"Rumah seorang ayah ... akan selalu terbuka sebagai jalan pulang bagi putrinya."

---

Warih (43) adalah petugas parkir jalanan yang selama ini hidup hanya dengan putri cantiknya, Kemala Fatimah (Mala, 11). Suatu hari di tengah-tengah kasus kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada Mei 1998, ia mendadak kehilangan putrinya yang memiliki kemiripan ciri fisik dengan etnis Tionghoa secara misterius.

Setelah berjuang ke sana kemari selama berhari-hari untuk mencari keberadaan putri ciliknya, ia harus menelan pil pahit karena sang anak akhirnya ditemukan dalam kondisi yang sudah tewas secara mengenaskan. Hasil autopsi mengungkapkan kalau organ dalam sang anak rusak parah akibat dirudapaksa oleh lebih dari tujuh orang pria dewasa. Namun entah bagaimana, Warih yang kemudian malah diadili dalam kasus ini dan akhirnya dijatuhi vonis penjara seumur hidup.

Setelah 18 tahun Warih menjalani masa hukumannya tanpa mengajukan banding sama sekali, pria yang sudah berusia 61 tahun di tahun 2016 itu, secara mendadak mengajukan sidang peninjauan kembali atas kasusnya. Di sini, fakta pahit seputar apa yang sebenarnya terjadi pada anaknya di tanggal 13 Mei 1998 pun akhirnya terungkap.

---
Disclaimer:
1. Novel ini hanyalah fiksi semata yang terinspirasi dari kasus dugaan pelanggaran HAM di Indonesia pada Mei 1998 lalu. Kesamaan nama, lokasi, atau apa pun di dalamnya selain konteks sejarahnya, hanya disebutkan untuk keperluan pengembangan cerita agar terkesan realistis.
2. Penyebutan ras dalam novel ini tidak menggambarkan sikap penulis sebagai pendukung tindakan rasisme. Kata atau kalimat yang menggambarkan ras -- atau kebencian terhadap ras tertentu dalam novel ini -- hanyalah ditulis berdasarkan sejarah aslinya.
3. Perlu diingat baik-baik, novel ini tidak ditulis untuk menyakiti semua korban Tragedi Mei 1998. Karena itu dengan segala hormat, saya mohon mereka yang trauma dengan apa yang terjadi di masa itu, tidak membaca novel ini karena adegan di dalamnya mungkin ada yang akan mengingatkan Anda akan trauma Anda.
4. Saya menghormati semua instansi yang disebut dalam novel ini, dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya.
5. Dilarang melakukan plagiat atas novel ini.