Novel
Genre → Sejarah
Tawarikh Nusantara - Kitab Ketiga: Benteng Terakhir
Oleh Kingdenie
Mulai membaca
Telah selesai
Gratis untuk dibaca
Blurb
Dirgantara, kali ini terlempar ke geladak kapal pinisi Gowa yang tengah dihantam badai dan dikejar armada VOC. Kedatangannya yang misterius di jantung Kesultanan Gowa memaksanya untuk berhadapan dengan Sultan Hasanuddin, sang "Ayam Jantan dari Timur" yang karismatik namun penuh curiga.

Dirgantara harus menggunakan pengetahuannya dari masa depan untuk memenangkan kepercayaan sang Sultan. Ia tidak berjuang sendirian; sebuah aliansi intelektual terbentuk dengan Daeng Ratu, seorang penasihat perempuan yang cerdas dan menjadi satu-satunya orang yang melihat potensi di balik anomali kedatangannya.

Namun, musuh yang ia hadapi jauh lebih rumit dari sekadar Kompeni. Di pihak VOC, dia bertemu kembali dengan mantan rekannya, seorang agen pembelot dari masanya sendiri, Kaelan. Ia menerapkan strategi presisi yang brutal. Sementara itu, perpecahan internal di Sulawesi yang dimotori oleh Arung Palakka mengancam Gowa dari dalam.

Di tengah kepungan dari darat dan laut, Dirgantara memperkenalkan taktik perang asimetris, dari perhitungan balistik untuk meriam hingga perang gerilya yang mengejutkan lawan. Namun, setiap kemenangan dibalas dengan strategi licik Kaelan yang mengincar titik terlemah Gowa: lumbung padi dan benih pengkhianatan di kalangan bangsawan.

Ketika Benteng Somba Opu dikepung dan harapan mulai padam, Dirgantara harus mempertaruhkan segalanya pada satu celah terakhir dalam strategi lawannya. Di atas tembok benteng yang terbakar, ia tidak hanya berjuang untuk menyelamatkan Gowa, tetapi juga untuk menghadapi lawannya dari masa depan dalam duel penentuan. Akankah usahanya berhasil mengubah sejarah, atau kekalahannya justru akan menyalakan api perlawanan yang gaungnya terasa hingga ke masa depan?

Tokoh Utama
Dirgantara Pramudya
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Belum ada Ulasan
Disukai
0
Dibaca
1.4k
Tentang Penulis
Kingdenie
Hai, aku Kingdenie. Shit! gua nggak biasa pake 'aku'.

Katanya, setiap orang punya cerita. Cerita gua ditulis di atas bekas luka, di antara deru knalpot, dan di dalam keheningan malam-malam panjang saat lo sadar lo sendirian. Gua belajar kalau musuh paling bahaya itu bukan yang berdiri di depan lo sambil bawa pisau, tapi yang dulu berdiri di samping lo sambil menepuk pundak lo. Di sini, gua cuma cari satu hal: kejujuran. Dalam cerita, dalam karakter, dan mungkin... dalam diri gua sendiri. Kalau lo juga sama, kita mungkin sejalan.

Selamat tersesat di imajinasi gua. Pilih sendiri cerita yang lo suka, lo mau cinta, tawa atau teriak?
Bergabung sejak 2020-06-15
Telah diikuti oleh 704 pengguna
Sudah memublikasikan 16 karya
Menulis lebih dari 518,182 kata pada novel
Rekomendasi dari Sejarah
Rekomendasi