Beauty And The Boss
4. Asisten Pribadi

INT. KANTOR - DAY 

Semua karyawan berganti memakai pakaian bebas, mereka bekerja dengan terlihat lebih santai.

CUT TO:

INT. RUANG TIDUR SIANG - DAY

Ada beberapa orang yang tidur siang.

CUT TO:

INT. LORONG KANTOR - DAY

Kiara sedang mengelap kaca dengan peralatan pembersih khusus. Doni datang menghampiri Kiara, sambil terlihat melihat-lihat ke arah sekitar.

DONI
(dengan suara pelan) Hey! (menepuk pundak Kiara)
KIARA
(terlihat kaget) Doni? Ada apa?
DONI
(dengan memelas) Aku pinjam uang dong! Buat servis motor, sejuta aja! Kamu ada kan?
KIARA
Aku ada, tapi Kamu tahu juga kan? Aku lagi butuh juga sama uang itu.
DONI
Aku ganti bulan depan, janji! Motorku lagi ada di bengkel.
KIARA
Ya udah, nanti sore Aku transfer!
DONI
(terlihat senang) Ok! (menunjuk pada Kiara) Kamu memang pacar yang terbaik!

Doni lalu pergi.

CUT TO:

INT. RUANGAN PAK DHARMA - DAY

Pak Dharma duduk sendirian di kursinya, Ia sedang memperhatikan layar laptop. Ada beberapa karyawan yang masuk ke dalam ruangannya sambil membawa dokumen.

KARYAWAN 3
Permisi Pak!
PAK DHARMA
(melirik pada para karyawan) Iya?
KARYAWAN 3

Sudah dua hari ini, Pak direktur tidak ada di ruangannya Pak. Kami perlu meminta beberapa persetujuan dari Pak direktur.

KARYAWAN 4
Iya. Kami juga perlu beliau untuk hadir besok di perkumpulan pemegang saham.
PAK DHARMA
(menutup laptopnya) Baiklah, Aku akan segera sampaikan!

CUT TO:

EXT. PINGGIRAN DANAU - DAY 

Boss Beni sedang mengambil beberapa Photo pemandangan danau, dengan menggunakan kamera dengan lensa yang digunakan untuk photograper alam liar. Pak Dharma datang menghampiri Boss Beni.

PAK DHARMA
Sedang sibuk, Pak?

Boss Beni sedang dalam posisi tengkurap di atas rumput, sambil melihat dengan satu mata menggunakan kameranya.

BOSS BENI
(serius memotret) Jangan terlalu banyak bergerak! Nanti angsanya bisa kabur.

Pak Dharma memperhatikan dua ekor angsa yang sedang berenang di pinggiran danau sekitar 200 meter dari mereka.

PAK DHARMA
Sedang mengenang masa lalu?
BOSS BENI
(serius memotret) Tidak. Hanya tak bisa menghilangkan kebiasaan. (jeda) Ada apa, Pak?
PAK DHARMA
Besok ada pertemuan pemegang saham di kantor. Saya harap Bapak bisa datang!
BOSS BENI
(melirik pada Pak Dharma) Baiklah, Aku akan datang!
PAK DHARMA
Sangat sulit menghubungi Anda jika Anda tidak punya HP, pak!
BOSS BENI
Maafkan Aku, tapi Aku tidak terbiasa memegang HP. HP yang terakhir kupegang, tenggelam di sungai 5 tahun yang lalu.
PAK DHARMA
Bagaimana kalau Anda mencari Asisten? Supaya Kita bisa berkoordinasi dengan Bapak kapanpun.
BOSS BENI
(tersenyum) Asisten pribadi? Itu ide yang bagus.
PAK DHARMA
Kalau begitu, Saya akan mengaturnya!

Pak Dharma pergi.

BOSS BENI
Tolong ya, Pak!

CUT TO:

INT. LORONG KANTOR - DAY

Sekitar 30 wanita yang memakai pakaian jas kerja dan membawa map sedang mengantri di lorong, di depan ruangan Boss Beni. Kiara sedang membersihkan tempat sampah di lorong itu.

Boss Beni yang memakai celana jogging dan sweater, datang dari belokan lorong sambil mengendarai papan skateboard.

BOSS BENI
(terlihat senang) YUHHUUUU!

Ia lalu terkejut ketika melihat lorong di depan ruangannya sudah penuh dengan manusia.

BOSS BENI (CONT’D)
Kenapa tiba-tiba banyak orang?

Boss Beni menabrakan dirinya ke dinding. “Brukk” Dia lalu terjatuh di lantai.

CALON ASISTEN 1
(berbisik pada wanita disampingnya) Siapa orang aneh ini?
CALON ASISTEN 2
(terlihat sinis) tidak tahu. Mungkin anak bos atau semacamnya.

Kiara menghampiri Boss Beni dan menolongnya.

KIARA
Naik skateboard di ruangan sempit itu berbahaya, Pak!
BOSS BENI
(meringis) Kantor ini terlalu luas untuk dilalui dengan jalan kaki.

Pak Dharma menghampiri mereka berdua.

PAK DHARMA
Anda tidak apa-apa, Pak?
CALON ASISTEN 3
(terlihat heran) Kenapa Pak Dharma memanggil Dia Bapak?

Boss Beni berdiri sambil dibantu oleh Kiara.

BOSS BENI
Ya. Tapi kenapa disini tiba-tiba ada banyak orang? Ada apa memangnya?
PAK DHARMA
Semua wanita yang ada disini adalah calon Asisten Pribadi Anda, Pak. Kita akan mengadakan perekrutannya hari ini.

Setelah kata-kata dari Pak Dharma, semua calon Asisten menaruh hormat pada Boss Beni.

CALON ASISTEN
Selamat Pagi, Pak!
BOSS BENI
Ya, Pagi semuanya!
PAK DHARMA
Kalau begitu silahkan masuk ruangan Anda, Pak! Kita akan memulai pemilihannya!
BOSS BENI
Tunggu! Aku bebas memilih siapa saja yang ada disini?

Boss Beni memperhatikan semua calon Asisten satu-persatu.

PAK DHARMA
Iya, tentu saja!
BOSS BENI
Aku sudah menentukan pilihanku!
PAK DHARMA
Kita tidak interview mereka dahulu?

Semua calon Asisten terlihat tegang.

BOSS BENI
Dia! (menunjuk pada Kiara)

Semua orang terlihat kaget, termasuk Kiara.

KIARA
Kenapa Saya, Pak?
BOSS BENI
Karena Kamu ada disini!

CUT TO:

INT. RUANG DIREKTUR - DAY

Boss Beni duduk di kursinya, Ia sedang mengobati tumitnya yang memar dengan alkohol. Pak Dharma berdiri disampingnya, sementara Kiara duduk di depan mereka.

KIARA
Saya ada disana karena sedang mengambil sampah, Pak! Bukan untuk melamar jadi Asisten Bapak.
BOSS BENI
(melihat pada Kiara) Oh? Kalau begitu, ini akan berubah jadi penawaran saja!

Pak Dharma menyerahkan dokuman kontrak pada Kiara.

BOSS BENI (CONT’D)
Aku mau Kamu jadi asisten pribadiku!
KIARA
Tapi Saya cuma lulusan SMA, Pak! Sepertinya, banyak yang lebih berkompeten daripada Saya.
BOSS BENI
(melihat pada Pak Dharma) Apa Asisten perlu kualifikasi khusus?
PAK DHARMA
Saya rasa tidak, Pak.
BOSS BENI
Tuh kan!
KIARA
Tapi Pak...
BOSS BENI
Begini saja, Kamu baca dulu kontraknya di dokumen itu. Kamu juga bisa nego gaji jika perlu. Kalau Kamu tidak setuju, Kamu bisa menolaknya. Ok!

Kiara membuka dokumen, membacanya dengan cepat, lalu Ia terbelalak dan kaget sambil menghela nafas.

CUT TO:

EXT. LORONG KOSAN KIARA - AFTERNOON

ICHA
(teriak) Itu hebat, Ra!

Kiara dan Icha sedang berjalan.

KIARA
(terlihat murung) Tapi Aku bisa gak ya? Kerja jadi Asistennya pak Beni.
ICHA
Beni! Ingat, kesepakatan Kita sebelumnya harus memanggil Dia dengan nama, kalau diluar jam kerja.
KIARA
Iya.
ICHA
Dengan gaji segitu, Kamu bisa cepat mengumpulkan uang Ra! Itu setara gaji kita 3 bulan. Kamu kan lagi butuh banget, Tuh!
KIARA
(tersenyum) Makasih ya! Kamu udah pengertian!

Kiara membuka pintu kosannya.

ICHA
Aku ikut masak telur ya! Gas di tempatku habis!

Pintu terbuka. Mereka berdua terkejut.

ICHA & KIARA
ASTAGA!

CUT TO:

INT. KOSAN SEDERHANA KIARA - MOMENTS LATER

Di dalam Kosan Kiara terlihat kosong. Tidak ada apapun lagi yang tersisa. Bahkan disana tidak ada lemari atau gantungan lagi.

ICHA
(panik) Kamu kemalingan, Ra! Kita harus lapor polisi!
KIARA
(sedikit tenang) Masa maling sampai ngambil tong sampah sama lemarinya juga! Kita harus tanya sama pemilik kos dulu! Aku punya firasat kalau ini ada hubungannya dengan Beni, Dia kan agak sedikit..
ICHA
Aneh maksud Kamu?
KIARA
Nyentrik.

HP Kiara berbunyi. Kiara menjawab telepon.

KIARA (CONT’D)
(jeda) Iya. Dengan saya sendiri.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar