Beauty And The Boss
11. Pesawat

EXT. DEPAN RUMAH DONI - AFTERNOON

Kiara memencet bel pintu, Intan membuka pintu dari dalam.

KIARA
(kaget) Kamu?
INTAN
(kaget) Kamu!

Doni datang menghampiri Intan.

DONI
Siapa, sayang?
KIARA
(marah) Ternyata memang sulit ya, kalau udah pacaran 3 tahun. Apalagi putusnya karena hal sepele! (menarik tangan Boss Beni) Ayo Ben! Kita pergi! kalau disini Kita kayaknya ganggu mereka!

Boss Beni menurut dengan wajah polos. Doni mengejar Kiara.

DONI
Tunggu, Ra! (menarik tangan Kiara)

Kiara mencoba melepaskan tangan Doni.

KIARA
Lepasin Aku!

Doni melepaskan tangan Kiara.

DONI
OK! Tapi Kamu dengerin Aku dulu!

Kiara menghentikan langkah. Dan berdiri di depan Doni.

DONI (CONT’D)
Aku sebenernya mau ngomongin ini sama Kamu! Tapi Kamu selalu sibuk dan enggak punya waktu. Maaf! Aku masih suka sama intan! Dan sebaiknya kita putus dengan baik-baik!
KIARA
(menahan tangis) Jadi Kamu mengakuinya?
DONI
Iya, maafkan Aku!

Kiara menampar Doni dengan keras. Kiara lalu pergi. Boss Beni berdiri sendirian diantara Doni dan Intan.

BOSS BENI
(wajah datar) Sebaiknya Aku pergi! Dari awal, Aku memang tidak ada urusan disini sih! (menunjuk pada Doni dan Intan) Jangan lupa, Senin Kita masuk kerja! (canggung) Daah!

Boss Beni pergi.

CUT TO:

EXT. JALAN PINGGIRAN KOTA - AFTERNOON

Boss Beni dan Kiara sedang duduk di dalam mobil yang sedang di derek. Kiara terlihat melamun sambil menahan tangis.

Boss beni mencari sesuatu di kursi belakang.

BOSS BENI
Ketemu juga!

Boss Beni menyerahkan kotak tissu pada Kiara.

BOSS BENI (CONT’D)
Semua kaca yang ada di mobil ini, tidak terlihat dari luar kok! Dan Kamu bisa menganggap Aku tidak ada disini!

Kiara mulai menangis. Dia lalu mengambil kotak tissu dan mengelap air matanya.

CUT TO:

INT. DI DALAM RUMAH BOSS BENI - NIGHT

Boss Beni menelepon dengan menggunakan telepon Rumah.

BOSS BENI
(sumringah) Jang! Semua ucapanmu benar! Akhirnya mereka putus!
UJANG (V.O.)
Siapa? Si Eneng?
BOSS BENI
(sumringah) Ya, siapa lagi? Memang ada lagi, orang lain yang kuharapkan hubungannya hancur?

CUT TO:

INT. KONTRAKAN UJANG - NIGHT

Ujang sedang meracik daging domba diatas panci besar, sambil duduk bersila. HP disimpan dan dijepit diantara wajah dan juga bahunya.

UJANG
Baiklah! Sekarang, pasti Si Boss lagi senyum cengengesan kan?
BOSS BENI (V.O.)
Darimana Kamu tahu?
UJANG
Itu bisa ditebak! Tapi sebaiknya Boss jangan buru-buru untuk membuat gerakan! Karena Si eneng pasti lagi nangis sekarang. Tunggu setidaknya sampai satu atau dua minggu!
BOSS BENI (V.O.)
OK! Aku akan menuruti semua perintah Kamu!
UJANG
Satu lagi! Jangan tunjukan wajah bahagia itu di depan Si Eneng! Tunjukanlah sedikit simpati padanya! Dia baru putus lho!
BOSS BENI (V.O.)
Roger!

Boss Beni menutup telepon. Ujang mengangkat wajahnya. HP Ujang jatuh ke dalam Adonan daging Domba.

UJANG
(panik) AH! ANJIIIIR!

CUT TO:

INT. TIME ZONE - DAY

Boss Beni dan Kiara berjalan di depan pintu masuk.

BOSS BENI
Sudah lama sekali Aku tidak kesini!
KIARA
Berapa lama kalau boleh tahu?
BOSS BENI
20 tahun.
KIARA
Itu sudah dua generasi.
BOSS BENI
Kalau Kamu? Terakhir kesini kapan?
KIARA
Ini baru pertamakali!
BOSS BENI
Oh.

Mereka berdua sudah ada di dalam Time Zone.

BOSS BENI (CONT’D)
Pertama! Kita main Bom-bom Car!

Kiara dan Boss Beni bermain Bom-bom car.

BOSS BENI (CONT’D)
Sekarang, Kita main tembak-tembakan!

Kiara dan Boss Beni bermain game menggunakan senapan.

KIARA
Itu semua permainan cowok! Aku enggak bisa!
BOSS BENI
Baiklah! Kalau gitu sekarang kita mainkan permainan yang bisa dimainkan cewek juga!

Kiara dan Boss Beni bertanding permainan dance. Boss Beni terlihat lihai dalam menggerakan tubuhnya. Beberapa anak kecil menyoraki Boss Beni. Kiara terlihat diam memperhatikan Boss Beni. Setelah selesai Boss beni berhasil mendapatkan skor tinggi.

Kiara dan Boss Beni sedang berjalan. Sambil membawa minuman. Suasana terlihat canggung.

BOSS BENI (CONT’D)
(canggung) Aku kayaknya terlalu bersemangat!
KIARA
(canggung) Enggak papa! Aku cuma enggak nyangka, Kamu ternyata jago ngedance!
BOSS BENI
(canggung) Iya. Banyak yang bilang Aku cukup berbakat dalam hal itu.

Mereka berdua duduk diatas kursi panjang.

Ada se’orang anak kecil yang sedang memainkan pesawat terbang jenis Boeing 737. Dia memainkan pesawat itu se’olah-olah sedang dalam mode terbang. Boss Beni terlihat tidak nyaman dengan pemandangan itu.

BOSS BENI (CONT’D)
(berdiri) Kita pergi darisini!
KIARA
(heran) Ada apa?
BOSS BENI
Aku....

Boss Beni memperhatikan mainan pesawat yang dibawa anak kecil itu. Matanya terlihat berkunang-kunang, dan kepala Boss Beni terlihat sempoyongan.

(dalam bayangan Boss Beni) Diperlihatkan bayangan di dalam kabin pesawat yang sedang dalam masalah. Dengan lampu darurat yang menyala, dan suasana di dalamnya yang terlihat chaos.

KIARA
Ben, Kamu enggak papa?

Boss Beni ambruk.

KIARA (CONT’D)
(panik) BEN?

CUT TO:

INT. KABIN PESAWAT - NIGHT

Boss Beni yang sa’at itu berusia 12 tahun, duduk di kursi pesawat ekonomi dengan diapit oleh ayah dan ibunya. Boss Beni terlihat memasang wajah khawatir. Ayah Boss beni memperhatikan anaknya.

AYAH BOSS BENI
Kamu kenapa?
BOSS BENI
Aku ngerasa enggak nyaman. Apa Kita harus selalu pindah-pindah dengan naik pesawat? Apa Kita enggak bisa naik kereta aja?
IBU BOSS BENI
Kita akan pulang ke Indonesia. Kalau naik kereta, Kita akan sampai dalam berhari-hari. (mengelus kepala Boss Beni) Kamu enggak usah khawatir! Ini adalah perjalanan Kita yang terakhir. Setelah ini, Kita akan tinggal di rumah Kita. Dan enggak akan berpindah-pindah lagi.

Ayah Boss Beni memasangkan sabuk pengaman ke paha Boss Beni.

AYAH BOSS BENI
Sekarang Kamu aman! (tersenyum)

Terjadi guncangan mendadak, Ayah dan Ibu Boss beni sedikit tersentak. Lampu pesawat padam, dan ada peringatan untuk memasang sabuk pengaman dari pilot. Keadaan di dalam kabin panik.

BOSS BENI
Ada apa?

Ayah dan Ibu Boss Beni memasang sabuk pengaman mereka.

AYAH BOSS BENI
It’s Okay! Ini cuma hal biasa, Kamu enggak usah panik. Selama Kamu memakai sabuk pengaman, Kamu akan selamat!

Guncangan semakin kencang. Banyak penumpang yang mulai berdo’a, Ayah dan Ibu Boss Beni memegang dengan erat tangan Boss Beni.

FADE TO BLACK.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar