93. EXT. EMPERAN TOKO - MALAM
Bardo dan Sapri duduk di emperan toko yang sudah tutup. Tidak jauh dari tempat mereka duduk, ada seorang gelandangan tertidur beralaskan kardus. Sepeda motor Sapri diparkir di emperan toko.
SAPRI
Lu nggak liat itu?
Sapri menunjuk gelandangan dengan ekor mata dan gerakan wajahnya kepada Bardo.
BARDO
(menoleh)
Kenapa, Bang?
SAPRI
Lu minggat dari rumah, mau jadi seperti itu?
Bardo terdiam. Sapri tertawa.
SAPRI
Kenapa lu diam?
BARDO
Abang juga kepengen seperti dia?
SAPRI
(tertawa)
Kalau gua mah gampang! Kalau bawa duit pulang, Mpok lu bakal bukain pintu selebar-lebarnya.
BARDO
Saya mau cari kerja, Bang.
SAPRI
Kerja di mana? Pakaian lu aja cuma yang ada di badan doang. Tempat tinggal nggak punya, duit nggak ada. Blangsak udah.
BARDO
Ini gara-gara Abang, ngajakin saya mabok. Bapak jadi marah.
SAPRI
Kok, jadi gua yang disalahin? Kenapa elu mau, harusnya kan lu bisa nolak.
BARDO
Abis saya lagi kalut, Bang.
SAPRI
Nah, itu. Jangan lu bilang gara-gara gua, dong!
CUT TO
94. INT. KAMAR BYANCA - SIANG
Byanca sedang bertelepon.
BYANCA
Hallo, Bardo?
NURUL (OS)
Ini Nurul, Mbak. Adiknya Bardo.
BYANCA
Dia belum pulang juga?
NURUL (OS)
Belum, Mbak.
BYANCA
Nggak dicariin?
INTERCUT
Nurul sedang bertelepon di kamar Bardo.
NURUL
Mau dicari ke mana, Mbak? Bapak tenang-tenang aja.
BYANCA (OS)
Lapor polisi, kek. Nanya ke tetangga, kek.
NURUL
Apa nanya ke dukun aja ya, Mbak?
IBU BARDO (OS)
Nurul, ini anterin makan siang, Bapak.
NURUL
Udah dulu ya, Mbak. Nurul mau nganterin makan siang buat Bapak.
BYANCA (OS)
Telepon Bardo jangan ditinggal, ntar kalau Mbak mau nanya soal dia, biar gampang.
NURUL
Hape Kak Bardo tetap ditaruh di meja belajarnya, Mbak. Nggak Nurul bawa-bawa. Nggak dibolehin sama Ibu.
CUT TO
95. EXT. GANG KECIL - SIANG
Sapri mengendarai motornya dan berpapasan dengan Nurul.
SAPRI
Kalian kehilangan Bardo, ya? Dia ada di kota ngampar di emperan toko.
Nurul berhenti melangkah.
NURUL
Kok, Bang Sapri tau, sih?
SAPRI
(tertawa)
Kan gua bareng dia tadi malam. Jemput sono, sebelum dia kabur makin jauh.
NURUL
Di kota, di mananya, Bang?
SAPRI
Dekat stasiun kereta.
NURUL
Ntar deh, Nurul bilangin ke temennya.
SAPRI
(heran)
Kok, ke temennya, sih? Kasih tau ke Bapak lu, biar dicariin!
NURUL
Lah, yang ngusir Kak
Bardo itu, Bapak. Masak dia yang nyariin?
Sapri menyalakan motornya.
SAPRI
Terserah lu aja, deh. Yang penting gua udah ngasih tau. Biar Abang lu itu nggak kabur makin jauh.
Sapri menjalankan sepeda motornya dan meninggalkan Nurul.
CUT TO
96. INT. KAMAR BARDO - SIANG
Nurul buru-buru masuk ke kamar dan mengambil ponsel dari atas meja.
INSERT
Nama Byanca tertera di layar ponsel dan jari Nurul menyentuh nomor kontak itu.
NURUL
Hallo, Mbak?
BYANCA (OS)
Ya, ada apa, Nurul?
NURUL
Mbak, kata Bang Sapri. Kak Bardo udah ngampar di kota, dekat stasiun kereta.
INTERCUT
Byanca sedang bertelepon. Dia berada di sebuah cafe.
BYANCA
Bang Sapri itu siapa?
NURUL (OS)
Itu dia biang keroknya yang ngajarin Kak Bardo mabok!
BYANCA
(terlihat bingung)
Ya, udah. Mbak akan cari dia di sekitar stasiun kereta.
INTERCUT
Nurul sedang bertelepon di kamar Bardo.
NURUL
Semoga ketemu ya, Mbak?
BYANCA (OS)
Ya, doain aja. Udah dulu ya, Nurul.
CUT TO
97. EXT. KERAMAIAN KOTA - SIANG
Byanca berjalan di tengah keramaian.
CUT TO