Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Blurb
Selamat datang di kehidupanku
Sebuah kehidupan yang tak semanis gula jawa, tak semulus jalan tol, tak selembut kain sutera, dan tak seindah pelangi di langit sana
Aku masih terlalu kecil untuk memahami apa itu masalah kehidupan
Yang kubisa hanya diam termangu menyaksikan semua peristiwa itu terjadi dam dilalui oleh dua orang hebat dalam hidupku
Aku yang masih kecil hanya bisa menitikkan air mata saat semua masalah itu datang
Senyumku yang dahulu ada, kini hilang tertelam kesedihan mendalam
Rasa bahagia hidup di dunia seakan tak ada lagi bagiku
Mencoba melupakan kejadian buruk kemarin, namun kejadian buruk itu selalu saja datang, baik hari ini, hari esok, maupun lusa
Mereka—tiga pria bengis mengancam kedua orang yang kusayangi, mereka juga mencaci, membentak, dan merendahkan kedua orang yang kusayangi
Tangis air mata mengalir deras di pipi kedua orang yang kusayangi, namun lagi-lagi aku hanya diam termangu tanpa tau harus berbuat apa
Aku tak habis pikir, kemana orang-orang terdekat kami? Dimana mereka? Kenapa tidak ada satupun yang hendak membantu kami? Apakah tidak ada yang mau membantu?
Ternyata tak ada satupun yang peduli
Mereka—orang-orang yang dianggap dekat—tidak ada satupun yang datang tuk membantu.
Mereka malah menjauhi kami, membenci kami, mencaci, mengejek, dan menghibahkan kami pada orang-orang di luar sana
Sebenarnya apa salah kami? Apa?
Kenapa disaat kami membutuhkan bantuan, tak ada satupun yang datang tuk membantu?
Dimana nurani mereka?
Dimana rasa kemanusiaan mereka?
Perlahan aku mulai memahami, merekalah orang yang tak patut untuk kami baikki
Mereka adalah orang-orang yang datang hanya pada saat kami senang, namun disaat kami kesusahan, mereka menjauh, mereka pergi entah kemana
Tak apa, kami masih punya Tuhan yang akan selalu bersama kami, yang akan selalu membantu semua permasalaham yang kami hadapi
Tuhan, segera sudahilah cobaan yang datang pada keluargaku, aku tak sanggup lagi tuk melaluinya lebih lama
Tuhan, aku tak rela melihat kedua orang yang kusayangi bersedih setiap saat
Aku hanya ingin secepatnya semua ini berlalu, lantas senyumanpun akan terbit dari bibir mereka
Aku hanya mengharapkan hal kecil itu Tuhan, aku tak meminta hal lainnya
Kabulkanlah semua harapan kecilku Tuhan
Sebuah kehidupan yang tak semanis gula jawa, tak semulus jalan tol, tak selembut kain sutera, dan tak seindah pelangi di langit sana
Aku masih terlalu kecil untuk memahami apa itu masalah kehidupan
Yang kubisa hanya diam termangu menyaksikan semua peristiwa itu terjadi dam dilalui oleh dua orang hebat dalam hidupku
Aku yang masih kecil hanya bisa menitikkan air mata saat semua masalah itu datang
Senyumku yang dahulu ada, kini hilang tertelam kesedihan mendalam
Rasa bahagia hidup di dunia seakan tak ada lagi bagiku
Mencoba melupakan kejadian buruk kemarin, namun kejadian buruk itu selalu saja datang, baik hari ini, hari esok, maupun lusa
Mereka—tiga pria bengis mengancam kedua orang yang kusayangi, mereka juga mencaci, membentak, dan merendahkan kedua orang yang kusayangi
Tangis air mata mengalir deras di pipi kedua orang yang kusayangi, namun lagi-lagi aku hanya diam termangu tanpa tau harus berbuat apa
Aku tak habis pikir, kemana orang-orang terdekat kami? Dimana mereka? Kenapa tidak ada satupun yang hendak membantu kami? Apakah tidak ada yang mau membantu?
Ternyata tak ada satupun yang peduli
Mereka—orang-orang yang dianggap dekat—tidak ada satupun yang datang tuk membantu.
Mereka malah menjauhi kami, membenci kami, mencaci, mengejek, dan menghibahkan kami pada orang-orang di luar sana
Sebenarnya apa salah kami? Apa?
Kenapa disaat kami membutuhkan bantuan, tak ada satupun yang datang tuk membantu?
Dimana nurani mereka?
Dimana rasa kemanusiaan mereka?
Perlahan aku mulai memahami, merekalah orang yang tak patut untuk kami baikki
Mereka adalah orang-orang yang datang hanya pada saat kami senang, namun disaat kami kesusahan, mereka menjauh, mereka pergi entah kemana
Tak apa, kami masih punya Tuhan yang akan selalu bersama kami, yang akan selalu membantu semua permasalaham yang kami hadapi
Tuhan, segera sudahilah cobaan yang datang pada keluargaku, aku tak sanggup lagi tuk melaluinya lebih lama
Tuhan, aku tak rela melihat kedua orang yang kusayangi bersedih setiap saat
Aku hanya ingin secepatnya semua ini berlalu, lantas senyumanpun akan terbit dari bibir mereka
Aku hanya mengharapkan hal kecil itu Tuhan, aku tak meminta hal lainnya
Kabulkanlah semua harapan kecilku Tuhan
Tokoh Utama
Wina
Rakha
Azna
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
926
Tentang Penulis
DAMAIZANNE
aku akan menuangkan ide yang ada di otakku ke dalam bentuk sebuah tulisan.
Follow IG ku gaes : @xx_dzx
Follow IG ku gaes : @xx_dzx
Bergabung sejak 2020-05-19
Telah diikuti oleh 69 pengguna
Sudah memublikasikan 4 karya
Menulis lebih dari 35,355 kata
Rekomendasi dari Drama
Novel
When life was not as smooth as a toll road
DAMAIZANNE
Novel
Sudah Tiba Saatnya
Martha Melank
Novel
Ke Anyelir
Maryam Badrul Munir
Novel
SKACHERY
Hasna Khairunisa
Novel
Sang Pelancong
Adrian Syahminur
Novel
Wait, There!
Natsu Hana
Novel
Half of Lemon
Sinta Yudisia
Novel
LIZ & LINN (The Magical Dream)
Lisa Aprilia
Novel
25
Imajiner
Novel
UNQUALIFIED
Putri Lailani
Novel
SOMEONE LIKE YOU
Jeni Hardianti
Novel
PENULIS YANG MERANCANG KEMATIAN TOKOH UTAMANYA
Dee Hwang
Novel
KKPK Hari-Hari Akari
Mizan Publishing
Cerpen
Ulang Tahun di Tanggal 6 Oktober
Adiba
Novel
Menanti Hujan Teduh
Isti Anindya
Rekomendasi