28. INT. KANTIN SEKOLAH - SIANG
Bardo dan Byanca duduk berhadapan. Byanca memainkan pipet digelasnya.
BYANCA
Jadi bener, lo serius mau masuk kedokteran?
BARDO
Seriuslah.
BYANCA
Ya, udah. Kita belajar bareng mulai sekarang. Tinggal enam bulan lagi, kan?
Bimo datang mendekat.
BIMO
(senyum-senyum)
Beduaan aja, nih?
BYANCA
Kalau lo mau jadi yang ketiga? Duduk aja sini.
BIMO
Bukankah, kalau perempuan dan lelaki berduaan yang ketiganya itu setan?
BYANCA
(tertawa)
Nah, itu lo tau?
BARDO
Duduk sini, kita sedang bicarakan masa depan.
18.
Bimo terkejut dan langsung duduk di samping Bardo.
BIMO
Gila! Belum apa-apa, lo bedua udah ngomongin masa depan aja. Emang udah siap jadi orangtua?
BYANCA
(kesal)
Stop! Stop! Eh, Bimo, lo ngomong apaan, sih?
BIMO
Lah, kan Bardo yang ngomong kayak gitu barusan?
BYANCA
Memang kalau masa depan itu soal kawin dan punya anak, doang?
BIMO
Ya, setau gue cuma itu. Apalagi coba?
BYANCA
Selesai sekolah apa lo nggak niat ngelanjut kuliah, di fakultas apa, mau ambil jurusan apa, gitu?
BIMO
(tertawa)
Oh, soal kuliah? (menoleh pada Bardo) Memang kalian mau kuliah di fakultas apa?
BARDO
Rencananya di kedokteran.
BIMO
(manggut-manggut)
Oh, kedokteraaan?
CUT TO
29. INT. RUANG KELUARGA - MALAM
Nurul tiduran di lantai beralaskan tikar sedang membuka-buka buku pelajaran. Bapak duduk di kursi rotan sambil mendengarkan radio yang ditaruh di atas bufet kecil.
NURUL
Pak, kenapa Indonesia dulunya disebut jalur rempah?
Bapak menoleh sekilas kepada Nurul. Kemudian bersandar di kursi rotan yang ia duduki.
19.
BAPAK BARDO
Karena Indonesia itu tanahnya subur dan kaya akan tumbuhan rempah, tapi di rumah ini sambelnya aja kurang banyak dan kurang pedas!
CUT TO
30. INT. DAPUR - MALAM
Ibu Bardo sedang mencuci piring.
NURUL (OS)
Apa hubungannya jalur rempah dengan sambel di rumah kita, Pak?
BAPAK BARDO (OS)
Jalur rempah itu tidak berlaku di rumah kita.
Ibu Bardo meninggalkan pekerjaannya dan mengeringkan tangan dengan kain lap. Setelah itu ia berjalan meninggalkan dapur.
CUT TO
31. INT. RUANG KELUARGA - MALAM
Nurul masih tiduran di lantai sambil menulis di buku. Bapak duduk bersandar sambil mendengarkan radio.
NURUL
Masak Nurul harus menulis seperti itu, Pak?
Ibu Bardo muncul di ruang tengah.
IBU BARDO
Bapak jangan menyesatkan, Nurul.
CUT TO
32. INT. KAMAR BARDO - MALAM
Bardo sedang membaca buku di meja belajar.
BAPAK BARDO (OS)
Siapa yang menyesatkan, memang betulkan di rumah ini, kita selalu kekurangan sambel?
IBU BARDO (OS)
Apa hubungannya dengan jalur rempah? Kalau Nurul menulis seperti yang Bapak katakan tadi, bisa-bisa jeblok nilainya. Kalau Bapak nggak ngerti jangan dijawab.
Bardo menutup buku dan berdiri lalu keluar kamar.
CUT TO