Beauty And The Boss
8. Lamaran

INT. RESTORAN - NIGHT

Kiara datang dengan memakai pakaian dress pesta dan riasan, Beni dengan memakai pakaian jas sudah duduk di meja yang sudah dipersiapkan khusus dengan menyewa satu restoran, suasana sudah diset menjadi romantis.

Beni berdiri dan menghampiri Kiara.

KIARA
Ini apa Ben?
BOSS BENI
(menarik kursi) Kamu duduk aja dulu!

Kiara duduk di kursi yang sudah ditarik oleh Boss Beni. Boss Beni lalu bergegas pergi ke kursinya.

BOSS BENI (CONT’D)
Makanan akan segera datang, dan Aku jamin Kamu pasti suka!
KIARA
(terlihat serius) Tapi ini semua buat apa Ben?
BOSS BENI
Ini semuanya, (menunjuk) meja ini, suasana romantis ini, Aku dapat tipsnya dari artikel di internet. Yang berisi tentang tata cara melamar wanita yang baik dan benar, dengan resiko ditolak yang kecil.
KIARA
Kamu lagi latihan buat ngelamar seseorang?
BOSS BENI
(serius) Bukan, Aku lagi ngelamar Kamu sekarang!
KIARA
Apa?
BOSS BENI
Iya. Kamu mau jadi istri Aku?

Kiara terlihat kaget, Ia tidak mengatakan apapun.

BOSS BENI (CONT’D)
Aku sekarang udah dalam usia menikah. Dan banyak orang juga yang menyuruh Aku buat cepet nyari pasangan. Pak Dharma salah satunya. Dan Aku rasa Kamu adalah orang yang tepat. Ya meskipun, Kita belum lama kenal, Aku udah yakin kalau Kita mungkin bisa cocok.
KIARA
Maaf, tapi Aku udah punya pacar.

Beni terlihat kaget, mulutnya terbuka sambil matanya menatap dengan pandangan kosong.

KIARA (CONT’D)
(berdiri dari kursinya) Aku harus pergi, sekali lagi maafkan Aku! (bergegas pergi)

Boss Beni berusaha menghentikan Kiara. Ia berdiri dan berlari ke arah Kiara.

BOSS BENI
Tunggu! (Kiara berhenti dan berbalik) Ini bukan salah Kamu, Kamu enggak perlu minta maaf. (tertawa getir) Ahahaha! Aku belum pernah mendekati gadis sebelumnya, jadi AKu enggak tahu apa yang harus dilakukan. (serius) Aku yang harusnya minta maaf! Aku (gagap) enggak nyari tahu status Kamu sebelumnya, Aku enggak tahu kalau Kamu udah punya pacar. Maaf ya!
KIARA
(tersenyum) Iya, gak papa!
BOSS BENI
(canggung) Tapi Kita masih bisa temenan Kan?
KIARA
(canggung) Iya, tentu!
BOSS BENI
(canggung) Semoga Kamu langgeng bareng pasangan Kamu!
KIARA
(canggung) Kamu juga, semoga Kamu dapet pasangan yang cocok! (jeda, mereka saling melempar senyum) Aku pulang bareng Pak Dirman, karena awalnya Aku kira Kita ada ketemuan mendadak bareng klien Kamu. Mau bareng? Kita kan searah.
BOSS BENI
(canggung) Aku bawa mobil sendiri! Kamu duluan aja!
KIARA
Kalau gitu, Aku pergi dulu ya!
BOSS BENI
Iya.

Kiara pergi. Boss Beni melamun.

BOSS BENI (CONT’D)
(setelah Kiara tidak terlihat) Aku cuma mau sendirian dulu, untuk saat ini.

DISSOLVE TO:

INT. KANTOR - DAY

Doni memamerkan Iphone 12 baru miliknya, kepada teman-teman kantornya yang berjumlah 3 orang. Mereka berkumpul di depan meja, disa’at sedang istirahat siang.

KARYAWAN 5
(kagum) Itu beneran hadiah ulang tahun dari pacar Lu?
DONI
Iya dong!
KARYAWAN 6
Elu beruntung banget Bro! Punya pacar yang jabatannya tinggi, setingkat asisten pribadi Boss. Dan hebatnya, Elu jadi pacarnya dari Dia waktu Dia bukan siapa-siapa!
KARYAWAN 7
Kata rumor yang beredar, Dia berasal dari Office Girl disini ya?
DONI
Ya, itu benar! Sebenarnya sih Gua tulus menyayangi Dia, apapun profesinya. Mau Dia itu OB, asisten Boss atau apapun. Tapi karena sekarang Dia sudah jadi seperti ini, ya jadinya Gua makin sayang! Hahahaha!
KARYAWAN 5
Tapi Elu kan belum lama putus dari Si Intan!
DONI
Kita udah enggak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi Gua bebas nyari pasangan lagi dong!

Intan melewati kerumunan mereka dengan langkah cepat, sambil terlihat marah. Mereka semua menyadari kehadirannya.

DONI (CONT’D)
Kita beneran udah enggak ada apa-apa lagi, Ok!

CUT TO:

INT. KANTIN - DAY

Doni dan Kiara sedang makan di kantin, mereka terlihat sedang diperhatikan oleh pengunjung yang lain.

KIARA
(terlihat tidak nyaman) Biasanya Kamu minta makan bareng di rooftop, kenapa sekarang tiba-tiba Kita makan di kantin?
DONI
(santai) Cari suasana baru aja! (jeda) Waktu Aku buka status pacaran Kita di WA grup, banyak orang yang enggak percaya, kalau Kita udah pacaran sebelum Kamu jadi Asisten Boss. Jadi mereka sekarang agak gimana, gitu! Sama kita. Tapi tenang aja! Lama-lama mereka akan terbiasa kok!

Kiara mencoba memakan makanannya dengan masih terlihat risih.

CUT TO:

INT. RUANGAN PAK DHARMA - DAY

Boss Beni dan Pak Dharma sedang makan siang sambil duduk berdampingan. Pak Dharma memakan bekal yang terlihat dibuat di rumahnya, sementara Boss Beni membeli menu masakan jepang.

Boss Beni melamun sambil memegang sumpit.

PAK DHARMA
Kalau melamun kayak gitu, makanannya nanti enggak akan enak!
BOSS BENI
(terhenyak) Iya, Pak!

Boss Beni masih melamun, Ia lalu mencocolkan sushi ke dalam gelas air mineral tanpa disadarinya. Ketika Ia mengunyahnya, Boss Beni terlihat mengerinyitkan dahinya sambil menahan muntah.

PAK DHARMA
Itu air minum lho!

Boss Beni batuk dengan terbahak. Pak Dharma memberinya minum.

BOSS BENI
(tatapan kosong) Akhir-akhir ini, Aku sedang enggak nafsu makan Pak!
PAK DHARMA
Apa perlu Aku panggilkan dokter?
BOSS BENI
Enggak usah! Ini bukan soal penyakit, ini penyebabnya adalah hal yang lain...

Pak Dharma terlihat memperhatikan Boss Beni dengan seksama.

PAK DHARMA
Aku sudah tua, (jeda) mungkin sebaiknya Anda mencari teman lelaki yang sebaya dengan Anda. Lalu pergilah bersenang-senang, mengobrol, atau hal lainnya. (berbisik) dan mungkin saja suasana menjadi sedikit liar dan tidak terkendali!
BOSS BENI
Liar dan tak terkendali?
PAK DHARMA
Iya. Itu wajar bagi lelaki seusia Anda, Pak!
BOSS BENI
Aku tidak mengerti dengan apa yang Anda katakan soal liar dan tak terkendali. Tapi terimakasih banyak untuk sarannya!

CUT TO:

EXT. KEBAB UJANG - DAY 

Kebab ujang sedang tidak ada pembeli, Boss Beni menghampiri ujang yang sedang melamun.

BOSS BENI
Jang!

Ujang langsung terlihat antusias.

UJANG
Boss beni! Udah lama gak mampir nih! Mau Ujang bikinin kebab?
BOSS BENI
(terlihat sedih) Kayaknya enggak dulu deh jang. Aku lagi enggak ada nafsu makan.
UJANG
Boss Beni kenapa? Enggak biasanya bermuram?

Time skip, Boss Beni menceritakan lamaran gagalnya pada Kiara. Ujang tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

UJANG (CONT’D)
Hahahaha! Boss Beni suka sama si eneng ternyata.
BOSS BENI
Udah dong! Jangan diungkit lagi! Aku malu soalnya!
UJANG
Kenapa Boss Beni enggak bilang sama Ujang dulu? Kan yang paling tahu soal Si eneng itu pasti Ujang seorang.
BOSS BENI
Aku enggak kefikiran sampai sana jang! Aku mulai suka sama Kiara aja, waktu di dua malam sebelumnya. Saat Kami bicara berdua ketika lagi bakar ayam. Dan Aku langsung lamar aja, karena Aku sudah dalam usia menikah juga. Aku enggak tahu kalau Dia sudah pacar. Dan akhirnya sekarang, saat Kami sedang berdua, suasananya menjadi sangat canggung. Aku sangat malu sekali jang!
UJANG
Jangan khawatir! Itu bukan sesuatu yang memalukan, karena Laki-laki memang ditakdirkan untuk ditolak!
BOSS BENI
Kalau Kamu gimana jang! Udah punya pasangan?
UJANG
Ujang mah udah nikah! Udah punya dua anak malah.
BOSS BENI
Itu bagus! Berarti dalam hal ini Kamu udah lebih senior dari Aku.
UJANG
Tapi kalau ujangmah lebih setuju Si eneng itu sama Boss Beni, daripada pacarnya yang sekarang.
BOSS BENI
(sedikit tersenyum) Benarkah?
UJANG
Iya! Pacarnya Si eneng sombong, kalau papasan sama Ujang kayak yang enggak kenal. Padahal Kita udah beberapa kali ketemu. Kalau nanti Si Eneng putus, Ujang pasti akan dukung Boss Beni sepenuhnya.

Boss Beni berdiri mendekati Ujang.

BOSS BENI
(berbisik) Kamu serius soal itu?
UJANG
(berbisik) Iya! Sangat serius.
BOSS BENI
(menyalami tangan Ujang) Berarti mulai sekarang, Kamu adalah teman sejatiku!
UJANG
(membalas salaman) Dengan segala hormat, Ujang menerimanya dengan senang hati!
BOSS BENI
Lalu apa yang akan Kita lakukan, Untuk membuat mereka berpisah?
UJANG
(jeda) Enggak ada! Kita harus tetap fair dalam persaingan ini!
BOSS BENI
(merasa bersalah) Iya. Kamu benar. Maaf, Aku tadi terlalu bersemangat!
UJANG
Ok! (jeda) Mau Ujang bikinin kebab?
BOSS BENI
Iya. Tolong Dua porsi jumbo! Aku tiba-tiba menjadi sangat bersemangat sekarang!

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar