot jika harus melakukan itu.
Namun, semuanya berubah ketika dia masuk kuliah. Dia memutuskan untuk pura-pura berpisah dengan Fina agar tak ada orang yang akan mengancamnya karena telah berteman dekat dengan Fina. Fina mengerti hal itu dengan tetap menjalin komunikasi via digital. Shino juga telah diselamatkan oleh Frans yang menganggapnya sebagai wanita yang menarik karena tidak mudah tergoda oleh rayuan Frans. Namun, hal itu justru membuatnya semakin tertarik dan akhirnya Shino berusaha mengubah dirinya agar lebih bisa membuat Frans tertarik dengan dirinya yang baru. Namun, setelah dia bertemu dengan Pur, dia menyadari dan semakin yakin bahwa perubahan dirinya tidak mengubah jati dirinya, melainkan hanya penampilannya saja.
Sinopsis
Dunia Awang-Awang merupakan sebuah film bertemakan manis asinnya kehidupan remaja semasa SMA dan kuliah serta menceritakan perjuangan seorang tokoh utama Pur, sebagai seorang lelaki dengan karakter pendiam, antisosial, dan dingin, dalam mencari jati dirinya dan berusaha menjadi orang yang lebih pandai bergaul dengan yang lainnya. Pur merupakan seorang mahasiswa jurusan kedokteran yang berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan dan mengandalkan beasiswa pemerintah untuk membiayai kuliahnya. Ia sering menyendiri dan jarang mempunyai teman. Cerita diawali dengan cerita pertemanan Pur dengan Kuma, temannya sewaktu SMA. Kuma merupakan satu-satunya teman Pur hingga akhirnya Fina, si ketua kelas, datang menghampiri Pur. Fina bersama temannya mau menerima Pur apa adanya. Berkat Fina dan suatu kejadian di acara perpisahan SMA, Pur akhirnya membulatkan tekad untuk masuk kuliah jurusan kedokteran dengan niatan untuk menjadi orang yang lebih pandai bergaul sehingga memiliki banyak teman atau relasi untuk kesuksesan hidupnya di masa depan.

Saat awal masuk kuliah, Pur menjadi sedikit takut dan merasa waswas bahwa kehidupan kampusnya tidak semulus yang dia kira setelah menjalani ospek (kegiatan pengenalan kehidupan kampus). Namun, ia kembali menjadi optimis setelah mendapat bantuan dari Bara, teman pertamanya saat awal masuk kuliah. Pur senang membantu orang disekelilingnya yang seringkali tanpa disadari oleh mereka. Hal sekecil itu mulai disadari oleh Fiona, cewek yang baru saja ia kenal saat bertemu di tempat fotokopian. Fiona adalah sosok cewek yang cantik, populer dan mudah bergaul di kampusnya, namun ia membenci yang namanya cowok. Ia bersama geng pertemanannya, yaitu Ari, Kyla dan Fania, awalnya berniat menjebak Pur sehingga dapat mengungkapkan sifat aslinya sebagai cowok yang dianggapnya murahan. Namun, respon yang diberikan oleh Pur tidak disangka-sangka oleh Fiona dan justru membuatnya semakin tertarik dengannya. Fiona tampak selalu mengikuti gerak-gerik Pur saat di kampus. Keanehan perilaku Fiona itu mulai disadari temannya, yaitu Fania.
Pada saat kerja kelompok, Bara, Fiona dan Fania mulai mengetahui alasan dibalik sifat pendiamnya serta wajah datarnya Pur. Mereka tidak menyangka dengan jawaban Pur karena tidak sesuai dengan dugaan mereka selama ini yang menganggap Pur begitu karena sedang depresi, seorang mata-mata, psikopat atau hal lainnya. Mereka juga mengetahui prinsip hidup yang dipegang oleh Pur sehingga membuatnya seperti ini hingga sekarang.
Keesokan harinya, Fiona dan Fania menarik perhatian mahasiswa lainnya saat kuliah karena mereka duduk berdekatan dengan Pur. Hal itu juga menarik perhatian seorang cowok populer bernama Frans. Tampak seorang mahasiswi bernama Shino juga mengarahkan pandangannya pada mereka bertiga. Selesai kuliah, Frans mulai mendekati mereka bertiga dan menggoda Fiona. Ia ingin merebut perhatian Fiona dari Pur, namun tak berhasil karena dihalang-halangi oleh Pur. Akhirnya, Frans terpancing dan menantang Pur untuk adu kepintaran pada ujian blok dengan taruhan untuk tidak mendekati Fiona dan Fania bagi yang kalah. Pur terpaksa setuju karena Bara. Pur merasa bimbang dan tidak siap dengan konsekuensi dari tantangan yang diikutinya itu. Setelah meminta pendapat pada adiknya, Fara, ia akhirnya semakin yakin bahwa ia harus menjalani tantangan dengan sepenuh hati, bukan setengah-setengah agar tidak ada penyesalan.
Ujian blok dimulai dimana Pur dan Frans tampak mengerahkan kemampuan terbaiknya. Namun, hasil dari ujian blok menunjukkan bahwa Pur kalah dari Frans yang memang lebih pintar darinya. Pur akhirnya memenuhi janjinya untuk menjauhi Fiona dan Fania. Mereka berdua mencoba menghibur Pur, namun Pur tetap tidak ingin membuat mereka mendekatinya dengan menjauhinya secara perlahan. Shino yang mengetahui hal itu merasa bersemangat untuk melakukan suatu perubahan.
1 tahun kemudian, Bara mengabari Pur bahwa ia akan menjalani program pertukaran pelajar dengan universitas di Jepang. Program tersebut berjalan selama 1 semester. Bara terpaksa meninggalkan Pur sendirian tanpa teman sewaktu kuliah karena ia adalah teman dekat Pur satu-satunya. Bara menyemangatinya untuk mendapatkan teman yang lain, namun Pur merasa belum bisa. Mereka pamitan untuk berpisah sementara.
Pur sempat merasa putus asa dengan usahanya menjadi orang yang bisa punya teman. Tiba-tiba, muncul Shino yang meminta tolong pada Pur untuk menemaninya ke kantin kampus. Pur kaget karena baru pertama kali ini dia diperhatikan oleh mahasiswa lain yang belum dikenalnya, seorang cewek pula. Akhirnya, mereka berdua menuju kantin dan Pur ditraktir oleh Shino. Pur semakin kaget karena tahu bahwa Shino menerima dia apa adanya sebagai teman ngobrol. Shino mengaku merasa kagum pada sikap Pur, bukan menyukainya secara personal. Lalu, Shino tahu masalah sosial yang dihadapi oleh Pur dan menawarkannya bantuan. Pur yang masih kaget dengan serba tahunya Shino terhadap dirinya hanya bisa menerima bantuannya supaya ada kemajuan meski tanpa Bara disisinya. Tapi, Pur harus menyetujui syarat yang diajukan Shino, yaitu mau menemaninya saat diajak kemanapun selama 1 semester. Pur menyanggupinya.
Suatu hari, Pur diajak Shino untuk menemaninya pergi ke taman hiburan outdoor dekat rumahnya. Shino sebenarnya ingin memperkenalkan Pur pada teman-teman ceweknya sebagai latihan meningkatkan kemampuan komunikasinya. Namun, karena Pur dan mereka memiliki hobi yang sama, yaitu menonton anime, akhirnya Pur dengan mudahnya masuk ke obrolan mereka tanpa kesulitan. Shino memutuskan sekalian saja dibuat klub pecinta anime yang beranggotakan mereka berempat, yang terdiri dari Shino, Pur dan 2 teman Shino, yaitu Virsya dan Hina. Shino memancing supaya Pur menjadi ketuanya. Pur hanya pasrah.
Suatu hari, Shino memutuskan duduk di sebelah Pur. Pur menyadari bahwa Shino merupakan salah satu cewek penggemar Frans. Tapi ia bingung karena Shino justru semakin lama semakin mendekatinya, bukan Frans. Shino lalu mulai membantu Pur lagi dengan memaksanya untuk masuk dalam obrolan kumpulan mahasiswa cowok di ruang kuliah. Namun, usaha tersebut gagal. Shino lalu memberi saran supaya percobaan selanjutnya berhasil. Percobaan selanjutnya di kesempatan yang lain masih gagal. Bahkan dalam suatu rapat antar UKM, Pur masih gagal dalam menyampaikan maksud sebenarnya dan justru berakhir menjatuhkan UKM nya sendiri.
Akhirnya, tiba saatnya bagi Shino untuk berpisah dengan Pur karena ia terpaksa untuk pindah ke kota lain karena suatu alasan. Shino mengucapkan terima kasih pada Pur yang mau menemaninya selama ini. Shino juga menyarankan agar Pur cukup menjadi dirinya sendiri karena ia memiliki pesonanya sendiri. Pur sedikit menyadari bahwa sepertinya Shino pernah sama seperti dirinya.
Bara telah kembali dari program pertukarannya di Jepang. Pur menanyakan perihal Shino yang sudah membantunya selama ini. Pur kaget mendengar info dari Bara bahwa sebenarnya Shino adalah cewek pendiam di kampus dan juga penggemar berat Frans. Ia menyadari perubahan besar yang terjadi pada Shino dan merasa kagum serta ingin berterima kasih padanya lebih awal.
Saat hari kelulusan, Pur tiba-tiba didatangi oleh Fiona dan Fania yang berniat ingin meminta maaf serta menyampaikan permintaan maaf Frans padanya. Pur menyatakan bahwa ia sudah lama memaafkan Frans. Lalu, Fiona dan Fania langsung menyatakan perasaannya pada Pur bahwa mereka berdua menyukainya sudah sejak lama. Pur sangat kaget dan syok mendengar itu sehingga meminta waktu untuk menjawabnya. Pur meminta saran pada Fara tentang cara menerima dan menolak perasaan yang disampaikan oleh seorang cewek padanya. Fara hanya menyarankan agar Pur bisa lebih tegas dan jujur dengan apa yang dirasakan serta tidak memberi harapan palsu. Fara juga meyakinkan kakaknya agar tidak bersikap terlalu baik, namun lebih bijak.
Saat pagi hari sebelum acara pemberian materi kuliah persiapan koas di rumah sakit dimulai, Pur dan Bara sudah berada di aula rumah sakit. Mereka menunggu kedatangan Fiona dan Fania untuk menjawab perasaan mereka yang disampaikan sewaktu acara kelulusan. Saat menunggu, Bara menyampaikan fakta bahwa Shino sebenarnya merupakan teman Fina sewaktu SMA. Pur kaget dan tak menyangka karena karakternya saat ini dan saat SMA berbanding terbalik. Bara juga menyampaikan kemungkinan bahwa Fiona ada hubungannya dengan Fina, ketua kelas Pur saat SMA. Lalu, Fiona dan Fania datang ke aula dan menyapa Pur dan Bara. Sebelum menjawab, Pur bertanya tentang kepastian informasi Bara dengan menanyakan apakah Fiona sudah kenal dengan dirinya sebelum pertemuan di tempat fotokopi saat itu. Akhirnya, Fiona mengaku bahwa ia sebenarnya adalah Fina yang asli. Semua yang mendengar hal itu bingung, kecuali Fania. Ternyata, Fania dalah pelayan pribadi dari nona Fiona. Fiona merupakan anak seorang direktur perusahaan penting di negara ini. Jadi, Fina yang dikenal Pur saat SMA adalah Fina yang berpura-pura menjadi sosok yang sempurna di mata orang lain. Sedangkan, Fina yang asli adalah Fiona yang suka semaunya sendiri, bertindak sembrono dan membenci cowok. Namun, ia sedikit berubah setelah mengenal Pur sewaktu kuliah. Fania sebagai pelayan Fiona tiba-tiba menyarankan Pur untuk menikahi Fiona agar tidak ada pria lain yang mencoba melamarnya hanya untuk harta dan jabatan. Sebelum menjawab perasaan Fiona, Pur menanyakan sejak kapan dia menyukainya. Fiona sebenarnya sudah menyukai Pur sejak SMA. Namun, perasaan itu ia tahan karena kesalahpahaman yang terjadi sewaktu acara perpisahan SMA. Akhirnya, Pur meluruskan kesalahpahaman itu dan akhirnya Fiona mengerti. Fiona merasa belum pantas saat itu karena kepura-puraannya dibandingkan dengan sikap apa adanya dari Pur. Namun, Pur meyakinkan Fiona bahwa ia masih bisa merasakan ketulusan dari kepura-puraan Fiona yang suka membantu orang lain. Pur akhirnya menerima perasaan dari Fiona, namun ia memintanya sedikit bersabar untuk menunggu hingga waktunya tiba bagi Pur untuk mengikatnya nanti. Fiona setuju untuk menunggunya. Pur dan Bara juga bar mengetahui bahwa Shino dan Frans baru saja pacaran dan menyuruh Frans untuk meminta maaf pada Pur serta melepas Fiona dan Fania dari cengkeramannya. Bara akhirnya merubah pandangannya pada Shino yang awalnya meremehkan si kutu buku tersebut.
Setelah 2 tahun, tampak diadakan suatu acara reuni angkatan di taman wisata perbukitan. Disana banyak pria dan wanita memakai pakaian formal. Tampak Fiona sedang duduk di kursi menunggu seseorang. Seseorang yag ditunggu ialah Pur yang tampak menghampirinya sambil membawa kotak cincin. Pur telah siap untuk melamarnya. Fiona yang tampak menangis bahagia menerima lamaran tersebut dan diberi ucapan selamat oleh teman satu angkatan mereka. Gawai milik Fiona tampak dikirimi surat undangan pernikahan antara Frans dengan Shino.
Rekomendasi