103. EXT. SAMPING KEDAI CUKUR - SIANG
Bapak membuka rantang berisi makan siang.
CUT TO
104. INT. KEDAI CUKUR - SIANG
Nurul keluar dari kedai dan menuju ke samping kedai. Bapak sedang makan.
NURUL
Bapak terlihat marah. Ia membuang rantang dan isinya berserakan di tanah. Nurul kaget dan ketakutan.
BAPAK BARDO
Bapak Bardo menahan marah dan ia terlihat begitu sentimental.
NURUL
CUT TO
105. INT. WARUNG MAKAN - SIANG
Bardo makan dengan lahap. Byanca duduk di sampingnya.
BYANCA
BARDO
(menoleh)
BYANCA
BARDO
BYANCA
CUT TO
106. INT. RUANG TAMU - MALAM
Bapak sedang menonton televisi. Ibu duduk di dekat Bapak. Nurul tiduran di lantai sambil membaca buku.
NURUL
IBU BARDO
NURUL
IBU BARDO
BAPAK BARDO
Nurul bangkit dari berbaring dan duduk di lantai. Dia tersenyum.
NURUL
IBU BARDO
Tiba-tiba Bardo masuk dari luar. Bapak, ibu dan Nurul terkejut. Bardo berdiri memandang Bapak.
BARDO
Bapak dan ibu masih terpana menatap Bardo. Nurul senyum-senyum.
BARDO
NURUL
BARDO
Bardo berjalan masuk ke kamarnya.
NURUL
BARDO (OS)
Nurul menoleh, memandang bapak dan ibu.
NURUL
IBU BARDO
CUT TO
107. INT. KAMAR BARDO - MALAM
Bardo mengambil celengan ayam yang menumpuk dari dalam lemari pakaiannya. Ia membanting celengan ayam itu dan pecah berserakan di lantai. Terlihat uang pecahan sepuluh ribu dan dua puluh ribu menyembul dari pecahan celengan ayam tersebut.
CUT TO