Tidak pernah terbayangkan oleh Anna, ujian hidup akan membelenggu keluarganya. Ujian yang Tuhan kirimkan pada lelaki pertama yang amat ia cintai di dunia ini, membuat Anna benar-benar hancur, layaknya tertimbun reruntuhan bumi.

Mimpi dan cita yang pernah Anna rencanakan, seolah tidak ada gunanya lagi untuk di gapai. Anna seperti menyerah sebelum berperang untuk wujudkan mimpinya, sebab Anna memilih untuk berperang dulu menghadapi ujian yang menimpa keluarganya.

Lelaki yang Anna panggil "papa" terdiagnosa kanker.
Kehidupan Anna dan keluarganya berubah 180 derajat. Rumah yang selalu membuat Anna hangat dan damai, kini seperti tempat yang penuh kesedihan. Tapi Anna dan mamanya yakin pada kekuatan do'a dan usaha, papanya pasti sembuh dan bisa mendampingi Anna wisuda, menikah, dan hingga Anna berkeluarga.