Beauty And The Boss
13. Pulang Kampung

EXT. TAMAN DEPAN RUMAH BOSS BENI - NIGHT

Jocelyn sedang berdiri sendirian. Kiara menghampiri Jocelyn.

KIARA
Ada apa, Jocelyn? Kenapa Kamu memanggil Aku ke tempat ini?
JOCELYN
(dengan mata sembab) Kamu enggak bilang kalau Ka Ben pernah ngelamar Kamu sebelumnya!
KIARA
(serius) Itu bukan sesuatu yang harus Aku kasih tahu sama Kamu!
JOCELYN
Dia masih suka sama Kamu. Dan sekarang, di acara ini, Dia mau ngelamar Kamu lagi! (mulai menangis) Apa yang akan Kamu lakukan? Apa Kamu mau menerimanya?
KIARA
Aku enggak tahu! Aku belum siap dengan pertanya’an semacam itu.
JOCELYN
(berteriak) KAMU SUKA DIA JUGA, APA ENGGAK?

Kiara terkejut.

JOCELYN (CONT’D)
JAWAB!
KIARA
Dia orang yang tulus, dan kalau ditanya Aku suka sama Dia atau enggak. Aku menyukainya!

Ada beberapa gadis yang memakai gaun pesta menghampiri mereka dari jauh.

JOCELYN
Kalau begitu, Kamu harus pergi!

Rombongan gadis itu sudah ada di dekat Jocelyn.

GADIS 1
(khawatir) Kamu kenapa, Jocelyn?

Menunjuk pada jam tangan yang dipakai Kiara.

JOCELYN
Kalian lihat jam tangan yang dipakai oleh wanita itu!

Semua orang memperhatikan jam tangan. Kiara terlihat kaget.

JOCELYN (CONT’D)
Aku pernah melihat jam tangan itu di rumah ini! Dan itu tidak mungkin Kak Beni yang kasih sama Dia, karena itu jam tangan peninggalan Ibunya Kak Beni!
GADIS 2
Astaga! Bukankah Dia itu asisten pribadinya Beni!
GADIS 3
Untung saja, Kamu mengenali jam tangan itu sebelum dilihat Beni! Kalau enggak Dia pasti sangat marah!
JOCELYN
Kiara, bisa Kamu serahkan jam tangan itu? Aku akan mengembalikannya ke tempat semula! Dan Aku enggak akan bilang siapapun! Asal Kamu pergi dari sini! Dan jangan kembali lagi!

Kiara menangis, Ia melepaskan jam tangan itu. Dan menyerahkannya kepada Jocelyn.

KIARA
Baiklah! Kamu mendapatkan, apa yang Kamu mau!

Kiara pergi.

CUT TO:

EXT. PINGGIRAN DANAU - NIGHT

Ujang memarkirkan mobil kebabnya di belakang mobil Van Boss Beni.

Ujang, Icha dan Rusman yang memakai pakaian pesta, keluar dari mobil ujang dan menyapa Boss Beni.

BOSS BENI
Selamat datang di tempatku!

Boss beni menyalami ujang.

UJANG
Boss Beni, selamat ulang tahun! Terimakasih untuk jas yang kelihatan mahal ini!
BOSS BENI
Sama-sama!

Boss Beni menyalami Rusman dan Icha.

BOSS BENI (CONT’D)
Rusman! Icha!
RUSMAN
Apa semua karyawan diundang di acaranya Boss?
ICHA
Kenapa Kamu nanya begitu?
BOSS BENI
Iya, tapi kayaknya enggak semua bisa datang.
RUSMAN
Oh begitu pak!

Kiara datang menghampiri mereka sambil membawa koper besar.

UJANG
Eneng?
BOSS BENI
Kiara, Kenapa Kamu membawa koper besar?

Kiara menghampiri Ujang. dengan wajah serius.

KIARA
Jang! Kita pergi!
UJANG
(heran) Pergi? Aku baru aja nyampe!

Boss Beni berjalan dan berdiri di depan Kiara.

BOSS BENI
Tunggu! Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba Kamu mau pergi? 
ICHA
Kamu kenapa Ra? Kamu abis nangis?
KIARA
Aku harus pergi! Jang cepet anterin Aku!

Boss beni memegang tangan Kiara.

BOSS BENI
Kamu jelasin dulu! Kenapa Kamu mau pergi? Jangan kayak gini! Ini kan hari ulang tahun Aku, besok juga kita masuk kerja!

Kiara melepas tangan Boss Beni.

KIARA
Oh iya. Aku sekalian mau berhenti kerja juga.
UJANG
Neng? Ada apa?
BOSS BENI
Lalu apa alasannya?
KIARA
Aku mau pulang kampung, dan menikah! Ya, mungkin ini adalah terakhir kalinya Kita bertemu!
UJANG
Neng? Kenapa tiba-tiba jadi begini?
KIARA
Aku duluan masuk mobil, Kamu nyusul Jang!

Kiara berjalan dengan gegas ke arah mobil Ujang.

BOSS BENI
Itu beneran jang?
UJANG
Ujang juga enggak tahu! Tapi nanti kalau ada apa-apa, Ujang bakalan kasih tahu si Bos!

Ujang pergi ke arah mobil.

ICHA
Pak, kayaknya Kita mau pergi juga. Kita enggak enak kalau enggak ada Kiara.
RUSMAN
Iya. Kita juga tadi kesini bareng Ujang, jadi kalau Ujang pulang, kita juga ikut pulang.
BOSS BENI
Iya udah gak papa!

Rusman dan Icha pergi menyusul Ujang. Mobil Ujang berangkat, Boss beni berdiri sendirian di samping mobil Van-nya.

CUT TO:

EXT. ROOFTOP - DAY

Rusman dan Icha berjalan berdua sambil membawa bekal.

RUSMAN
Apa di tempat ini beneran enggak ada orang?
ICHA
Kalau ada orang juga, paling Dia orang yang enggak punya temen, penyendiri, dan anti sosial. Ya kita tinggal makan aja di sampingnya, nanti Dia pergi sendiri Kok!

Rusman dan Icha melihat Boss Beni sedang melamun sendirian di sudut rooftop. Mereka terkejut.

RUSMAN
Boss Beni!

Boss beni menyandarkan kepalanya di dinding, sambil menunjukan tatapan kosong. Dia melirik pada Icha dan Rusman.

BOSS BENI
Ternyata kalian. (melamun) Kalau kalian ingin makan siang, duduk saja. Anggap Aku tidak ada, karena memang dari awal Aku memang tidak berarti apapun.

Icha dan Rusman terlihat mengasihani Boss Beni.

RUSMAN
Kayaknya Kita harus memanggil Ujang kesini!

Ujang tiba di sana dan terlihat mengasihani Boss Beni juga.

Ujang menghampiri Boss Beni yang sedang melamun dengan tatapan kosong, sambil memegang pundaknya.

UJANG
Boss Beni!

Boss Beni melirik pada Ujang, dan seketika langsung memeluk tubuh Ujang dengan tatapan kosong dan wajah sedikit senang.

BOSS BENI
Jang! Kamu kemana aja Jang?

Ujang membalas pelukan itu dengan heran.

UJANG
Ujang enggak kemana-mana, ada di bawah, jualan!

Boss Beni masih memeluk Ujang.

ICHA
Jang! Kita pergi dulu ya! Aku serahin Si Boss sama Kamu!

(time skip) Mereka sudah tidak berpelukan lagi.

UJANG
Keluarga Si eneng punya hutang yang cukup banyak sama keluarganya Pak Lurah. Karena Bapaknya si eneng udah tua, akhirnya Si eneng yang nyari uang dengan kerja di jakarta, buat ngelunasin hutang itu. Jadi OB. Sebetulnya ada pilihan kedua buat ngelunasin, yaitu si eneng harus mau dinikahin, sama Pak Lurah. Tapi waktu itu si eneng enggak mau.
BOSS BENI
Tapi kenapa sekarang Dia mau?
UJANG
Itu Dia yang Ujang enggak paham! Waktu Ujang nganterin Si Eneng ke Bus travel juga, Dia enggak jawab apa-apa.
BOSS BENI
Apa Kamu bisa bantu Aku Jang? Buat nyari tahu alasan sebenarnya kenapa Dia tiba-tiba pergi dan keluar kerja? Padahal kalau Dia tetap jadi asisten disini, pasti hutangnya bisa dibayar kan?
UJANG
Itu Dia yang buat Ujang penasaran. Tapi Boss Beni tenang saja! Dua hari lagi Ujang pulang ke Cimanja! Disuruh sama istri. Dan disana pasti ada Si Eneng juga! Nanti Ujang tanyain alasannya dan nanti ujang sampaikan ke Boss Beni. Kalau perlu, Ujang suruh lagi buat Si eneng datang lagi kesini dan kerja disini lagi!
BOSS BENI
OK jang! Aku serahkan urusan ini sama Kamu!

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar