Beauty And The Boss
1. Kebab Ujang

INT. KOSAN SEDERHANA KIARA - MORNING

Kiara memakai pakaian kerja Office Girl dan celana kerja berwarna hitam, sedang berdandan di depan cermin besar yang terpasang pada lemari. Ia sudah terlihat memakai riasan, Kiara lalu membuka bando yang terpasang di antara jidat dan rambutnya dan mengikat rambutnya ke belakang menjadi model ekor kuda.

Kiara mencuci sebuah piring dan teflon, di wastafel yang tidak jauh dari lemari tadi.

Kiara menjemur handuk di balkon kosan, di jemuran itu sudah terlihat ada beberapa pakaian basah miliknya.

Kiara mengambil tas slempang yang tergantung di sebelah lemari, lalu memakainya.

Kiara berjalan melewati cermin. Setelah beberapa langkah, Ia kembali berkaca dan membenarkan posisi poni rambutnya.

Kiara mengambil kresek sampah dari tempatnya. Ia lalu mengikat kresek itu dan membawanya.

CUT TO:

EXT. LORONG KOSAN KIARA - MOMENTS LATER

Kiara membuka pintu, Ia keluar dari kosan, menutup pintu, lalu menguncinya dari luar.

Icha (teman Kiara sesama Office girl) yang memakai setelan pakaian yang sama, sedang berjalan sambil melamun disamping Kiara. Kiara terlihat terkejut, melihat kantung mata Icha yang hitam dan membengkak.

KIARA
Ya Ampun! Kamu tidur jam berapa semalem?

Icha menyadari suara itu, tapi Ia masih terlihat linglung.

ICHA
Oh, Kamu Ra! Setelah Kamu pulang jam 11, Aku tidak bisa tidur sampai shubuh.

Mereka berdua lalu berjalan. Kiara mengambil dan menenteng kresek sampahnya.

KIARA
Ya Kamu mikirin apa sih, sampai gak bisa tidur kayak gitu?

Icha memegang kedua pundak Kiara, lalu menyeret tubuh Kiara dan menyenderkannya ke tembok. tatapan mata Icha dan Kiara berhadap-hadapan, sambil Icha memegang dan menekan kedua pundak Kiara dengan kencang.

ICHA
Usiaku sekarang 23, Ra! Aku enggak punya pacar, sedangkan rencana Aku nikah di umur 25. Kamu pernah mengalaminya juga kan? Gak bisa tidur karena mikirin jodoh, usia Kamu kan udah 22 juga!

Kiara terlihat ketakutan.

KIARA
I...iya.

Icha melepaskan pegangannya dari pundak Kiara. Lalu berjalan kembali.

ICHA
Sekarang nggak ada yang deketin Aku lagi! (dengan wajah terlihat pasrah)

Kiara mengikuti Icha dari belakang.

KIARA
Kamu kan suka sama Rusman, kenapa enggak tembak aja?
ICHA
Enggah ah, Aku tahu Si Rusman sukanya sama Kamu!

Mereka berdua lalu memasang wajah murung.

KIARA
Maaf ya! (terlihat merasa bersalah)
ICHA
Bukan salah Kamu, kok. Enggak usah difikirin lah! (tiba-tiba merubah ekspresi menjadi riang) Aku belum sarapan nih! Sekarang, Kamu mending anterin Aku ke tempat kebab punyanya temen SMA Kamu. Please! (sambil memelas)

CUT TO:

EXT. PINGGIR JALAN, TEMPAT MANGKAL KEBAB UJANG - MOMENTS LATER

Ujang sedang memasak Kebab di foodtrucknya. Di depanya ada pembeli yang berjumlah 3 orang, 1 orang lelaki dewasa yang memakai setelan jaket dan celana Levis, 1 anak SMP, dan satu lagi anak SD. Kiara dan Icha datang ke samping Foodtruck, tanpa disadari oleh ujang. Icha menyapa ujang dengan meneriakinya.

ICHA
UJANG! MINTA KEBABNYA SATU, DONG!

Ujang terlihat kaget.

UJANG
Astaghfirullah haladzim! Neng Icha! Ya enggak bisa atuh neng! Ujang kan posisinya lagi jualan!
ICHA
Jangan pelit, dong! Baju Kita kan udah samaan! (kebetulan seragam mereka dan ujang mempunyai corak warna yang sama)

Ujang memperlihatkan bagian belakang bajunya pada mereka berdua.

UJANG
Ya enggak, atuh! Lihat aja! Punya ujangmah otentik, (menunjuk pada tulisan di bahu atas) ada tulisan ‘Kebab ujang’ di belakangnya. Cuma satu-satunya di dunia, enggak ada yang bisa nyamain.

Kiara dan Icha tertawa kecil dengan kelakuan ujang. Lelaki dewasa yang membeli kebab mencoba masuk dalam pembicara’an.

BOSS BENI
Kalau dagang sebaiknya jangan punya banyak kawan, mang! karena mereka biasanya minta harga temen!

Kiara dan Icha menghentikan tawa mereka, mereka memandang lelaki itu dengan terlihat heran. Ujang menjawab pernyata’an lelaki itu dengan riang.

UJANG
Mending kalau ada harga temen. Abang lihat sendiri kan? barusan mereka itu minta gratis, dan enggak ada basa-basinya sama sekali!

Mereka semua tertawa kecil.

ICHA
Kan enggak tiap hari, Jang!
UJANG
Iya, iya! Apa sih, yang enggak buat Neng Icha! (ujang menyiapkan bungkus kebab) Tapi nanti dulu, Ya! Ujang ngelayanin pelanggan dulu! (Ujang mengalihkan pandangan pada Kiara) Neng Ara mau juga?
KIARA
Enggak, Jang! Aku udah sarapan.
UJANG
Oh, ya udah kalau gitu.

Ujang selesai membungkus kebab, Ia lalu menyerahkan satu kebab pada anak SMP. Anak SMP itu memberi Ujang uang, ujang menerimanya.

UJANG (CONT’D)
Uangnya pas, ya! (Ujang menyimpan uang itu pada mesin kasir) Ini kebabnya ! (Anak itu mencoba meraih Kebab yang dipegang ujang) Eit! Eit! (Ujang mempermainkan Kebab itu dengan menghindari setiap gapaian tangan anak SMP itu, seperti sedang berjualan es-krim turki)

Muka anak SMP itu terlihat panik.

KIARA
Ujang, kasian Dia nya!
BOSS BENI
Mang, ini Kebab bukan es-krim turki!

Ujang melirik pada Boss Beni.

UJANG
Tapi kan sama-sama dari Turki!
BOSS BENI
Tapi enggak gitu cara mainnya! Kalau Kebab itu langsung dikasih aja! Enggak usah dimainin dulu!
UJANG
Namanya juga humor. (Ujang memberikan Kebab itu dengan benar) Ma’af, Mang Ujang tadi cuma bercanda! Jangan kapok beli lagi disini, ya!

Anak SMP itu hanya mengangguk, Ia menerima kebab itu dengan terlihat bahagia. Anak SMP itu lalu menuntun Anak SD tadi.

ANAK SMP
Ayo, dek!

Kedua anak itu melangkah pergi,

UJANG
Semuanya jadi sepuluh ribu, Bang!
BOSS BENI
Sebentar, (Lelaki dewasa itu memeriksa setiap kantong di saku dada dan celananya) Akhirnya ada juga! (menyerahkan uang 10.000 yang sudah kusam)

Ujang menerima uang itu, dan memberikan Kebabnya.

Setelah beberapa langkah, tidak jauh dari lokasi Foodtruck. Anak SMP itu memberikan Kebab yang dipegangnya pada Anak SD tadi.

ANAK SMP
Ini buat Kamu!
ANAK SD
Buat Abang mana? Kenapa Kita cuma beli satu, Bang?

Anak SMP terlihat menunjukan senyuman yang terpaksa.

ANAK SMP
Abang belum lapar, Dek. Abang nanti aja makannya, setelah jam istirahat.

Lelaki dewasa menghampiri mereka berdua. Dan menyerahkan Kebabnya pada anak SMP.

BOSS BENI
Nih, makan aja punya Om!
ANAK SMP
Maaf Om, tapi...
BOSS BENI
Hari ini adalah hari pertama Om keterima Kerja, jadi Om bakalan punya uang lebih. Dan Om gak mau dihari bahagia ini, ada satupun anak yang murung! (menunjukan senyuman pada kedua anak itu)
ANAK SMP
Gak papa, Om?

Lelaki dewasa itu hanya mengangguk. Anak itu menerima Kebabnya, lalu mereka berdua berterimakasih pada lelaki itu.

ANAK SMP & ANAK SD
Makasih, Om!

Mereka berdua pergi. Kiara datang dan memberi lelaki itu Kebab yang baru. Lelaki itu mencoba menolak.

BOSS BENI
Enggak, enggak! Aku enggak bawa uang lagi!
KIARA
Sarapan itu penting. Kita butuh energi, buat apapun yang akan Kamu lakukan nanti. Lagian, Kebab punya Kamu udah dikasih sama anak kecil tadi kan?

Ujang meneriaki mereka,

UJANG
Anggap aja bonus buat pelanggan pertama!

Lelaki itu menerima Kebabnya.

BOSS BENI
Ok! Kalau gitu, mulai sekarang Aku akan jadi pelanggan tetap. Karena tempat kerjaku enggak jauh dari sini. (menunjukan terimakasih dengan mengangkat Kebab ke arah Ujang)

Kiara pergi, Ia lalu berbalik dan bicara sambil berjalan mundur.

KIARA
Tempat kerja Aku juga deket dari sini. Mungkin Kita akan sering ketemu mulai sekarang!
BOSS BENI
Iya. Mungkin saja.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar